INDOZONE.ID - Pelawak Ujang Ronda ikut terseret hingga diperiksa oleh Polda Metro Jaya lantaran menjadi pemain dalam film dewasa buatan rumah produksi Kelas Bintang.
Ujang berdalih, dia ikut bermain film lantaran kesulitan ekonomi saat pandemi COVID melanda.
"Main (syuting) itu 2022 dan nggak tahu kalau itu film gituan. Nah sudah, waktu itu ada berita, ada nama Gue disitu, kacau Gue bilang," kata Ujang Ronda kepada wartawan.
Hal tersebut disampaikan Ujang usai menjalani pemeriksaan di Mapolda Metro Jaya pada Selasa, (19/9/2023) malam.
Dikatakanya, saat itu dirinya mendapat penawaran untuk membintangi film namun mendapat bagian religi dan melawak.
“Yang nawarin namanya Eka. 'Bang ada film mau main nggak?' Mau Gue bilang, skenarionya mana?', 'Lu main bagian religi sama lucu-lucunya aja'," kata Ujang.
Lebih jauh, Ujang membeberkan alasan dirinya mau menjadi pemain dalam film tersebut.
Dia menyebut saat itu dirinya kesulitan dalam hal ekonomi, hingga terpaksa mengambil job tersebut.
"Ini mungkin teguran buat Gue, karena saat itu Covid, Gue berusaha untuk nyari nafkah buat anak bini, satu-satunya cuma itu yang gue ditawarin. Itu tuntutan perut harus dipenuhi. Lu tahu nggak pas Covid? Gue kalau cewek bisa jadi pelacur, karena nggak ada kerjaan buat Gue," paparnya.
Baca Juga: Rentetan Pemain Film Dewasa Selesai Diperiksa Polda Metro, dari Ujang Ronda hingga Meli3gp
Bongkar Rumah Produksi Film Dewasa
Diberitakan sebelumnya, Polda Metro Jaya membongkar kasus rumah produksi film dewasa di Jakarta Selatan dengan nama Kelas Bintang.
Dalam kasus ini, Polda Metro Jaya sudah menetapkan lima orang sebagai tersangka.
Tercatat, ada sebanyak 120 film dewasa buatan rumah produksi film ini. Mereka menggaet model, selebgram, hingga artis sebagai pemeran dalam film tersebut.
Salah satu pemerannya yakni Ujang Ronda. Dia bermain dalam film berjudul Kramat Tunggak dengan pemeran utama selebgram Siskaeee.
Writer: Ananda Fachreza Lubis
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: