Rabu, 11 JUNI 2025 • 14:03 WIB

Evolusi 4 Musisi Indonesia Go Global 'From Nothing To Something': Dari Niki hingga Voice of Baceprot

Author

Deretan musisi Indonesia yang berevolusi dari bukan siapa-siapa menjadi luar biasa. (Instagram/nikizefanya, brianimmanuel, voiceofbaceprot, weirdgenius)

INDOZONE.ID - Dunia musik Indonesia telah mengalami evolusi besar dalam dua dekade terakhir, seiring dengan perkembangan teknologi dan perubahan platform distribusi musik.

Dari era kaset dan CD hingga dominasi streaming digital dan media sosial, para musisi kini memiliki akses yang lebih luas dan merata untuk menampilkan karya mereka tanpa harus bergantung sepenuhnya pada label besar.

Transformasi ini melahirkan generasi baru musisi independen—pekerja keras yang memulai dari nol, membangun audiens mereka sendiri, dan menciptakan peluang secara mandiri. Tak sedikit dari mereka yang kemudian menembus pasar internasional, membuktikan bahwa dengan kreativitas, konsistensi, dan pemanfaatan teknologi yang tepat, siapa pun bisa berkembang dari “bukan siapa-siapa” menjadi nama yang dikenal dunia.

Pengamat musik Ryan Kampua menyebutkan evolusi di industri musik membuat pergeseran yang mungkin tidak bisa ditemukan satu dekade lalu. Termasuk munculnya musisi yang lahir dengan platformnya sendiri, memiliki keunikan dari kebanyakan, sehingga dikenal di seluruh dunia.

Baca Juga: Niki Zefanya Rekomendasikan 2 Lagu Musisi Indonesia Ini Saat Interview di New York

"Luar biasa, dengan banyaknya tools-tools baru untuk memperkenalkan sebuah proyek musik menjadikan pergolakannya jadi luar biasa gitu. Sekarang orang bermain dengan algoritma musik platform dan strategi-strategi yang menurutnya langsung mendapatkan perhatian sama end user gitu ya," kata Ryan Kampua saat diwawancara INDOZONE via telepon.

"Jadi ini bener-bener persaingan terbuka, siapa saja bisa tiba-tiba meledak, siapa saja tiba-tiba menghilang. Ini hal yang sangat positif buat bagi musisi-musisi yang mau bekerja keras, musisi-musisi yang mandiri, musisi yang memang mereka dilahirkan dan punya faktor X ya gitu," tambahnya.

Beberapa musisi yang mengalami evolusi karir hingga dikenal global

Ada beberapa musisi yang disorot INDOZONE telah menempuh caranya sendiri sehingga dikenal secara global. Sebut saja Niki Zefanya di rana musik pop, Voice of Baceprot di ranah musik rock metal, Rich Brian di musik hiphop, hingga Weird di dunia di EDM.

Evolusi Musik NIKI Zefanya: Dari Dahsyat ke Coachella

Niki Zefanya, musisi Indonesia yang bervolusi. (Isntagram/nikizefanya)

Nama NIKI kini makin tidak asing terdengar, apalagi buat kamu yang suka scroll Spotify atau nonton festival musik. Tapi mungkin belum banyak yang tahu kalau wanita asal Jakarta ini pernah tampil di acara musik Dahsyat tahun 2012. Dulu masih remaja, berani tampil di TV nasional, dan sekarang? Dia sukses ngeguncang panggung internasional kayak Coachella dan keliling berbagai negara untuk konser, perjalanan kariernya benar-benar berevolusi!

Usut punya usut, NIKI memang sudah cinta musik sejak kecil. Umur 9 tahun dia mulai main gitar sendiri, hingga makin serius saat usia remaja. Kariernya mulai kelihatan cerah pas menangin kompetisi Cornetto Ride to Fame waktu dia umur 15. Nggak main-main, dia langsung dipilih jadi opening act konser Taylor Swift di Jakarta tahun 2014. Abis itu, NIKI lanjut kuliah musik di Nashville, AS, kota yang katanya surga para musisi dunia.

Baca Juga: NIKI Ungkap Makna “Buzz Around World Tour 2025” di Konser Hari Kedua di Jakarta

Masuk tahun 2018, karier NIKI makin naik ke atas. Lewat label musik 88rising, dia rilis lagu Vintage dan mini album pertamanya, Zephyr. Tapi, yang benar-benar jadi titik baliknya adalah saat dia nulis lagu See You Never karena patah hati. Lagu itu didengerin ke Rich Brian, dan ternyata langsung dapet respons positif. Dari situ, NIKI resmi diajak gabung ke 88rising dan mulai dikenal luas. Bahkan cover lagunya You’ll Be in My Heart sampai masuk Top 20 Global Chart Spotify, lho.

Setelah tergabung dengan 88rising, langkah NIKI semakin tak terbendung. Ia tampil di berbagai konser besar seperti Head in the Clouds Festival, ikut mengisi soundtrack film Marvel Shang-Chi, dan tampil di Coachella, salah satu festival musik paling bergengsi di dunia.

"Nicky ini memang salah satu kisah sukses seorang anak muda Indonesia yang mau bekerja keras dan mandiri di luar negeri gitu, di rumah orang gitu. Dan dia membuktikan bahwa 88 Rising itu tidak salah untuk ngambil dia, merekrut dia sebagai salah satu katalog daripada manajemennya gitu. Dan kita lihat dengan kerja kerasnya, dengan keinginannya yang kuat, sudah banyak single yang akhirnya sukses buah tangan kerja kerasnya dibantu dengan orang-orang yang tepat," tukas Ryan Kampua kepada INDOZONE.

Voice of Baceprot: Evolusi Anak SMA Bermasalah hingga Menjadi Trio  Hijaber Metal Bertaraf Global

Para personel VOB atau Voice of Baceprot

Berawal dari anak SMA biasa yang kini menjadi trio hijaber rock bernama VOB (Voice of Baceprot) dan berevolusi menjadi musisi kebanggaan Indonesi di kancah dunia. Namun, perjalanan karir musik mereka tidak semulus yang dibayangkan.

Baca Juga: Keren! Voice Of Baceprot Jadi Musisi Indonesia Pertama yang Tampil di Glastonbury Eropa

Beberapa waktu lalu, INDOZONE sempat bertemu muka di mereka dalam press conference media. Firdda Marsya Kurnia (gitar dan vokal), Euis Sitti Aisyah (drum), serta Widi Rahmawati (bass) menceritakan suka duka awal berkarir hingga sekarang. Semua berawal ketiganya mengikuti kegiatan ekstra kurikuler di salah satu Madrasah (MTs) di Singajaya, Garut. Mereka yang sempat dikategorikan anak bermasalah karena sering masuk BK diikutkan kegiatan eskul.

Awalnya tak bisa bermain alat, lalu bermain pop hingga berganti genre ke metal membuat mereka menjadi buah bibir, baik secara positif meski tak sedikit kena nyinyir. Tapi mereka melewati semua rintangan dan bekerja keras dan terus belajar, termasuk mengasah skill bermain alat musik dan belajar langsung dari maestro di dunia metal.

Lambat laun, ketiga cewek mungil berhijab ini menjadi pembicaraan dan diajak bermain ke berbagai negara, diliput media asing, sehingga segudang endorsement. Bahkan banyak musisik dunia seklas Tom Morello dari Rage Against the Machine, Taka dari One OK Rock, memberikan apresiasi kepada ketiganya.

"Gue yakin sampai sekarang orang masih gak percaya kok bisa ya voice of Beceprot main di apa festival-festival internasional yang kita kenal gitu yang cukup populer gitu yang semua musisi mimpi-impikannya. Mereka bertemu dengan orang-orang yang tepat di industri-nya pada akhirnya mengantarkan dia ke panggung-panggung internasional nah ini buah daripada kepercayaan, kerja keras dan mau menerima kritikan gitu," jelas Ryan.

"Menurut gue ini sebuah evolusi yang luar biasa buat Bandung dan Garut bahwa ada ya band yang tumbuh dari sekolah itu tiba-tiba mengijakan kaki di festival internasional," tambahnya.

Evolusi Karir Rich Brian: Dari Cita-cita Sinematografer ke Panggung Rap Dunia

Rich Brian, musisi Indonesia yang bervolusi. (Instagram/nikizefanya)

Nama Rich Brian sudah tidak asing lagi di telinga penggemar musik hip-hop, apalagi yang ngikutin perkembangan musisi muda Asia. Cowok asal Jakarta yang dulunya dikenal sebagai Rich Chigga ini berhasil ngebuktiin kalau musisi Indonesia juga bisa menaklukan pasar Internasional. Awalnya dia memiliki cita-cita untuk menjadi seorang sinematografer, tapi siapa sangka, lewat single 'Dat $tick' yang viral, kariernya langsung melesat usai mendapat pujian dari banyak rapper papan atas luar negeri.

Baca Juga: Lirik Lagu Little Ray of Light Rich Brian, Lagu Comeback Rapper Indonesia Setelah 3 Tahun

Karier Brian mulai kelihatan saat 88rising memberikan reaksi terhadap video musiknya. Di situ, banyak rapper senior seperti Ghostface Killah, Desiigner, dan Tory Lanez kaget karena ternyata cowok dengan aksen rap ngebut itu masih umur 16 tahun. Tidak nunggu lama, Brian langsung dikontrak sama 88rising dan mulai rilis karya-karya baru. Single keduanya 'Who That Be' keluar di iTunes, disusul remix dari 'Dat $tick' yang digarap bareng Ghostface Killah dan Pouya. Bahkan tidak hanya itu, dia juga rilis 'Seventeen' yang langsung tembus jutaan views.

Respons dari penikmat musik internasional makin positif, sampai akhirnya Rich Brian mengadakan tur konser pertamanya di Amerika. Bahkan, dia juga sempat kolaborasi bareng XXXTentacion dan Keith Ape lewat lagu 'Gospel', yang dirilis sama 88rising dan nembus jutaan views dalam waktu singkat. Tahun 2017, Brian juga dinobatkan sebagai Breakthrough Artist of the Year di Indonesian Choice Awards, sebuah pengakuan besar dari dalam negeri atas pencapaiannya dalam ranah Internasional .

Sejak gabung 88rising, Brian makin serius ngembangin karier. Dia rilis album internasional pertamanya Amen yang isi lagunya relate banget buat anak muda. Promonya pun gak main-main, wajahnya sampai terpampang di bangku Times Square, New York. Tidak berhenti di situ, tur Amerika bertajuk 'Come to My Party Tour' jadi langkah besarnya keliling negeri Paman Sam. Nama panggungnya pun resmi diganti jadi Rich Brian, dan tahun 2019 dia kembali gebrak dunia musik lewat album The Sailor.

"Rich Brian masih tercatat sebagai musisi Indonesia gitu makanya menurut gue ini bentuk sebuah evolusi yang bagus buat musik rap ya mungkin bisa jadi contoh buat jadi inspirasi musisi-musisi rap selanjutnya," kata Ryan.

Evolusi Musikalitas Weird Genius: Dari Konten Kreator ke Panggung EDM Global

FOOM berkolaborasi dengan Weird Genius bertajuk

Nama-nama punggawa grup ini sudha lama dikenal di layar platform sebagai konten kreator. ulai dari Eka Gustiwana yang piawai membuat mashup music hingga Reza Arap yang dikenal sebagai streamer game tersohor.

Weird Genius mulai berkarya bersama sejak 2016, setelah sebelumnya menjalani proyek musik masing-masing. Setelah beberapa kali berganti formasi—Billy Taner keluar pada 2019 dan digantikan Gerald Liu—Weird Genius kembali berubah pada Oktober 2023 ketika Gerald memutuskan untuk bersolo karier. Roy Leonard Soewarno alias Roycdc kemudian diumumkan sebagai anggota baru, menandai babak baru perjalanan grup ini dalam skena musik elektronik Indonesia dan global.

Pada 28 Februari 2020, mereka merilis lagu “Lathi” bersama Sara Fajira yang viral di media sosial, terutama TikTok. Lagu ini meraih berbagai pencapaian, termasuk posisi #1 di berbagai platform musik digital di Indonesia dan global seperti Spotify dan masih banyak lagi. Lagu ini juga mencatat rekor di Spotify Indonesia sebagai lagu lokal yang menduduki posisi teratas selama enam minggu berturut-turut.

Baca Juga: Weird Genius Rilis OST Piala Dunia U-20 Glorious, Kolab Bareng Lyodra, Tiara dan Ziva

Keberanian Weird Genius memasukkan unsur musik tradisional dengan visual mistis di videonya membuat mereka berbeda dan terdengar unik. Wajar saja musik mereka viral dan didengarkan secara luas, bahkan dikagumi musisi lainnya di dunia.

Keberhasilan "Lathi" membuka jalan kolaborasi internasional, termasuk dengan Yellow Claw dalam lagu "Hush", serta proyek bersama League of Legends dan penyanyi asal Singapura, Tabitha Nauser. Mereka juga menandatangani kontrak dengan label Amerika, Astralwerks, pada Agustus 2020. Pengakuan datang dari dalam negeri ketika mereka memenangkan beberapa penghargaan di Anugerah Musik Indonesia 2020.

"Weird Genius ini menurut gue memang trio yang inovatif ya dalam musik gitu dia juga salah satu pendobrak mungkin konsep musik EDM di Indonesia, karena konsep EDM yang dia bawa ke skena musik itu terdengar easy listening dan catchy dan itu menurut gue gak banyak juga yang bisa mainin kayak gitu. Dia mampu melakukan eksperimen-eksperimen yang menurut gue cukup berani dan pada akhirnya orang suka gitu dan emang dia canggih-canggih sih secara wawasan bermusik terus eksplorasi dalam bermusik," kata Ryan kepada Indozone.

INDOZONE Ikut Berevolusi bersama mereka

Seperti para musisi di atas, Indozone juga turut berevolusi selama satu dekade semenjak berdirinya dalam rangkan memberikan informasi secara ringan kepada pembaca generasi muda. Dengan hadirnya platform baru dan teknologi baru, Indozone juga berubah ke arah yang lebih positif, dari homeless media, hingga kini diakui di dewan pers itu adalah salah satu evolusi yang membanggakan. Termasuk bisa #evolusibersama dengan insan musik di Indonesia bahkan di global. 

Penulis: M Fadli dan Eliani Kusnedi
Wawancara: M Fadli

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Analisis Redaksi