Sayangnya, ketegangan kembali meningkat saat kita mengetahui kondisi kesehatan Romo Rendra juga memburuk.
Penonton diperlihatkan, bahwa Romo Rendra pun bisa ketakutan saat berhadapan dengan iblis hingga nyaris kehilangan nyawa.
Alhasil, film ini pun terus mempertahankan ketegangannya sepanjang waktu.
Semenatara itu, di luar akting Jerome Kurnia yang memukau, jajaran pemeran lainnya juga menjalankan tugasnya dengan baik.
Lea Ciarachel, yang memerankan Kayla, mampu menampilkan karakter remaja impulsif dan tidak memiliki pegangan kuat dalam hidupnya.
Hal ini membuat kerasukan yang dialami Kayla, terasa sangat masuk akal. Kayla hanya berusaha melindungi ibunya dari lelaki yang dicurigai tidak setia.
Namun, sifatnya yang mudah goyah dan terburu-buru dalam membuat keputusan, membuat Kayla menjadi target empuk bagi kekuatan jahat.
Hubungan antara Kayla dan ibunya juga digambarkan dengan sederhana, tetapi efektif.
Tanpa perlu adegan pertengkaran dramatis atau dialog berlebihan, kita bisa merasakan dinginnya hubungan mereka.
Ketika latar belakang hubungan ibu dan anak ini terungkap, kita bisa lebih memahami alasan di balik rumitnya hubungan mereka.
Masalah tidak hanya terletak pada Kayla, karena sang ibu juga memiliki kesalahan di masa lalu yang berkontribusi terhadap ketidakstabilan sang putri hingga terjerumus ke jalan yang salah.
Selain penampilan memukau sebagai remaja yang kebingungan, Lea Ciarachel juga sangat baik saat memperagakan adegan kerasukan.
Dia tidak berlebihan dalam menampilkan ekspresi kesurupan sehingga penonton pun tidak terganggu.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Amatan