“Angkara Murka”: Film Thriller Misteri Karya Eden Junjung Tampilkan Kritik Sosial Tajam, Kolaborasi Musik Punk Sukatani

  Gala premiere film 'Angkara Murka'. (Z Creators/Gunawan)

INDOZONE.ID - Sutradara Eden Junjung kembali menggebrak dunia perfilman Indonesia lewat karya terbarunya, "Angkara Murka", sebuah film bergenre thriller misteri yang sarat akan kritik sosial dan konflik batin. Film ini dijadwalkan tayang serentak di seluruh bioskop Indonesia mulai 22 Mei 2025.

Film Angkara Murka mengangkat isu ketidakadilan yang tersembunyi di balik kemegahan pembangunan dan ambisi penguasa. Karya ini menjadi gambaran kegelisahan atas berbagai bentuk pengorbanan manusia yang kerap dipandang wajar demi kemajuan dan proyek-proyek besar.

Dibintangi oleh Raihaanun, Simhala Avadana, Whani Darmawan, dan Rukman Rosadi, film ini menelusuri narasi pembangunan yang menuntut tumbal, baik secara fisik maupun emosional. Dalam acara Gala Premiere yang berlangsung di Epicentrum Jakarta pada Kamis (15/5/2025), Eden Junjung menegaskan bahwa film ini merupakan suara bagi mereka yang terpinggirkan.

“Dalam narasi pembangunan dan kemajuan, ada jiwa-jiwa yang dikorbankan. Angkara Murka mencoba memberi suara pada yang terpinggirkan,” jelas Eden.

Baca Juga: Sebelum Tayang di Indonesia, Film “Angkara Murka” Bakal Tayang di FEFF Lebih Dulu

Angkara Murka merupakan produksi dari Forka Films, yang secara berani mengangkat sisi kelam kekuasaan lokal, pengkhianatan, dan kehancuran batin manusia. Produser Ifa Isfansyah menyebutkan bahwa film ini adalah representasi kemarahan sosial yang nyata dan relevan.

“Film ini tidak hanya menghantui secara visual dan emosional, tetapi juga mengguncang kesadaran sosial penontonnya,” ungkap Ifa.

Aktris utama, Raihaanun, memerankan tokoh Ambar, seorang ibu yang harus menghadapi kenyataan pahit di tengah sistem kekuasaan yang korup.

“Ini bukan sekadar peran, tapi pengalaman spiritual. Banyak adegan yang membuat saya menangis, bahkan setelah kamera dimatikan,” ujar Raihaanun dengan emosional.

Menambah kekuatan emosional dan atmosfer film, band punk Sukatani asal Purbalingga turut ambil bagian melalui lagu “Tumbal Proyek” yang menjadi original soundtrack (OST) film ini. Musik punk penuh distorsi tersebut memperkuat nuansa horor psikologis sekaligus mempertegas pesan sosial yang disampaikan film.

Baca Juga: 4 Fakta Menarik 'S Line', Drakor Thriller Terbaru Bertabur Bintang

Keterlibatan Sukatani juga menjadi momentum kembalinya mereka ke dunia musik, setelah sempat vakum akibat kontroversi lagu “Bayar Bayar Polisi.”

“Pastinya senang banget diajak Mas Eden buat terlibat di film ini,” ujar Alectroguy (Muhammad Syifa Al Lufti) saat Gala Premiere. Bersama Twister Angel (Novi Citra Indriyati), mereka menerima tawaran Eden setelah merasa ada benang merah antara lagu dan cerita film.