Kategori Berita
Media Network
Selasa, 24 JUNI 2025 • 12:30 WIB

Kalyana Shira Foundation Rilis Film Dokumenter 'Jagad’e Raminten', Angkat Warisan Sosok Ikonik Yogyakarta

Pemutaran film dokumenter Jadae Raminten secara perdana di Yogyakarta, pada Minggu (22/6/2025). (Olivia Rianjani)

INDOZONE.ID - Kalyana Shira Foundation resmi meluncurkan film dokumenter berjudul Jagad’e Raminten. Film dokumenter ini mengangkat kehidupan dan warisan budaya mendiang Hamzah Sulaiman, atau yang dikenal sebagai Kanjeng Mas Tumenggung (KMT) Tanoyo Hamijinindyo, pendiri House of Raminten

Film berdurasi 95 menit itu diputar perdana di Auditorium LIP Yogyakarta, pada Minggu (22/6/2025) malam, dan dihadiri lebih dari 250 tamu undangan. Mulai dari keluarga besar Raminten, komunitas seni, hingga pegiat budaya dan aktivis inklusivitas.  

Disutradarai Nia Dinata dan diproduseri Dena Rachman, film ini tidak hanya menyajikan biografi seorang tokoh, tetapi juga menjadi penghormatan penuh cinta, untuk sosok yang telah menciptakan ruang inklusif bagi komunitas marjinal di Yogyakarta.

Melalui restoran, toko oleh-oleh, rumah batik, hingga pertunjukan kabaret, Raminten telah menjelma menjadi ikon budaya sekaligus pemberdaya ekonomi lokal. 

Film ini bukan sekadar hiburan, tapi sebuah tribute untuk almarhum Hamzah Sulaiman yang telah menciptakan ekosistem inklusif, memanusiakan siapa saja tanpa pandang latar belakang. Harapan saya, film ini bisa menyemangati anak-anak angkatnya, performer kabaret, dan komunitas Raminten agar terus melanjutkan warisan seni dan keberagaman ini,” ujar Nia Dinata saat ditemui usai pemutaran perdana. 

Lebih lanjut, Nia mengungkapkan, film ini dibuat tanpa tujuan komersial, melainkan sebagai medium untuk merayakan keberagaman, dan mendorong tumbuhnya ruang-ruang aman bagi siapa saja yang ingin mengekspresikan diri lewat seni. 

Raminten itu bukan hanya tentang LGBT. Semua orang ada di sana, ada ibu rumah tangga, bapak-bapak usia lanjut, lintas agama. Ini adalah miniatur Bhinneka Tunggal Ika yang nyata di tengah masyarakat,” lanjutnya.

Baca juga:  Bikin Merinding! Ini 5 Rekomendasi Film Dokumenter tentang Penipuan Cinta di Dunia Maya

Dena Rachman, yang juga bertindak sebagai produser dan penulis, menambahkan, selama proses produksi, ia dan tim banyak belajar soal kekayaan budaya lokal yang selama ini luput dari dokumentasi. 

Salah satu hal yang bikin film ini spesial adalah, bahwa kita merekam budaya minoritas yang sering kali ‘tertimbun’ oleh narasi mayoritas. Warisan seperti ini penting banget untuk diarsipkan. Mungkin nanti bisa jadi bagian dari riset saya kalau melanjutkan PhD,” ujar Dena.

Pemutaran Film Perdana Jagade Raminten. (Olivia Rianjani) 
Bagi Dena, Raminten bukan sekadar figur, melainkan simbol kasih sayang dan keberanian dalam menjadi diri sendiri.

Representasi itu penting. Tapi yang lebih penting adalah bagaimana Raminten menunjukkan bahwa kebaikan tidak mengenal batas. Bahkan tukang becak di depan Hamzah Batik pun merasa sangat kehilangan beliau. Itu menunjukkan betapa luasnya pengaruh dan kasih almarhum,” tutur Dena. 

Film ini juga menjadi bentuk penghormatan dari orang-orang terdekat Hamzah Sulaiman, termasuk keluarganya.

Ratri, selaku Director of House of Raminten, menyampaikan, dokumenter ini menjadi warisan terakhir yang bisa dinikmati masyarakat.

Bagi kami, ini bukan sekadar film. Ini adalah bentuk penghormatan penuh cinta untuk sosok bapak kami. Kami sangat terharu karena kisah hidup dan perjuangan beliau bisa diabadikan dan menginspirasi lebih banyak orang,” ungkap Ratri.

Baca juga:  Profil dan Perjalanan Karier Hamzah Sulaiman: Pendiri House of Raminten dan Seniman Asal Yogyakarta

Film dokumenter itu rencananya akan ditayangkan kembali pada 5 Juli 2025 di ARTJOG 2025, yang berlangsung di Jogja National Museum.

Selain itu, tim produksi juga berencana membawa Jagad’e Raminten ke berbagai festival film internasional seperti di Amsterdam, Amerika Serikat, Singapura, Hong Kong, hingga Jepang. 

Beberapa pemutaran roadshow juga sedang dipertimbangkan agar pesan film ini dapat menjangkau lebih banyak komunitas di luar Yogyakarta. 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Liputan Langsung

BERITA TERKAIT
BERITA TERBARU

Kalyana Shira Foundation Rilis Film Dokumenter 'Jagad’e Raminten', Angkat Warisan Sosok Ikonik Yogyakarta

Link berhasil disalin!