Selasa, 11 FEBRUARI 2025 • 15:32 WIB

Film 'Cinta Tak Pernah Tepat Waktu', Kisah Cinta Pria yang Dekat dengan Realitas Kehidupan

Author

Press conference film 'CInta Tak Pernah Te[at Waktu'. (Z Creators/Gunawan)

INDOZONE.ID - Setelah penantian yang cukup lama mencari pemeran utama prianya, akhirnya film 'Cinta Tak Pernah Tepat Waktu' akan segera tayang di bioskop, tepat pada tanggal 13 Februari 2025 mendatang. Menyuguhkan sebuah kisah cinta yang terasa dekat dengan kehidupan banyak orang, terutama dari sudut pandang pria.

Disutradarai oleh Hanung Bramantyo, film ini menggali berbagai kompleksitas dalam hubungan, ketakutan akan komitmen, serta perjalanan seorang pria dalam menemukan makna cinta sejati.

Dalam film ini, karakter utama bernama Daku yang diperankan oleh Refal Hady, adalah seorang penulis yang berjuang dengan ketidakpastian dalam hubungan percintaan. Refal Hady mengungkapkan bahwa tantangan terbesar baginya adalah mendalami karakter Daku yang penuh keraguan dalam soal komitmen.

"Gue kayak ditampar sama karakter Daku, gue ada di posisi itu. Hampir setiap cowok takut sama komitmen, bukan takut dengan hubungan, tapi takut sama dirinya sendiri," ujarnya saat ditemui di XXI Plaza Senayan, Jakarta Pusat, Senin (10/2/2025).

Baca Juga: Cinta Tak Pernah Tepat Waktu Rilis Poster, Refal Hady Ngaku Ditampar oleh Karakter Daku 

Refal juga menambahkan bahwa ia banyak belajar tentang karakter Daku, terutama dalam aspek penulisan dan cara pandang seorang penulis.

"Gue kan nol soal nulis, jadi Mas Hanung banyak ngejelasin soal karakter ini. Gue belajar bukan hanya dari sisi cheesy-nya, tapi apa yang ada di kepala seorang penulis," tambahnya.

Selain Refal Hady, 'Cinta Tak Pernah Tepat Waktu' juga dibintangi oleh beberapa aktris berbakat. Nadya Arina memerankan karakter Nadya, yang menurutnya sangat merepresentasikan perempuan Indonesia.

"Nadya ini visual perempuan Indonesia banget yang melakukan berbagai cara sebagai pacar agar bisa dinikahi," jelas Nadya.

Sementara itu, aktris asal Malaysia, Mira Filzah, yang ikut terlibat dalam project ini dengan memerankan karakter Sarah, merasa nyaman membawakan perannya sebagai Sarah, seorang wanita Malaysia, karena ia bisa menggunakan bahasa Malaysia dalam dialognya.

"Mas Hanung juga minta aku buat lepas aja pakai bahasa Indonesia," kata Mira, yang mengungkapkan ini adalah pertama kalinya ia bekerja sama dengan Hanung Bramantyo.

Baca Juga: Film “Cinta Tak Pernah Tepat Waktu” Tayang Perdana di Jakarta Film Week 2024, Ini Reaksi Hanung Bramantyo

Proses produksi 'Cinta Tak Pernah Tepat Waktu' sempat diwarnai dengan kendala besar ketika sutradara Hanung Bramantyo mengalami kecelakaan dan kakinya patah beberapa hari setelah syuting dimulai. Meskipun kondisi tersebut cukup mengganggu, Hanung tetap melanjutkan pekerjaannya dengan mengarahkan film melalui iPad dari rumah.

"Saya nggak di lokasi, cuma pegang iPad dan direct dari sana. Saya merasa film ini cukup berjarak dengan segala dilemanya, sampai sempat bilang ke produser, 'Udahlah, bikin film ini nanti aja,'" ungkap Hanung.

Namun, meski sempat merasa pesimis, Hanung merasa hasil akhirnya justru lebih hidup daripada yang dia bayangkan.

"Pas editing, kok filmnya malah hidup ya? Lebih hidup dari yang saya hands-on. Saya sampai minta orang-orang yang tak terlibat buat nonton, dan mereka bilang ini filmnya gak membosankan. Berarti metode saya pas," tambah Hanung.

Yang menarik dalam proses produksi film ini adalah ketika sulitnya mencari pemeran Daku. Saking sulitnya, Hanung sempat meminta untuk menghentikan proses produksi film tersebut.

"Mas Hanung sempat pengen stop karena susah dapet sosok pemeran pria. Akhirnya aku yang kejar Refal di Malaysia," pungkas sang produser, Azlin Hilds.

Film 'Cinta Tak Pernah Tepat Waktu' akan segera tayang di bioskop mulai 13 Februari 2025. Dengan tema yang dekat dengan kehidupan nyata, film ini diharapkan dapat menyentuh hati banyak penonton, menawarkan perspektif baru tentang cinta dan hubungan.

Banner Z Creators.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Liputan