Kritik Pedas Fanny Soegi Soal Pembagian Royalti Lagu, Ungkap Ketamakan di Balik Band Soegi Bornean
INDOZONE.ID - Musisi Fanny Soegi menghebohkan dunia maya melalui serangkaian unggahan di akun X miliknya, @fannysoegi.
Dalam cuitan tersebut, Fanny Soegi diduga sindir ketidakadilan pembagian royalti lagu "Asmalibrasi", salah satu hits populer Band Soegi Bornean yang sering didengarkan di berbagai platform.
Baca Juga: Soegi Bornean Umumkan Formasi Anyar, Kembali dengan Energi Baru!
Fanny mengungkapkan rasa kekecewaannya terhadap ketidaktransparanan dalam pembagian royalti lagu tersebut.
Ia menyebutkan bahwa pencipta lagu tersebut bahkan harus meminjam uang untuk membiayai sekolah anaknya, meski royalti yang dihasilkan mencapai angka setengah miliar rupiah.
Ironisnya, menurut Fanny, justru orang-orang yang tidak berhak malah menikmati keuntungan lebih besar.
Baca Juga: Padi Reborn Gandeng Fanny Soegi untuk Single Langit Biru, Hadiah untuk Sobat Padi
"Orang-orang yang nggak berhak bisa beli 2 mobil sekaligus, gitar mahal, foya-foya. Sedangkan pencipta lagu Asma masih ngontrak di Jogja, mana atapnya jebol lagi," tulisnya. Ia juga menyoroti ketamakan dalam industri musik, menuding beberapa band sebagai "serakah" dan tidak memiliki nurani.
Lebih lanjut, Fanny mengungkapkan pengalaman pribadinya saat berusaha bersuara tentang masalah ini.
Ia mengaku diintimidasi oleh orang-orang berpengaruh, namun tetap teguh dengan prinsip keadilan.
Ia bahkan mengisahkan bagaimana ia diharuskan membayar atas nama "Soegi" jika ingin keluar dari band dan memulai entitas baru, meski ia adalah bagian penting dalam membangun identitas tersebut terlebih merupakan namanya sendiri.
Fanny juga mencurahkan perasaannya saat dihadapkan pada kehilangan pribadi, terutama ketika ia terpaksa tetap manggung meskipun sedang dalam masa berkabung setelah kepergian ibunya.
Dalam unggahan tentang kasus royalti lagu Soegi Bornean itu, ia mengungkapkan rasa sakit hati yang mendalam terhadap perlakuan yang ia terima.
Meskipun Fanny saat ini melanjutkan karir musiknya bersama rekan-rekannya, ia menekankan bahwa perjuangannya untuk keadilan belum usai.
"Sekarang aku nggak takut ancaman, aku perempuan, aku berpegang teguh keadilan," tulisnya, menutup cuitannya dengan semangat perlawanan terhadap ketidakadilan yang ia alami dalam industri musik.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: X @fannysoegi