Profil dan Perjalanan Karier Hamzah Sulaiman: Pendiri House of Raminten dan Seniman Asal Yogyakarta
INDOZONE.ID - Pendiri dari House of Raminten sekaligus seniman asal Yogyakarta, Hamzah Sulaiman, meninggal dunia di usia 75 tahun.
Seniman legendaris ini meninggal dunia pada Rabu 23 April 2025, pukul 22.34 WIB, di RSUP Dr Sardjito.
Kabar wafatnya pria yang dikenal dengan tokoh Raminten itu, disampaikan melalui akun resmi Instagram Hamzah Batik dan Raminten Cabaret milik Hamzah Sulaiman.
"Sosok yang telah membangun, memperjuangkan dan membesarkan nama Raminten Cabaret Show telah berpulang. Langit Jogja malam hari ini ikut bersedih meneteskan jutaan air mata mengiringi kepergiannya. Selamat jalan Cinta kami,” demikian keterangan @ramintencabaret melalui unggahannya, Kamis (24/4/2025).
Baca Juga: Kabar Duka, Seniman Hamzah Sulaiman Alias Raminten Meninggal Dunia di Usia 75 Tahun
Lantas, seperti apa sosok Hamzah Sulaiman semasa hidup hingga perjalanannya menjadi seorang pengusaha dan seniman? Simak selengkapnya di bawah ini.
Profil Hamzah Sulaiman
Hamzah Sulaiman lahir pada 7 Januari 1950. Ia meninggal dunia di usia 75 tahun.
Hamzah adalah putra bungsu pendiri Grup Mirota, yakni Hendro Sutikno (Tan Kiem Tik) dan Tini Yunianti (Nyoo Tien Nio).
Hamzah merupakan lulusan Bahasa Inggris Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Hamzah pernah bekerja sebagai pelayan di kapal pesiar sekira tahun 1970. Ia juga pernah bekerja di Amerika Serikat, tetapi pulang ketika ayahnya sakit.
Pada 1976, Hamzah mengembangkan Grup Mirota dengan mendirikan toko batik bernama Mirota Batik. Toko tersebut kemudian sempat terbakar pada 2004.
Setelah peristiwa tersebut, ia kembali membangun usaha batiknya dengan nama Hamzah Batik, yang kini menjadi salah satu destinasi favorit para wisatawan saat berkunjung ke Yogyakarta.
Selain itu, pada 2008, ia juga mendirikan sebuah restoran bernama The House of Raminten.
Tempat makan ini dikenal luas berkat konsep khas Jawa yang dihadirkan, mulai dari suasana, dekorasi, hingga berbagai elemen interior yang kental dengan nuansa tradisional.
Perjalanan Karier Hamzah Sulaiman
Kanjeng Mas Tumenggung (KMT) Tanoyo Hamiji Nindyo, yang lebih dikenal dengan sapaan akrab Bapak Hamzah Sulaiman ini, merupakan pengusaha dan seniman asal Yogyakarta, serta generasi kedua dari keluarga pendiri Grup Mirota, yang menaungi pusat oleh-oleh Hamzah Batik, restoran, dan sanggar tari.
Dalam dunia seni, khususnya seni peran dan tari, ia dikenal luas dengan nama panggung Raminten.
Hamzah adalah anak bungsu dari lima bersaudara, dan bersama kakak-kakaknya, ia turut membesarkan bisnis keluarga berupa Toko Mirota.
Ia juga mendirikan butik bernama Mirota Batik, yang kini dikenal sebagai Hamzah Batik dan berlokasi di kawasan Malioboro.
Setelah tongkat estafet bisnis diteruskan kepada anak-anaknya, Hamzah mulai menekuni dunia seni peran secara profesional.
Ia juga tampil dalam pertunjukan ketoprak komedi berjudul "Pengkolan," memerankan sosok wanita Jawa paruh baya bernama Raminten.
Baca Juga: Profil MSF, Dokter Kandungan di Garut yang Terekam CCTV Diduga Lecehkan Pasien saat USG
Nama karakter tersebut kemudian ia jadikan inspirasi untuk menamai rumah makan miliknya, yaitu The House of Raminten yang berlokasi di Kota Baru, serta The Waroeng of Raminten.
Perjalanan Hamzah dalam membangun bisnisnya, khususnya Hamzah Batik, tidaklah mudah.
Lebih dari sekadar merintis dan mengembangkan usaha, ia memiliki tekad kuat untuk ikut melestarikan budaya Jawa.
Karena dedikasi tersebut, Hamzah Sulaiman sangat dihormati oleh para karyawannya, bukan hanya sebagai pemimpin, melainkan juga sosok panutan dan pembimbing dalam berkarya, bekerja, dan menjaga warisan budaya Jawa.
Rest in peace, Hamzah Sulaiman.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Hamzahbatik.co.id