Selasa, 14 JANUARI 2025 • 15:55 WIB

Midnight Serenade: Warna Baru Musik Indonesia dari Film Perayaan Mati Rasa

Author

Anggota band Midnight Serenade di film Perayaan Mati Rasa

INDOZONE.ID - Dunia musik Indonesia kembali dihebohkan dengan lahirnya band baru, Midnight Serenade.

Film Perayaan Mati Rasa dari Sinemaku Pictures menciptakan elemen unik dalam dunia perfilman, mereka menjadikan musik sebagai inti cerita dan melahirkan band bernama Midnight Serenade.

Dalam film ini, tokoh utama Ian Antono, diperankan oleh Iqbaal Ramadhan, membentuk band bernama Midnight Serenade.

Tidak main-main, band ini diperankan oleh para musisi muda Indonesia, seperti Iqbaal (bassist), Devano Danendra (vokalis), Dul Jaelani (gitaris), dan Randy Danistha (drummer), yang menciptakan momen nyata dalam film dengan menciptakan dan membawakan lagu-lagu orisinal mereka.

Baca Juga: Festival Musik Dijogetin Sajikan Kolaborasi Legenda Dangdut dan Musisi Masa Kini, Dari Rhoma Irama hingga NDX AKA

Kehadiran Midnight Serenade di Dunia Nyata

Meski lahir dari film, para anggota Midnight Serenade menyatakan keterbukaan mereka untuk membawa band ini ke dunia nyata.

"Sangat terbuka kemungkinan untuk Midnight Serenade berlanjut menjadi band asli. Mungkin, saat ini, kami akan tampil secara live di beberapa kota untuk keperluan promosi. Sementara, untuk ke depannya, tentu tergantung kepada jadwal masing-masing, tapi tidak menutup kemungkinan bahwa Midnight Serenade akan kembali tampil memainkan lagu kami di masa yang akan datang, bahkan setelah Perayaan Mati Rasa selesai tayang," pungkas Iqbaal.

Lahirnya Midnight Serenade

Menurut Iqbaal, band ini lahir dari keinginan sang sutradara Umay Shahab untuk membuat film yang tidak hanya menjadikan musik sebagai soundtrack, tapi juga menjadikannya bagian dari cerita.

"Berawal dari keinginan Umay tersebut, aku mencoba memberikan referensi film-film Indonesia tahun 2000-an awal dengan band-band indie sebagai pengisi soundtrack-nya atau film yang memang memasukkan unsur musik sebagai bagian dari cerita, seperti Garasi. Dari situ, Umay yakin bahwa band di film ini memang harus berisikan musisi asli yang bisa membawakan lagu-lagu original Midnight Serenade nantiny," ujar Iqbaal.

Pembentukan band ini juga melewati berbagai proses, seperti workshop intensif, termasuk rekaman dan pelatihan bermain musik secara langsung.

Bagi Dul Jaelani, keterlibatan dalam film ini memberikan pengalaman mendalam, dengan fokus pada kualitas karya dibanding selera pasar.

Baca Juga: Hiatus 10 Tahun Dari Dunia Musik, Hello Band Comeback dengan Single Baru 'Aku Maunya Kamu'

"Menurutku, Midnight Serenade ini bisa jadi semacam perwakilan bagi anak-anak di luar sana yang memiliki semangat tinggi untuk bermain band. Semoga penampilan kami sebagai sekumpulan pemuda yang suka bermain musik dan berjuang untuk bisa mewujudkan hal itu akan memberikan semangat bagi anak-anak muda di luar sana untuk ngeband lagi," ungkap Dul.

Devano juga menyoroti bagaimana semua anggota band belajar dan mendalami karakter mereka untuk menghasilkan performa yang baik dan otentik.

Keberadaan Midnight Serenade bukan semata-mata hanya kebutuhan film saja, tapi juga perwakilan semangat anak muda yang ingin berkarya di dunia musik. Dengan tiga single, "Laut," "Kosong," dan "Sampai Jumpa," yang sudah tersedia di platform musik digital, band ini siap melangkah lebih jauh.

Saksikan perjalanan mereka di Perayaan Mati Rasa di bioskop tanah air, mulai 29 Januari 2025.

Penulis: Eliani Kusnedi

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Press Release

Author
TERPOPULER
TAG POPULER
BERITA TERKAIT
BERITA TERBARU
Tentang Kami Redaksi Info Iklan Kontak Pedoman Media Siber Pedoman AI dari Dewan Pers Kode Etik Jurnalistik Karir