Ramengvrl rilis album terbaru. (JUNI Records).
Kondisi pandemi global ternyata tak menyurutkan semangat rapper Ramengvrl dalam berkarya. Setelah melepas tiga single berturut-turut sejak September lalu, ini ia memperkenalkan album perdananya 'Can’t Speak English' yang memiliki pesan tersirat di dalamnya.
Kontras dengan judul albumnya sendiri, judul “Can’t Speak English” bukan diartikan harfiah karena Ramengvrl jelas bisa berbahasa Inggris. Namun makna dari judul album ini ingin menunjukkan bahwa setiap orang bisa melakukan atau menjadi sesuatu yang diinginkan walaupun ada keterbatasan dan juga halangan itu bukan berarti sebuah mimpi tidak bisa dicapai.
“Kita semua mungkin tidak berbicara dalam bahasa Inggris awalnya, tapi itu bukan penghalang untuk kita tetap berkarya. Kalian bisa menjadi siapapun yang kalian mau, jangan sampai tekanan sosial ataupun keraguanmu sendiri menghalangi kalian mencapai mimpi yang kalian cita-citakan,” ucap Ramengvrl melalui keterangan resminya yang diterima Indozone.
"Konsep dari 'Can’t Speak English' adalah kalian bebas untuk menjadi siapapun yang kalian mau, dan kalian bisa membuat itu jadi kenyataan-embrace your identity and don’t worry about making mistakes. Kita tentunya punya momen dimana kita ragu tapi jangan sampai itu menghalangi kita dalam menggapai mimpi kita,” jelas Ramengvrl mengenai album perdananya.
Baca Juga: Rilis Album Baru, BTS Tawarkan Kesejukan dan Harapan Lewat Single 'Life Goes On'
Ada 10 lagu di album ini, termasuk tiga single terdahulunya seperti 'Vaselina', 'Look At Me Now' dan juga 'The Emo Song'. Beberapa lagunya menampilkan banyak kolaborator mancanegara. Antara lain rapper berdarah Latin-Amerika, euro yang tampil pada 'Vaselina', rapper Amerika-Korea Ted Park di 'Look At Me Now', Sihk di 'The Emo Song', penyanyi Amerika Serikat Inayah dalam lagu 'Go Get Dat B', dan penyanyi asal Thailand Pyra di lagu 'Foreign'.
Bukan hanya dari segi musikalitas, 10 lagu dalam album 'Can’t Speak English' ini juga menunjukkan kepribadian Ramengvrl yang belum pernah diperdengarkan dalam rilisan dia sebelumnya.
Dua single yang Ramengvrl rilis sebelumnya juga membuka percakapan di media sosial seperti 'Look At Me Now' yang sempat menuai kontroversi karena adegan Ramengvrl membakar ijazah kuliah di video klipnya kemudian 'The Emo Song' menyinggung isu kesehatan mental yang datang dari perasaan gelisah dan depresi.
Selain dari single yang memiliki kolaborator, Ramengvrl juga memiliki beberapa lagu solo seperti 'Let Em Be','Shine','Tsundere','Blue Skies' dan lagu terakhir dari album tersebut.
“Saya senang akhirnya bisa mempersembahkan album ini ke semuanya. Kisah perjalanan saya ada semua di dalam album ini dari apa yang telah saya lewati, momen dimana saya senang dan juga momen dimana saya merasa sedih terhadap hidup," ucapnya.
"Ini adalah sebuah album dimana orang akan mengenal saya lebih dalam. Tapi di sisi yang lain saya sangat berharap album ini juga bisa menjadi sebuah pegangan bagi yang mendengarkan. Saya yakin semua orang bisa relate dengan kisah yang saya ceritakan lewat lagu-lagu pada album ini," tambah sang rapper.
Dirilis di bawah naungan JUNI Records dan label asal Amerika Serikat, EMPIRE, album ini merupakan karya Ramengvrl paling kohesif dan siap untuk membawa fenomena lintas budaya ke seluruh penjuru dunia. Bercerita tentang pengalaman pribadinya dan perjalanannya sebagai artis yang sedang memetakan industri global dan tengah meraih mimpi. Bukan hanya mengukir jalan untuk rapper Indonesia tapi Ramengvrl juga mencoba mengukir jalan untuk keseluruhan rapper/musisi Asia.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: