"Nicky ini memang salah satu kisah sukses seorang anak muda Indonesia yang mau bekerja keras dan mandiri di luar negeri gitu, di rumah orang gitu. Dan dia membuktikan bahwa 88 Rising itu tidak salah untuk ngambil dia, merekrut dia sebagai salah satu katalog daripada manajemennya gitu. Dan kita lihat dengan kerja kerasnya, dengan keinginannya yang kuat, sudah banyak single yang akhirnya sukses buah tangan kerja kerasnya dibantu dengan orang-orang yang tepat," tukas Ryan Kampua kepada INDOZONE.
Para personel VOB atau Voice of Baceprot
Berawal dari anak SMA biasa yang kini menjadi trio hijaber rock bernama VOB (Voice of Baceprot) dan berevolusi menjadi musisi kebanggaan Indonesi di kancah dunia. Namun, perjalanan karir musik mereka tidak semulus yang dibayangkan.
Baca Juga: Keren! Voice Of Baceprot Jadi Musisi Indonesia Pertama yang Tampil di Glastonbury Eropa
Beberapa waktu lalu, INDOZONE sempat bertemu muka di mereka dalam press conference media. Firdda Marsya Kurnia (gitar dan vokal), Euis Sitti Aisyah (drum), serta Widi Rahmawati (bass) menceritakan suka duka awal berkarir hingga sekarang. Semua berawal ketiganya mengikuti kegiatan ekstra kurikuler di salah satu Madrasah (MTs) di Singajaya, Garut. Mereka yang sempat dikategorikan anak bermasalah karena sering masuk BK diikutkan kegiatan eskul.
Awalnya tak bisa bermain alat, lalu bermain pop hingga berganti genre ke metal membuat mereka menjadi buah bibir, baik secara positif meski tak sedikit kena nyinyir. Tapi mereka melewati semua rintangan dan bekerja keras dan terus belajar, termasuk mengasah skill bermain alat musik dan belajar langsung dari maestro di dunia metal.
Lambat laun, ketiga cewek mungil berhijab ini menjadi pembicaraan dan diajak bermain ke berbagai negara, diliput media asing, sehingga segudang endorsement. Bahkan banyak musisik dunia seklas Tom Morello dari Rage Against the Machine, Taka dari One OK Rock, memberikan apresiasi kepada ketiganya.
"Gue yakin sampai sekarang orang masih gak percaya kok bisa ya voice of Beceprot main di apa festival-festival internasional yang kita kenal gitu yang cukup populer gitu yang semua musisi mimpi-impikannya. Mereka bertemu dengan orang-orang yang tepat di industri-nya pada akhirnya mengantarkan dia ke panggung-panggung internasional nah ini buah daripada kepercayaan, kerja keras dan mau menerima kritikan gitu," jelas Ryan.
"Menurut gue ini sebuah evolusi yang luar biasa buat Bandung dan Garut bahwa ada ya band yang tumbuh dari sekolah itu tiba-tiba mengijakan kaki di festival internasional," tambahnya.
Rich Brian, musisi Indonesia yang bervolusi. (Instagram/nikizefanya)
Nama Rich Brian sudah tidak asing lagi di telinga penggemar musik hip-hop, apalagi yang ngikutin perkembangan musisi muda Asia. Cowok asal Jakarta yang dulunya dikenal sebagai Rich Chigga ini berhasil ngebuktiin kalau musisi Indonesia juga bisa menaklukan pasar Internasional. Awalnya dia memiliki cita-cita untuk menjadi seorang sinematografer, tapi siapa sangka, lewat single 'Dat $tick' yang viral, kariernya langsung melesat usai mendapat pujian dari banyak rapper papan atas luar negeri.
Baca Juga: Lirik Lagu Little Ray of Light Rich Brian, Lagu Comeback Rapper Indonesia Setelah 3 Tahun
Karier Brian mulai kelihatan saat 88rising memberikan reaksi terhadap video musiknya. Di situ, banyak rapper senior seperti Ghostface Killah, Desiigner, dan Tory Lanez kaget karena ternyata cowok dengan aksen rap ngebut itu masih umur 16 tahun. Tidak nunggu lama, Brian langsung dikontrak sama 88rising dan mulai rilis karya-karya baru. Single keduanya 'Who That Be' keluar di iTunes, disusul remix dari 'Dat $tick' yang digarap bareng Ghostface Killah dan Pouya. Bahkan tidak hanya itu, dia juga rilis 'Seventeen' yang langsung tembus jutaan views.
Respons dari penikmat musik internasional makin positif, sampai akhirnya Rich Brian mengadakan tur konser pertamanya di Amerika. Bahkan, dia juga sempat kolaborasi bareng XXXTentacion dan Keith Ape lewat lagu 'Gospel', yang dirilis sama 88rising dan nembus jutaan views dalam waktu singkat. Tahun 2017, Brian juga dinobatkan sebagai Breakthrough Artist of the Year di Indonesian Choice Awards, sebuah pengakuan besar dari dalam negeri atas pencapaiannya dalam ranah Internasional .
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Analisis Redaksi