Sebagai anak tertua, Seita ia memikul tanggung jawab dengan menghidupi adiknya di tengah ancaman bom yang bisa datang kapan saja.
Dengan adiknya yang masih kecil, menjadikan Seita harus berusaha keras untuk memenuhi kebutuhan.
Tidak ada uang, tidak punya tempat tinggal dan tidak punya makanan adalah sederet tantangan yang dilalui Seita dan Setsuko setiap harinya.
Situasi tragis ketika Setsuko menderita gizi buruk yang membuat perjuangan Seita semakin berat.
Akiyuki Nosaka selaku novelis Hotaru no Haka mendapat inspirasi berdasarkan pengalamannya sendiri.
Pada tahun 1945 saat Nosaka masih berusia remaja, Amerika melakukan serangan udara dengan menjatuhkan bom di Kobe.
Kemudian, setelah kekalahan Jepang ia harus kehilangan adik perempuannya yang masih bayi karena gizi buruk.
Anime ini juga mengangkat kehidupan orang-orang yang mencoba bertahan hidup di tengah perang dengan tinggal di tempat perlindungan udara yang terbengkalai.
Usaha tersebut memang membuat mereka aman dari ancaman bom, tetapi menjadikan mereka mati kelaparan dan kehabisan bahan makanan.
Anime berdurasi 1 jam 28 menit ini telah memenangkan banyak penghargaan dalam event Japan Catholic Film Award (1988), the Special Award in the 31st Blue Ribbon Awards (1989), the Animation Jury and Rights of the Child Awards in the Chicago International Children's Film Festival (1994) dan the 1st Moscow International Children's and Youth's Film Festival Grand Prix (1998).
Hotaru no Haka juga mendapat rating 8,53 dari MAL sehingga recomended banget buat kamu yang suka anime bergenre sedih.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Independent UK