Suka Duka Voice of Baceprot: Trio Hijaber Metal yang Ditentang Ortu, Dituding Gimmick hingga Tur Amerika
INDOZONE.ID - Mungkin banyak yang sudah sempat mengenal dengan tiga perempuan berhijab asal Garut, Jawa Barat yang suka mainin musik metal. Berawal dari anak SMA biasa yang kini menjadi trio hijaber rock bernama VOB (Voice of Baceprot) dan sudah mulai dikenal di mana-mana.
Namun, perjalanan karir musik mereka tidak semulus yang dibayangkan. Begitu banyak halangan yang menghadang saat mereka mulai berkarir. Meskipun begitu banyak puja dan puji, tak sedikit pula hujatan dari sekitar.
Hal itulah yang Firdda Marsya Kurnia (gitar dan vokal), Euis Sitti Aisyah (drum), serta Widi Rahmawati (bass) saat ditemui di Jakarta Pusat beberapa waktu lalu. Di hadapan media, para personel menceritakan suka duka awal berkarir hingga sekarang.
Bermula dari anak theater namun gak bisa akting
Semua berawal ketika Marsya, Sitti dan Widi mengikuti kegiatan ekstra kurikuler di salah satu Madrasah (MTs) di Singajaya, Garut. Mereka yang sempat dikategorikan anak bermasalah karena sering masuk BK diikutkan kegiatan eskul theater.
Baca Juga: Keren Pisan! Grup Voice of Baceprot Masuk Daftar 100 NME, Majalah Musik Inggris
Namun, karena terlihat tak cocok di theater, mereka beralih ke musik.
"Di theater, akting kita tuh jelek, nggak kepake. Jadi kita bertransformasi sebagai anak band yang main musik doang," ujar Widi.
"Tapi muncul halangan pertama. Saat itu kita gak punya alat yang memadai. Aku main bas gak main bas asli, pakai gitar tapi dipakai kayak main bas, terus Sitti main drum pakai alat marching band yang dibuat kayak drum," tambahnya.
Mereka pun berpikir agar bisa dapat alat. Akhirnya mereka mencoba meyakinkan kepala sekolah biar kita diberi kepercayaan dan difasilitasi alat musik.
Terhalang restu ortu, penyusutan member hingga ganti genre
Awalnya, VOB ini memiliki banyak member. Meski sudah punya alat dan rajin bermain, banyak dari orang tua para member melarang mereka bermain musik.
Baca Juga: Bakal Tur Amerika, TWICE Hilangkan Agenda Promosi dan Jumpa Fans karena Covid-19
"Kita sempat terhalang izin orang tua. Hal itu membuat anggota VOB menyusut, dari 16, terus menyusut jadi 7, hingga sekarang tersisa kita betiga," terang Widi.
Saat tersisa tiga inilah, mereka sepakat ganti genre karena ketiganya menyukai musik rock dan metal.
"Pas ketika bertiga, kita mutusin ganti genre ke rock metal. Tadinya waktu masih banyak kita sempat mainin pop. Tapi karena kita bertiga suka metal, jadi kita putusin mainin metal," tambahnya.
Pro kontra hijab dan metal
Perpindahan genre tersebut ternyata membuat banyak pro dan kontra di lingkungan sekitar. Penampilan mereka yang berhijab dianggap kontradiktif untuk memainkan musik keras.
"'Ngapain sih perempuan berhijab main musik metal'. Terus dibilang cari sensasi lah, belagu lah." kata Indie.
Tapi karena hal itu juga yang membuat mereka yang membuat rajin latihan dan memperbaiki skill mereka dalam bermain alat musik. Untuk membuktikkan kalau mereka tidak mencari sensasi, mereka benar-benar ingin menunjukkan dengan ngeband mereka bisa bahagia.
Baca Juga: Mengenal Dj SIKH, Anak Metal yang Jadi Dj dan Bisa Manggung di Festival 2 Genre Berbeda
"Kita ingin membuktikan kalau anak band juga punya masa depan."
Dituding hijab dan metal sebagai gimmick untuk cepat populer
Dari semua hujatan dan tudingan yang mereka terima, ada yang menurut para personel VOB terasa aneh. Salah satunya adalah membuat kontroversi atau gimmick agar mereka mudah terkenal.
Banyak dari grup metal atau rock yang laki-laki menyebutkan bila mereka cepat naik popularitasnya lantaran mereka perempuan berhijab dan mainin metal hingga jadi pembicaraan lalu populer.
"Mungkin yang paling aneh sih, banyak yang bilang kalau kita menggunakan hijab dan kita yang perempuan ini untuk meraup popularitas. Jadi kita dianggapnya kita sengaja memilih musik ini karena berkontradiksi dengan penampilan kita kita yang perempuan untuk populernya cepat. Padahal ya kita main musik metal karena kita suka sama musiknya," kata Marsya saat diwawancarai Z Creators.
Baca Juga: Diantara Artis R&B dan Kpop, Ada Voice of Baceprot Nyempil di Line Up HITC Jakarta 2022
Disambut di Eropa hingga tur Amerika
Kendati banyak sekali tudingan seperti itu, para personel VOB tetap jalan terus dan melaju. Selain didukung banyak musisi, mereka juga diakui di industri musik atas karyanya. Terbukti salah satu lagu mereka memenangkan AMI Awards 2022.
Prestasi tiu ditambah dengan tur di mancanegara. Setelah dua kali tur Eropa, kini ketiganya akan menjalankan tur Amerika Serikat.
"Kalau Eropa sih kita sudah dua kali tur ke sana, yang pertama di 8 titik di empat negara, yang kedua empat titik di empat negara. Nah, kalau Amerika sendiri ini tahun pertama kami," ungkap Marsya sang vokalis.
Marsya sendiri menganggap perjalanan ke Amerika ini akan sangat berbeda. Namun mereka belajar mengenal medan dan mempersiapkan diri dengan matang.
"Sebenarnya kita belajar mengenal medanya dari baca-baca di internet, cari-cari di Youtube. Karena di industri musik sendiri itu bisa disebutnya raja terakhir. Jadi kemungkinan ini medannya jadi lebih sulit, dan susah untuk ditembus. Tapi dengan persiapan yang matang, kita Insya Allah siap," pungkasnya.
Penulis: Nur Faridha
Konten ini adalah kiriman dari Z Creators Indozone.Yuk bikin cerita dan konten serumu serta dapatkan berbagai reward menarik! Let's join Z Creators dengan klik di sini
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Z Creators