Selasa, 19 SEPTEMBER 2023 • 10:15 WIB

Alasan Mengapa Genre Jazz Dikaitkan dengan Musik Tema untuk Film Detektif Noir

Author

Ilustrasi musik jazz dengan detective noir. (Freepik) INDOZONE.ID - Musik jazz dan cerita detektif dalam film noir memiliki hubungan erat dan sering kali saling melengkapi satu sama lain.

Pada tahun 1950-an hingga 60-an, ketika Hollywood membawa detektif swasta ke layar besar dan televisi, jazz adalah musik pilihan yang menyertai kehidupan mereka yang penuh bahaya dan wanita cantik.

Saat awalnya kebanyakan film bertema kriminal sebelum era tersebut lebih banyak memasukan unsur klasik. Namun ketika film dengan gambaran visual kelam, seperti menampakan perkotaan yang kelam, jalanan sudut kota, penjahat di gang sempit, serta detektif penyendiri yang sinis, perlu ada musik tema khusus.

Sehingga masuklah para musisi jazz, yang tadinya instrumental hingga menyisakan musik minim yang berfokus pada alunan terumpet dan saksofon.

Musik jazz ini mengalun setiap adegan sang tokoh detektif muncul dalam kesendirian, berjalan di trotoar atau gang yang sempit, atau mungkin sedang meminum alkohol di ruangan kerjanya yang gelap di belakang.

Baca Juga: Mitos Musik Jazz Jadi Alasan Pembunuh Berantai Axeman New Orleans Tak Menyerang Korbannya

Sehingga pada akhirnya, musik jazz seperti ini menjadi sub genre sendiri bernama Crime Jazz atau Jazz Noir.

Sejarah terbentuknya Crime Jazz

Noir Jazz atau crime jazz. (Freepik)

Evolusi "crime jazz" ini adalah milik sekelompok komposer muda yang berani, termasuk Elmer Bernstein, Henry Mancini, Lalo Schifrin, dan Kenyon Hopkins.

Tema-tema dan musik insidental mereka mencampur be-bop dan big band dengan gaya west coast dan jazz Latin menjadi campuran sinematik yang mendebarkan. Intinya ada di suara terompet menusuk melalui lanskap suara perkotaan.

Dengan kata lain, jika Anda adalah detektif swasta TV atau film selama era ini, Anda tidak dapat memecahkan kasus dengan gaya tanpa diiringi oleh crime jazz.

Cirinya: jazz noir dengan lebih banyak saksofon

 

Perubahan besar dalam musik skor Hollywood sebenarnya sudah dimulai pada akhir tahun 1940-an, melalui gerakan film noir. Dengan akar dalam sinematografi ekspresionis Jerman, gaya film noir yang gelap (secara harfiah, "film hitam") adalah pasangan visual yang sempurna untuk drama kejahatan keras kepala.

Baca Juga: Adam Levine Sering Nyanyi Lagu Tema Selingkuh di Maroon 5, Salah Satunya 'Wake Up Call'

Musik ini sering menggunakan instrumen-instrumen jazz klasik, seperti trompet, saksofon tenor, saksofon alto, piano, dan gitar. Trompet sering digunakan untuk menciptakan nuansa misteri dan ketegangan, sedangkan saksofon memberikan nuansa yang lebih lembut dan kadang-kadang sensual.

Dan judul-judul berpengaruh seperti "The Big Sleep," "D.O.A.," dan "Gun Crazy," dengan karakter-karakternya yang tangguh dan sinis, menuntut jenis musik yang keras dan sinis.

Puncak soundtrack film noir

Film Maltese Falcon. (Youtube)

 

Crime jazz mencapai puncaknya pada tahun 1959, tahun dengan beberapa soundtrack luar biasa seperti "Compulsion," "Anatomy of a Murder," "Shadows" (sutradara John Cassavetes menggunakan jazz dengan sangat efektif dalam sebagian besar karyanya), dan "Odds Against Tomorrow" (diciptakan oleh vibrafon Modern Jazz Quartet, John Lewis).

Di televisi, soundtrack "77 Sunset Strip," "Peter Gunn," "Dragnet," dan "Johnny Staccato" semuanya adalah tonggak tertinggi yang menunjukkan bahwa tugas sebagai detektif tidak berarti tanpa sentuhan jazz.

Aksen ketegangan, misteri, dan atmosfer noir

Ilustrasi Detective noir. (Freepik)

Musik ini dirancang untuk menciptakan ketegangan, misteri, dan unsur-unsur dramatis dalam cerita. Ini cocok untuk adegan kejar-kejaran, penyelidikan, atau konfrontasi antara detektif dan penjahat.

Baca Juga: MONSTA X Berlagak Detektif di MV Single Comeback Mereka 'Kiss Or Death'

Dengan adanya konsep noir dalam film yang memiliki ciri-ciri visual yang khas, seperti pencahayaan kontras dan komposisi yang dramatis, musik ini membantu memperkuat elemen-elemen tersebut.

Alasan musik crime jazz sangat cocok dengan detektif noir

 

Musik jazz cenderung memiliki nuansa yang gelap, misterius, dan meracau, yang cocok dengan atmosfer film noir yang seringkali penuh intrik dan kejahatan. Ini membantu menciptakan suasana yang tepat untuk cerita detektif yang berfokus pada kejahatan, korupsi, dan rahasia.

Musik jazz sering digunakan untuk menggambarkan perasaan karakter utama dalam film noir, seperti kesepian, kebingungan, atau ketegangan. Ini membantu penonton lebih memahami perasaan dan motivasi karakter detektif atau karakter lain dalam cerita.

Banyak film noir berlatar belakang di kota-kota besar yang korup dan kumuh. Musik jazz, dengan karakternya yang seringkali gelap dan urban, dapat menciptakan gambaran yang cocok dengan keadaan kota yang terdistorsi dalam film noir.

Baca Juga: Ardhito Pramono Akui Penyesalan atas Kasusnya dan Move On di Java Jazz Festival 2023 

Selain itu, film noir dikenal dengan estetika visual yang khas, seperti pencahayaan kontras, bayangan, dan komposisi kamera yang menarik. Musik jazz sering mengikuti estetika ini dengan menciptakan suara yang mempertegas kontras dan suasana gelap film noir.

Secara keseluruhan, musik crime jazz dan cerita detektif dalam film noir saling melengkapi satu sama lain dengan menciptakan atmosfer yang mendalam, mendukung narasi, dan menambah dimensi emosional bagi karakter dan cerita.

Musik jazz menjadi elemen penting dalam membangun pengalaman sinematik film noir yang khas.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Berbagai Sumber