Gaeun Mantan Anggota MADEIN Buka Suara Lewat Surat Soal Dugaan Pelecehan Seksual

Gaeun, mantan member grup idol Kpop MADEIN.

INDOZONE.ID - Mantan anggota girl group K-Pop MADEIN, Gaeun, akhirnya angkat bicara terkait dugaan pelecehan seksual oleh CEO agensinya.

Dalam surat tulisan tangan yang ia unggah, Gaeun mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada para penggemar yang tetap setia menunggu, serta permintaan maaf karena membuat mereka khawatir dalam waktu yang cukup lama.

Kasus ini menjadi sorotan publik setelah muncul laporan yang menyebut adanya skandal pelecehan MADEIN yang melibatkan petinggi dari agensi hiburan ternama.

Baca Juga: Gaeun Hengkang dari Grup MADEIN, Agensi Bantah Tuduhan Pelecehan Seksual

Netizen pun mulai mengaitkan kasus tersebut dengan Gaeun setelah tayangan dari program Crime Chief JTBC mengangkat kisah seorang anggota girl group multinasional yang menjadi korban dugaan pelecehan seksual CEO 143 Entertainment.

Dalam suratnya, Gaeun menulis:

“Halo, aku Gaeun. Butuh waktu lebih lama dari yang kupikirkan untuk menulis ini. Di tengah dunia yang penuh rekaman dan cerita yang bahkan tidak pernah kuketahui, sangat sulit dan membutuhkan keberanian besar untuk berbicara.

Meski begitu, aku benar-benar berterima kasih pada semua orang yang tetap percaya padaku, menunggu, dan mendukungku.

Baca Juga: Mantan Anggota NCT, Moon Tae Il Didakwa atas Kasus Pelecehan Seksual

Hati kalian yang tulus menjadi penghibur dan sumber kekuatanku untuk akhirnya menulis surat ini. Sekali lagi, aku minta maaf karena sudah membuat kalian menunggu lama.”

Ia menambahkan bahwa menjadi idol bukan sekadar profesi, tapi bagian dari mimpi masa kecilnya. Ia juga mengungkap luka mendalam saat mengetahui pengeluarannya dari grup hanya melalui pemberitaan media, tanpa adanya penjelasan resmi dari agensi.

Hal ini semakin memperkuat dugaan publik mengenai berita pelecehan seksual agensi Kpop yang selama ini tertutup.

“Aku harus melalui berbagai situasi yang tidak kuinginkan, termasuk perlakuan tidak adil dan tekanan yang tidak masuk akal. Tapi aku tetap bertahan karena takut kehilangan mimpiku. Aku tidak akan bersembunyi lagi. Kini aku siap menyampaikan perasaanku dan menceritakan apa yang telah terjadi.”