"Tidak mungkin sebuah kasus korupsi besar dengan kerugian yang mencapai Rp300 triliun hanya melibatkan kurang dari 15 orang. Namun, semua perhatian publik, terutama dari netizen, hanya tertuju pada Harvey Moeis," jelasnya.
"Apakah ini sebuah taktik pengalihan perhatian agar pihak-pihak utama dalam korupsi ini tidak terungkap? Mungkinkah semuanya diarahkan untuk fokus pada satu orang, sehingga setelah vonis dijatuhkan kepada Harvey Moeis, publik menganggap kasus ini selesai, sementara para pelaku besar lainnya tetap aman menikmati hasil korupsi mereka?" tambah Guru Gembul.
Sosok YouTuber yang sering memanggil subscriber-nya dengan baraya ini juga menyebutkan, korupsi di pertambangan Bangka seharusnya dapat dilihat dengan jelas, mengingat dampak lingkungannya yang luar biasa besar, mencapai Rp271 triliun.
Jika kerusakan lingkungan sebesar itu terjadi, maka sungai yang tercemar, jalan yang rusak, dan hutan yang hancur seharusnya sangat mudah terlihat.
"Seperti yang sudah dijelaskan, jika dampak ekologi yang besar ini begitu jelas, apakah mungkin kita hanya fokus pada satu orang? Jika banyak yang tahu dan mungkin terlibat, tetapi yang terus disorot hanya Harvey Moeis, bukankah ini mencurigakan?" ungkapnya.
Baca Juga: Sandra Dewi Menangis Ceritakan Anak-anaknya Rindu Harvey Moeis: Saya Bilang Papanya Wamil
Video tersebut sudah ditonton lebih dari 132 ribu kali, dan potongan kontennya banyak dibagikan kembali di platform Threads dengan lebih dari 1.000 kali dibagikan dan 2.500 likes.
"Itu gubernurnya, kok bisa ada hutan lebat yang kemudian hancur dan dia diam saja? Kemudian bupatinya, lurahnya, coba cari tahu apakah kepolisian di situ terlibat atau tidak? Atau mereka justru ikut mengamankan?" lanjut Guru Gembul.
"Korupsi tambang itu tak mungkin tersembunyi, itu pasti besar-besaran. Dampak ekologisnya sangat jelas," tambahnya.
Untuk menutupi praktik korupsi di sektor ini dibutuhkan sistem yang lebih rumit, dengan lebih banyak pihak yang harus dibungkam, disuap, atau disembunyikan. Ia berharap netizen juga mencerna hal itu semua.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: YouTube/guru Gembul