The Beatles/Instagram @the beatles
Musik rock tak pernah kehabisan bakat-bakat baru. Layaknya dedaunan, gugur satu tumbuh seribu. Greta Van Fleet, grup rock milenial asal Amerika Serikat ini sempat menjadi perbincangan para penggemar musik dunia beberapa waktu lalu. Bakat alami para personel band ini bisa dibilang luar biasa untuk remaja seumuran mereka.
Josh Kiszka (vokal, 22 tahun), Jake Kiszka (gitar, 22 tahun), Sam Kiszka (bass, 19 tahun), serta Danny Wagner (drum 19 tahun) mampu membangkitkan kembali spirit hard rock dan blues yang telah lama tenggelam di era musik milenial seperti sekarang melalui barisan lagu beraroma Led Zeppelin, dari riff gitar sampai lengkingan vokal.
Salahkah generasi milenial menyerap pengaruh dari era lama? Sepertinya tidak. Karena pada dasarnya, musik era sekarang cuma pengulangan dari era sebelumnya. Yang membedakan, cuma kemasan. Semakin banyak referensi yang kita serap, semakin kaya komposisi yang dihasilkan. Asal, jangan menjiplak mentah-mentah.
Selain Led Zeppelin yang menjadi referensi Greta Van Fleet, lima band ini juga digandrungi generasi milenial. Berikut daftarnya.
1. The Beatles
Tak ada alasan untuk menghakimi seseorang dengan sebutan 'tua' jika dia menyukai lagu The Beatles. Deretan lagu hits yang dibuat The Fab Four membuat karya mereka abadi dan dikenal banyak orang. Dari anak SD sampai kakek-kakek, nyaris mengenal lagu-lagu milik John Lennon, Paul McCartney, Ringo Starr, dan George Harisson. 'Yesterday', 'I Saw You Standing There', 'I Want to Hold Your Hand', dan 'Twist and Shout' adalah primadona lintas genre dan generasi.
2. ACDC
Jika tidak dijadikan penghias film-film box office, generasi milenial dan Gen Z mungkin tidak akan mengenal band asal Australia ini. Padahal, deretan karya Brian Johnson dkk telah menjadi 'kitab' bagi para musisi di seantero dunia.
Beruntung, lagu 'Back In Black' nongol di film semesta Marvel seperti 'Iron-Man' dan 'Spider-Man: Far From Home'. Sementara 'Dirty Deeds Done Dirt Cheap' muncul dalam 'Suicide Squad', 'Thunderstruck' dalam 'Deadpool 2' , 'Shoot To Thrill' dalam 'Murder Mystery' dan 'Zombieland: Double Tap', serta (lagi-lagi) 'Back in Black' dalam 'The Karate Kid'.
3. Aerosmith
Saat masa kampanye Pilpres beberapa waktu lalu, Amien Rais menyebut 17 April 2019 sebagai perang Baratayuda dan Armageddon. Lalu, politikus muda PAN Faldo Maldini mengatakan, kata 'armageddon' yang diutarakan Amien Rais mengingatkan tentang film Hollywood yang berjudul sama, 'Armageddon'. Film tersebut, sambung dia, berhasil mengangkat nama grup band asal Amerika Serikat 'Aerosmith'.
Faktanya, Aerosmith dibentuk pada 1970 dan pernah meraih empat Grammy Awards (1990-1998). Mereka berhasil menjual album di atas 150 juta keping dan merupakan salah satu band terlaris dalam sejarah industri musik rock Amerika. Sementara 'Armageddon' dibuat tahun 1998 saat Faldo masih berusia 8 tahun. Karena Faldo, generasi milenial beramai-ramai mencari tahu tentang Aerosmith.
4. Metallica
Metallica adalah penyempurna musik heavy metal yang 'diciptakan' Black Sabbath. Rasanya tidak berlebihan jika menyebut band ini sebagai 'Dewa Metal' dunia yang dikenal generasi manapun.
Selain punya karya banyak dan prestasi seabrek, James Hetfield (vokal), Kirk Hammet (gitar), Robert Trujillo (bass), dan Lars Ulrich (drum) juga sudah dua kali konser di Indonesia. Kurang apa lagi coba?
5. Dream Theater
Dream Theater merupakan band sekolahan yang mencetak album berisi lagu-lagu hits dengan aransemen 'njelimet'. Disukai anak-anak milenial yang mengambil pendidikan musik di sebuah lembaga kursus (musik rock).
Lagu-lagu James LaBrie dkk juga sering menjadi tolak ukur bagi para juri sebuah kompetisi musik untuk menilai kehebatan peserta. Siapa pun yang membawakan lagu Dream Theater, sebut saja 'Metropolis—Part I: "The Miracle and the Sleeper" - tiga besar sudah masuk kantong. Salah satu personelnya, dijamin jadi 'best player'.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: