INDOZONE.ID - Kalau kamu sedang mencari rekomendasi film tentang dunia kerja, coba tonton Work to Do.
Rilis pada September lalu di bioskop Korea Selatan, film ini diangkat dari kisah PHK karyawan yang mungkin akan relate bagi sebagian orang.
Biasanya, film PHK lebih fokus pada korban yang diberhentikan. Namun, Work to Do mengambil sudut pandang yang beda, yaitu dari sisi yang melakukan pemecatan.
Penasaran bagaimana kisahnya? Mari kita simak sinopsis dan review Work to Do di bawah ini!
Sinopsis Work to Do
Film ini bercerita tentang Kang Jun Hee (Jang Sung Bum), seorang asisten manajer di perusahaan galangan kapal bernama Hanyang Heavy Industries.
Setelah beberapa tahun bekerja di sana, ia dipindahkan ke departemen HR atau Sumber Daya Manusia karena saran atasannya. Saat perusahaan ini mengalami masalah cukup besar, para kreditur menekan dewan direksi untuk melakukan restrukturisasi.
Tim HR harus meyakinkan karyawan buat pindah divisi atau mengundurkan diri dengan kompensasi tertentu. Sebagai tim HR, Jun Hee punya beberapa ide agar proses pemecatan lebih adil dan efisien.
Baca Juga: Film Korea 'Work to Do' Tayang September Nanti, Sajikan Kisah Para Karyawan yang Kena PHK
Namun, saat ia berhadapan langsung dengan para pekerja, ternyata proses PHK juga jadi tidak semudah yang dibayangkan.
Tekanan pekerjaan ini bahkan merembet ke kehidupan pribadi Jun Hee sebagai tim HR. Apalagi, sang tunangan baru saja pindah ke apartemen yang ia beli dengan kredit dari perusahaan.
Review Work to Do
Sutradara Work to Do, Park Hong Jun, mengambil sudut pandang menarik yang jarang terlihat di film tentang PHK karyawan. Kebanyakan, film tentang pemecatan bercerita dari sisi korban.
Namun, di film ini, ceritanya diubah dari orang yang melakukan PHK, yang ternyata hampir sama dramatisnya.
Ada juga gambaran realistis tentang bagaimana politik kantor, mulai dari menjilat atasan sampai konflik antar karyawan atau atasan.
Sang sutradara berhasil menampilkan interaksi antara tim HR dan karyawan yang harus mereka pecat. Film ini menunjukkan ketegangan di perusahaan dengan faktor senioritas, jabatan, pendidikan, dan gender yang masih tetap realistis.
Adegan-adegan emosional saat tim HR harus memecat teman, mentor, bahkan orang yang pernah membantu mereka, semuanya digarap dengan baik, yang brepengaruh ke kehidupan pribadi Jun Hee.
Aktor-aktor di film ini semua tampil bagus. Alur cerita yang stabil bikin Work to Do mudah diikuti, meski temanya cukup berat.
Sayangnya, ending film ini terasa kurang kuat. Ceritanya berakhir dengan logis, tapi kurang memberikan efek dramatis.
Terakhir, kalau kamu ingin melihat kisah berbeda dari pemecatan karyawan, Work to Do bisa jadi pilihan yang tepat buatmu. Karena ternyata, proses PHK dari sisi HR juga cukup dramatis.
Itulah sinopsis dan review Work to Do, film Korea soal PHK Karyawan dari sisi HR. Buat yang sudah nonton, bagaimana pendapatmu tentang film ini?
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Asian Movie Pulse