INDOZONE.ID - Dunia musik Indonesia telah mengalami evolusi besar dalam dua dekade terakhir, seiring dengan perkembangan teknologi dan perubahan platform distribusi musik.
Dari era kaset dan CD hingga dominasi streaming digital dan media sosial, para musisi kini memiliki akses yang lebih luas dan merata untuk menampilkan karya mereka tanpa harus bergantung sepenuhnya pada label besar.
Transformasi ini melahirkan generasi baru musisi independen—pekerja keras yang memulai dari nol, membangun audiens mereka sendiri, dan menciptakan peluang secara mandiri. Tak sedikit dari mereka yang kemudian menembus pasar internasional, membuktikan bahwa dengan kreativitas, konsistensi, dan pemanfaatan teknologi yang tepat, siapa pun bisa berkembang dari “bukan siapa-siapa” menjadi nama yang dikenal dunia.
Pengamat musik Ryan Kampua menyebutkan evolusi di industri musik membuat pergeseran yang mungkin tidak bisa ditemukan satu dekade lalu. Termasuk munculnya musisi yang lahir dengan platformnya sendiri, memiliki keunikan dari kebanyakan, sehingga dikenal di seluruh dunia.
Baca Juga: Niki Zefanya Rekomendasikan 2 Lagu Musisi Indonesia Ini Saat Interview di New York
"Luar biasa, dengan banyaknya tools-tools baru untuk memperkenalkan sebuah proyek musik menjadikan pergolakannya jadi luar biasa gitu. Sekarang orang bermain dengan algoritma musik platform dan strategi-strategi yang menurutnya langsung mendapatkan perhatian sama end user gitu ya," kata Ryan Kampua saat diwawancara INDOZONE via telepon.
"Jadi ini bener-bener persaingan terbuka, siapa saja bisa tiba-tiba meledak, siapa saja tiba-tiba menghilang. Ini hal yang sangat positif buat bagi musisi-musisi yang mau bekerja keras, musisi-musisi yang mandiri, musisi yang memang mereka dilahirkan dan punya faktor X ya gitu," tambahnya.
Ada beberapa musisi yang disorot INDOZONE telah menempuh caranya sendiri sehingga dikenal secara global. Sebut saja Niki Zefanya di rana musik pop, Voice of Baceprot di ranah musik rock metal, Rich Brian di musik hiphop, hingga Weird di dunia di EDM.
Niki Zefanya, musisi Indonesia yang bervolusi. (Isntagram/nikizefanya)
Nama NIKI kini makin tidak asing terdengar, apalagi buat kamu yang suka scroll Spotify atau nonton festival musik. Tapi mungkin belum banyak yang tahu kalau wanita asal Jakarta ini pernah tampil di acara musik Dahsyat tahun 2012. Dulu masih remaja, berani tampil di TV nasional, dan sekarang? Dia sukses ngeguncang panggung internasional kayak Coachella dan keliling berbagai negara untuk konser, perjalanan kariernya benar-benar berevolusi!
Usut punya usut, NIKI memang sudah cinta musik sejak kecil. Umur 9 tahun dia mulai main gitar sendiri, hingga makin serius saat usia remaja. Kariernya mulai kelihatan cerah pas menangin kompetisi Cornetto Ride to Fame waktu dia umur 15. Nggak main-main, dia langsung dipilih jadi opening act konser Taylor Swift di Jakarta tahun 2014. Abis itu, NIKI lanjut kuliah musik di Nashville, AS, kota yang katanya surga para musisi dunia.
Baca Juga: NIKI Ungkap Makna “Buzz Around World Tour 2025” di Konser Hari Kedua di Jakarta
Masuk tahun 2018, karier NIKI makin naik ke atas. Lewat label musik 88rising, dia rilis lagu Vintage dan mini album pertamanya, Zephyr. Tapi, yang benar-benar jadi titik baliknya adalah saat dia nulis lagu See You Never karena patah hati. Lagu itu didengerin ke Rich Brian, dan ternyata langsung dapet respons positif. Dari situ, NIKI resmi diajak gabung ke 88rising dan mulai dikenal luas. Bahkan cover lagunya You’ll Be in My Heart sampai masuk Top 20 Global Chart Spotify, lho.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Analisis Redaksi