Bicara soal alat musik ritmis, kira-kira apa yang terlintas dalam pikiran kamu, guys? Nah, biar kamu lebih tau juga, alat musik ritmis adalah alat musik yang tidak memiliki nada.
Sampai sekarang, penggunaan alat musik ritmis ini masih sering digunakan sebagai pengiring, pengatur tempo, dan penentu irama agar musik menjadi lebih stabil.
Cara memainkan alat musik ritmis tidaklah sulit, mulai dari ditabuh, dipukul, diguncang, ataupun digesek. Untuk bisa memainkan alat musik ritmis, dibutuhkan banyak latihan.
Di Indonesia sendiri, ada beberapa contoh alat musik ritmis tradisional. Jenisnya pun beragam, tergantung daerah asal alat musik ritmis tersebut.
Alat-alat musik ritmis ini berkembang melalui musik daerah dan kebudayaan lagu, hingga akhirnya menjadi tren jenis musik baru.
Lalu, ada apa saja sih contoh alat musik ritmis tradisional dari Indonesia? Yuk, simak langsung ulasan berikut ini!
Gendang (kendang/kendhang) merupakan jenis alat musik ritmis asli Indonesia paling terkenal. Alat musik ini terbuat dari kayu yang dilubangi pada bagian tengah. Kemudian bagian tersebut ditutup dengan kulit hewan.
Alat musik ritmis tradisional ini sampai sekarang masih ramai digunakan, terutama pada acara budaya Jawa dan Bali untuk mengiringi lagu tradisional.
Cara memainkan alat musik gendang biasanya dipukul dengan tangan. Namun, beberapa orang juga memainkan gendang menggunakan alat.
Ketipung adalah salah alat musik ritmis tradisional Indonesia yang berbentuk menyerupai gendang. Bedanya, ketipung memiliki ukuran lebih kecil dari gendang.
Jenis alat musik ritmis ini dibuat dari kayu yang dibubut. Kemudian, diberi lubang di bagian tengah, berukuran sekitar 20-40 cm.
Ketika dimainkan, bunyi yang dihasilkan ketipung biasanya untuk mengiringi musik-musik keroncong, dangdut, dan Melayu.
Rebana adalah gendang berbentuk bundar dan pipih, alat musik khas suku melayu. Bentuk rebana seperti lingkaran, terbuat dari kayu yang dibubut dengan salah satu sisinya berlapiskan kulit hewan.
Kesenian di Indonesia Malaysia, Brunei, dan Singapura sering memakai alat musik rebana bersama gambus untuk mengiringi tarian Zapin Melayu.
Selain itu, rebana juga digunakan untuk melantunkan kasidah dan hadroh, serta tepukan rebana mengiringi lagu-lagu tradisional.
Tifa termasuk salah satu contoh alat musik ritmis tradisional Indonesia bagian Timur, khususnya di Maluku dan Papua.
Alat musik ini berbentuk menyerupai kendang dan terbuat dari kayu yang dilubangi tengahnya. Ada beberapa macam jenis alat musik tifa, seperti tifa jekir, tifa dasar, tifa potong, tifa jekir potong, dan tifa bas.
Cara memainkan tifa mirip seperti alat musik gendang yaitu dengan cara dipukul. Tifa terbuat dari sebatang kayu yang dikosongi atau dihilangi isinya dan pada salah satu sisi ujungnya ditutupi.
Biasanya, bagian penutup tifa ini menggunakan kulit rusa yang telah dikeringkan untuk menghasilkan suara bagus dan indah.
Bentuknya pun biasanya dibuat dengan ukiran. Tiap suku di Maluku dan Papua memiliki tifa dengan ciri khasnya masing-masing.
Selain dari Indonesia, berbagai negara di dunia pun memiliki beragam jenis alat musik ritmis tradisional yang menjadi ciri khas. Apa saja ya contohnya?
Dirangkum Indozone, berikut ini contoh alat musik ritmis tradisional dari berbagai negara di dunia:
Contoh alat musik ritmis tradisional dunia yang pertama adalah ashiko, paling banyak ditemukan di wilayah Afrika Barat serta bagian dari Amerika.
Dari penampilannya, bentuk ashiko seperti silinder dan meruncing, terbuat dari kayu. Bagi masyarakat Afrika Barat, cara memainkan alat musik ini lebih sering dengan tangan dan disetel menggunakan tali.
Timpani, alat musik ritmis dari Eropa yang sudah ada sejak abad ke-15. Alat musik ini biasa digunakan pada upacara keagamaan sakral. Bentuknya mirip drum, namun ukuran timpani lebih besar daripada drum.
Umumnya, timpani terbuat dari tembaga atau fiber. Di bagian permukaannya biasa ditutup dengan kulit hewan dan di bagian ujungnya dibalut dengan bola kapas dari bulu biri-biri.
Seperti namanya, triangle berbentuk segitiga, terbuat dari logam dan dapat mengeluarkan bunyi tinggi sampai nyaring. Cara memainkan triangle ini biasanya dipukul dengan tongkat kecil khusus yang terbuat dari logam juga.
Sejak abad ke-18, triangle sudah ada dan menjadi bagian dari kejayaan musik klasik pada abad itu. Sampai hari ini, alat musik ritmis triangle masih eksis dalam pertunjukan musik.
Berasal dari Amerika Latin, marakas lebih dikenal sebagai alat musik ritmis pengiring tarian Salsa, Rumba, Cuba, Charagan, dan Trova Ensemble.
Marakas dimainkan dengan cara digoyang sehingga menghasilkan bunyi khas yang semarak dan rincik. Suara rincik itu sendiri berasal dari butiran-butiran kecil yang ada di dalam marakas.
Kebanyakan masyarakat Amerika Latin mengidentikkan alat musik marakas dengan suasana angin laut yang segar di pantai.
Nah, itulah beberapa contoh alat musik ritmis tradisional Indonesia dan alat musik ritmis dari berbagai negara di dunia.
Sebenarnya, ada banyak sekali jenis alat musik ritmis lainnya di Indonesia dan dunia. Kamu boleh tambahkan lagi pada kolom komentar di bawah ini ya, guys!
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: