Rabu, 18 OKTOBER 2023 • 11:05 WIB

Tak Hanya Tingkatkan Imajinasi dan Kreativitas, Ini Sederet Efek Nonton Kartun Bagi Perkembangan Anak

Author

Ilustrasi anak menonton kartun.

INDOZONE.ID - Netizen dibuat heboh oleh sebuah video seorang anak laki-laki yang naik ke atap karena berimajinasi setelah menonton kartun ayam di YouTube.

Dari video yang diunggah di akun Tiktok sang ibu, @firsialda_, diketahui bahwa anak laki-laki bernama Natnat, yang nekat naik ke atap karena menganggap di atas sana ada ayam.

Setelah ditelusuri, ternyata hal itu disebabkan oleh imajinasi sang anak setelah menonton kartun ayam berjudul Bartolito di YouTube.

Kartun Bartolito.

Kartun memang merupakan salah satu hiburan yang sangat digemari anak-anak. Bahkan tak jarang konten hiburan di dalamnya membuat orang tua khawatir terhadap tumbuh kembang anak.

Menonton kartun mungkin memiliki beberapa efek bagi anak, baik yang bersifat positif maupun negatif.

Baca Juga: Popeye: Tokoh Kartun Pelaut yang Punya Kekuatan Super Karya Elzie Crisler Segar

Berikut sederet efek menonton kartun terhadap tumbuh kembang anak.

Efek Positif

Ilustrasi efek menonton kartun terhadap perkembangan anak.

1. Membantu perkembangan kognitif anak

Menonton kartun dapat membantu perkembangan kognitif anak. Hal ini karena kartun dapat membantu mengembangkan kemampuan logika dan penalaran, pemrosesan visual dan pendengaran, serta perhatian anak yang berkelanjutan dan selektif.

2. Membantu anak memulai pembelajaran sejak dini

Manfaat positif kartun terhadap anak terutama pada kartun pendidikan yang mengajarkan bentuk, angka, dan warna. Kartun semacam itu dapat mengajarkan hal-hal dasar kepada anak dengan cara yang menyenangkan dan interaktif, sehingga proses pembelajaran menjadi kegiatan yang menyenangkan.

Gambar yang bergerak dan berbicara, serta visual yang berwarna membuat pembelajaran menjadi menarik bagi anak.

3. Membantu perkembangan bahasa anak

Menonton kartun dapat membantu anak dalam mengembangkan kemampuan linguistiknya. Mengizinkan anak menonton kartun dalam bahasa ibu mereka, dapat membantu anak mempelajari bahasa tersebut dengan lebih baik. Dengan menonton kartun yang berbeda, anak-anak juga dapat meningkatkan pengucapan dan cara berbicara mereka.

4. Meningkatkan kreativitas

Menonton film kartun dapat membantu meningkatkan imajinasi dan kreativitas anak. Anak akan dapat memikirkan ide-ide baru yang terinspirasi dari kartun tertentu dan menghasilkan cerita atau karya seni baru berdasarkan kartun yang ditontonnya.

5. Membuat anak tertawa dan meredakan stres

Seringkali anak-anak menganggap kartun itu lucu dan tertawa terbahak-bahak melihat kejenakaan tokoh kartun tersebut. Tertawa merupakan penghilang stres yang baik dan dapat menjadi pembangun kepercayaan diri.

Hal ini juga meningkatkan kekebalan tubuh dan menyebabkan pelepasan hormon endorfin yang membuat kita memiliki perasaan positif.

6. Membantu anak belajar tentang berbagai hal

Melalui kartun, kita dapat mengajari anak tentang adat istiadat, tradisi, sejarah, dan mitologi setempat. Misalnya, menonton film kartun tentang Fabel Aesop atau Panchatantra dapat mengajarkan anak tentang moral yang baik, kebaikan, dan kasih sayang.

Baca Juga: Bernostalgia Dengan Nonton Film Kartun Tahun 90-an Yuk Guys

Efek Negatif

Ilustrasi efek menonton kartun bagi perkembangan anak.

Meski memiliki banyak manfaat positif bagi anak, namun menonton kartun juga memiliki efek yang bersifat negatif terhadap perilaku dan perkembangan anak. Berikut beberapa efek negatif kartun terhadap anak.

1. Mendorong kekerasan

Menonton film kartun yang mengandung kekerasan dapat mendorong anak untuk melakukan kekerasan di dunia nyata. Selain itu, anak-anak mungkin percaya bahwa tidak ada seorang pun yang terluka atau merasa sakit karena karakter dalam film kartun dapat lolos tanpa cedera setelah mengalami kekerasan atau kecelakaan.

Misalnya, karakter dalam Tom and Jerry, The Road Runner, dan Oggy and the Cockroaches yang sering kali saling memukul atau menyebabkan satu sama lain jatuh dari ketinggian tanpa akibat yang nyata.

2. Mendorong perilaku sulit diatur dan kurangnya empati

Ada beberapa kartun yang menampilkan karakter yang menunjukkan perilaku kasar atau tidak patuh terhadap guru atau orang yang lebih tua.

Anak-anak mungkin meniru perilaku ini dan menantang orang tua atau guru mereka ketika mereka sedang didisiplinkan atau dinasehati karena berperilaku buruk.

3. Mempromosikan penggunaan bahasa kotor

Kartun seringkali memuat bahasa yang tidak pantas untuk anak-anak. Karena anak-anak mudah terpengaruh, mereka mungkin mulai menggunakan bahasa buruk yang mereka pelajari dari kartun di kehidupan nyata.

4. Mendorong perilaku antisosial

Ada bebertapa kartun yang mendorong perilaku antisosial dan memberikan pesan yang salah kepada anak. Bahkan ada beberapa kartun yang mengandung sindiran seksual, mendorong agresi, dan mendorong perilaku nakal.

Hal ini dapat mempengaruhi perilaku anak dan membuat mereka berpikir bahwa bersikap agresif, manja, atau melakukan kekerasan adalah hal yang wajar.

5. Dapat menyebabkan masalah kesehatan

Terlalu banyak duduk di depan layar menonton kartun dapat menyebabkan beberapa masalah kesehatan akibat kurangnya aktivitas. Hal ini dapat memicu terjadinya obesitas, masalah penglihatan, dan kekurangan nutrisi akibat kebiasaan makan yang buruk.

Oleh karena itu, penting untuk orang tua agar dapat menyeleksi tontonan yang dikonsumsi anak supaya tidak hanya menghibur tetapi juga mengedukasi.

Orang tua juga perlu mendampingi anak-anak ketika menonton televisi atau YouTube untuk menyaksikan kartun kesukaan mereka, sehingga dapat meminimalisir efek negatif dari kartun.

Writer: Putri Octavia Saragih

 


Konten ini adalah kiriman dari Z Creators Indozone.Yuk bikin cerita dan konten serumu serta dapatkan berbagai reward menarik! Let's join Z Creators dengan klik di sini.

Z Creators

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Z Creators