INDOZONE.ID - Taylor Swift memberikan penghormatan kepada anak-anak yang tewas dan terluka dalam serangan penusukan massal di kelas dansa "Taylor Swift" di Southport, Inggris.
Akibat serangan tersebut, tiga anak meninggal dunia, dan beberapa lainnya mengalami luka-luka.
Dalam unggahan di Story Instagram-nya, Taylor Swift mengaku sangat terkejut dengan serangan tersebut.
"Kengerian serangan kemarin di Southport terus menghantuiku, dan aku benar-benar terkejut," ungkap Taylor Swift, seperti dikutip Rabu (31/7/2024).
"Kehilangan nyawa dan kepolosan, serta trauma mengerikan yang menimpa semua orang yang ada di sana, keluarga, dan petugas tanggap darurat. Mereka hanyalah anak-anak kecil di kelas dansa," sambung Taylor Swift.
Bintang pop Amerika Serikat itu pun mengaku bingung bagaimana cara menyampaikan simpatinya kepada keluarga-keluarga korban penusukan massal tersebut
Baca Juga: Mengenal Fenomena ‘Turisme Konser’ Penggemar dengan Mengikuti Jejak Taylor Swift ke Eropa
Kronologi Penusukan Massal di Southport, Inggris
Pada Senin (29/7/2024) waktu setempat, polisi dan paramedis dipanggil ke sebuah jalan di kota tepi pantai, sekitar 30 kilometer di utara Liverpool, pada pukul 11:47 pagi waktu setempat.
"Mereka terkejut saat mendapati banyak orang, banyak diantaranya anak-anak, telah menjadi sasaran serangan brutal dan menderita luka serius," kata Kepala Polisi Serena Kennedy, seperti dilansir ABC, Rabu (31/7/2024).
Ia mengatakan, pelaku masuk ke kelas dansa dan mulai menyerang orang-orang di dalamnya.
"Sebagai seorang ibu dan nenek, saya tidak dapat membayangkan rasa sakit dan penderitaan yang dialami keluarga korban," kata Kepala Polisi Kennedy.
Korban luka telah dibawa ke tiga rumah sakit berbeda di wilayah tersebut.
Kepala Polisi Kennedy mengatakan, remaja berusia 17 tahun dari desa terdekat telah ditangkap atas dugaan pembunuhan dan percobaan pembunuhan.
Baca Juga: Taylor Swift Melampaui The Beatles dalam Rekor Album Nomor Satu di Inggris
Akibat kejadian tersebut, tiga anak perempuan yang berusia 9, 6, dan 7 tahun meninggal dunia, sedangkan sebanyak 11 orang lain luka-luka, termasuk lima anak dalam kondisi kritis.
Tak hanya anak-anak, orang dewasa juga mengalami luka-luka saat mencoba melindungi anak-anak di kelas dansa tersebut.
Serangan itu terjadi di sebuah pusat komunitas di Hart Street yang disebut The Hart Space.
Raja Charles III dan istrinya, juga sangat terkejut dengan insiden yang menggemparkan warga Inggris dan publik.
"Saya dan istri saya sangat terkejut mendengar insiden mengerikan di Southport," kata Raja Charles dalam sebuah pernyataan yang dibagikan di saluran media sosial resmi keluarga kerajaan.
Penusukan itu membuat masyarakat setempat tertekan dan marah, dan keterkejutan menyebar ke seluruh negeri dan luar negeri.
Warga Southport Lisa Ho dan Claire Horrocks datang untuk memberi penghormatan di sebuah tugu peringatan bunga darurat di Hart Street, yang masih ditutup.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: ABC.net