Polisi Buka Peluang Damaikan Tamara Tyasmara dengan Angger Dimas di Kasus Penganiayaan

Tamara Tyasmara (kiri), Angger Dimas (kanan)

INDOZONE.ID - Polsek Menteng Jakarta Pusat membuka peluang untuk melakukan perdamaian atau restorative justice (RJ) dalam kasus penganiayaan yang dilaporkan artis Tamara Tyasmara terhadap mantan suaminya, Angger Dimas. RJ ini bisa dilakukan jika kedua belah pihak sepakat.

Hal tersebut diungkapkan oleh Kapolsek Menteng Kompol Bayu Marfiando. Bayu menyebut pihaknya bakal mendahulukan proses RJ jika Tamara menginginkannya.

"Nanti hasil gelarnya apabila ditemukan unsur pidana, mau dilanjut proses penyidikan atau nanti Tamara ingin damai atau restorative justice, polisi akan mendahulukan itu," kata Kompol Bayu kepada wartawan, Rabu (21/2/2024).

Sejauh ini, Bayu menyebut pihak pelapor, dalam hal ini Tamara, belum meminta pihak kepolisian untuk memproses laporanya.

"Sejauh ini memang belum ada dari pihak pelapor untuk minta diusut," ungkap Bayu.

Baca Juga: Kronologi Penganiayaan Tamara Tyasmara oleh Angger Dimas, Polisi: Dipukul di dalam Kamar

Terpisah, ditemui usai menjalani pemeriksaan kasus kematian Dante di Mapolda Metro Jaya, Tamara mengaku belum mengetahui apakah dirinya bakal mengajukan RJ atau tidak dalam kasus tersebut.

"(Akan mengajukan RJ) belum tahu," kata Tamara.

Lebih jauh, Tamara mengaku saat ini dirinya sedang tidak fokus dalam kasus penganiayaan. Dia saat ini masih fokus dalam kasus kematian anaknya.

"Fokusnya untuk Dante saja. Jadi nggak mau bahas-bahas rumah tangga yang lalu, karena sudah lama banget," papar Tamara.

Baca Juga: Buka Suara Tamara Tyasmara Soal Laporan Penganiayaan ke Angger Dimas

Lapor Polisi karena Dianiaya

Diwartakan sebelumnya, Tamara Tyasmara sempat melaporkan mantan suaminya, Angger Dimas ke polisi berkaitan dengan kasus dugaan penganiayaan. Laporan ini dibuat pada tahun 2021 yang lalu.

Polisi menyebut dugaan penganiayaan terjadi saat keduanya sedang merayakan ulang tahun anaknya. Sejurus kemudian, cekcok antara Angger dan Tamara terjadi hingga terjadi penganiayaan.