Senin, 18 APRIL 2022 • 15:46 WIB

Media AS Sorot Peran Maudy Ayunda Jadi Jubir G-20, Dinilai Tak Punya Pengalaman Diplomatik

Author

Maudy Ayunda. (Instagram/maudyayunda)

Pemilihan Ayunda Faza Maudya atau yang dikenal dengan sapaan Maudy Ayunda sebagai juru bicara (jubir) untuk Presidensi G20 Indonesia, disorot hingga menuai kritik. Media asing asal Amerika Serikat, Bloomberg, 

Dalam artikel berjudul "G-20 Role for 27-Year-Old Indonesia Singer Sparks Criticism" yang tayang hari ini, Senin (18/4/2022), Maudy Ayunda disebut menjadi bagian dari upaya pemerintahan Presiden Joko Widodo untuk merayu generasi muda yang menghadapi pengangguran tinggi.

Maudy Ayunda bergabung dalam barisan selebriti, pendiri startup, hingga anak-anak konglomerat, yang dipercaya pemerintah untuk mempengaruhi generasi muda di Indonesia.

"Penunjukan simbolis ini merupakan bagian dari upaya meredam kritikan dari kaum muda terhadap isu-isu kritis, seperti pekerjaan dan pelayanan publik," ujar peneliti politik LIPI Wasito Raharjo dalam artikel Bloomberg.

Tak hanya itu, Wasito juga menyebut pemilihan Maudy sebagai jubir G20 menunjukkan bahwa pemerintah lebih condong ke kaum muda di perkotaan, meninggalkan mayoritas yang berpenghasilan menengah, dan tinggal di daerah pedesaan.

Baca juga: Maudy Ayunda Resmi Ditunjuk Sebagai Jubir Presidensi G20 Indonesia, Ini Tugasnya

"Penjangkauan pemerintah condong ke kaum muda perkotaan yang memiliki hak-hak istimewa, yang sesuai dengan ide yang ingin mereka promosikan. Sementara meninggalkan mayoritas yang berpenghasilan menengah ke bawah dan tinggal di daerah pedesaan," sambungnya.

Masih mengutip pernyataan Wasito, Bloomberg juga menilai Maudy Ayunda tidak memiliki pengalaman diplomatik maupun ekonomi, sehingga kurang tepat jika dijadikan sebagai jubir G20.

Sebelumhya, penunjukan Maudy Ayunda diumumkan oleh Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G. Plate di Kantor Presiden pada Kamis (31/3/2022) sore.

Adapun alasan dipilihnya Maudy Ayunda sebagai jubir untuk Presidensi G20 Indonesia yaitu karena aktris sekaligus penyanyi tersebut menguasai bahasa asing. Gadis lulusan Oxford University dan Stanford University itu juga dinilai bisa menjangkau lapisan masyarakat luas, terutama generasi millenial dan generasi Z.

 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by Maudy Ayunda (@maudyayunda)

Artikel Menarik Lainnya:

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: