Sinopsis 'Kuasa Gelap', Film Exorcist Pertama Indonesia yang Diangkat dari Kisah Nyata

Poster film

INDOZONE.ID - Film Kuasa Gelap adalah salah satu film horor terbaru yang bakal segera menggemparkan bioskop Indonesia.

Film ini diangkat berdasarkan kisah nyata yang bercerita tenyang cara mengusir setan (exorcist) berdasarkan kepercayaan Katolik.

Di mana, kisah horor yang terjadi di dalam film ini mengangkat nuansa nyata yang terjadi di daerah Jawa Tengah, yang pada akhirnya digarap menjadi sebuah film.

Hal yang menarik dari cerita ini, karena beberapa tim dari film Kuasa Gelap ikut andil dalam seminar cara pengusiran setan untuk mendalami ide dalam cerita film ini.

Baca Juga: 4 Film Horor Karya Sidharta Tata yang Bikin Kamu Ketakutan

Berikut ini kita simak sinopsis film Kuasa Gelap yang pastinya membuat penasaran, karena film horor terbaru ini mengangkat kisah nyata tentang pengusiran setan secara katolik, pertama di Indonesia.

Sinopsis Film "Kuasa Gelap" berdasarkan Kisah Nyata

Film Kuasa Gelap menceritakan tentang praktik eksorsisme dalam tradisi Katolik. Karakter Kayla, yang diperankan oleh Lea Ciarachel, mengalami kerasukan makhluk halus.

Untuk mengatasi ini, Romo Rendra dan Thomas menjalankan ritual eksorsisme seperti biasa. Namun, kerasukan Kayla memiliki tingkat keparahan yang berbeda dibandingkan pengalaman mereka sebelumnya, karena ancaman yang dihadapi jauh lebih mengerikan dari yang terlihat di permukaan.

Di sisi lain, Romo Rendra tengah berjuang dengan krisis keimanannya. Proses eksorsisme ini memicu ingatan tentang adik perempuannya yang telah meninggal.

Baca Juga: 4 Film Horor Tentang Orang yang Dirasuki Arwah Jahat

Setelah penyelidikan lebih mendalam, ditemukan bahwa ibu Kayla, Maya, memiliki masa lalu kelam yang terkait dengan kerasukan ini.

Situasi semakin rumit ketika iblis yang merasuki Kayla mulai mengancam nyawa Maya serta orang-orang di sekitar mereka, tidak hanya Kayla.

Dalam usaha menangani masalah tersebut, mereka melakukan berbagai langkah, termasuk berkonsultasi dengan pastor lain, mengikuti seminar eksorsisme di Pontianak, dan mempelajari ritual-ritual di Solo.