Sinead O'Connor meninggal dunia
INDOZONE.ID - Penyebab kematian Sinead O’Connor akhirnya terungkap satu tahun setelah kematiannya.
Dilansir The Guardian, dalam sertifikat kematian Sinead O’Connor, terungkap bahwa Sinead O’Connor meninggal akibat penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) dan asma bronkial, bersamaan dengan penyakit infeksi saluran pernapasan bawah tingkat rendah.
Sertifikat kematian ini juga sudah didaftarkan oleh suami pertama dan sahabat karibnya, John Reynolds, pada Rabu 24 Juli lalu di London.
Baca Juga: Teddy Syah Jelaskan Penyebab Kematian Rina Gunawan: Sempat Dinyatakan Positif COVID-19
Sinead O’Connor diketahui meninggal dunia pada 26 Juli 2023 di usia 56 tahun. Ia ditemukan oleh polisi dengan kondisi tidak bernyawa di kediamannya di daerah London Selatan. Dikatakan saat itu, tidak ditemukan hal-hal yang mencurigakan pada kematiannya.
Kemudian pada Januari, penyidik koroner mengatakan bahwa Sinead O’Connor meninggal karena penyebab alamiah. Dan pada akhirnya, setahun kemudian baru terungkap penyebab kematian Sinead O’Connor.
Sinead O’Connor lahir pada 8 December 1966 di Dublin, Irlandia, dengan nama lengkap Sinead Marie Bernadette O’Connor.
Baca Juga: Rhea Chakraborty Dilaporkan Jadi Penyebab Kematian Sushant Singh Rajput
Nama Sinead O’Connor melambung saat dia mengcover lagu "Nothing Compares 2 U" milik The Prince pada tahun 1990. Lagu "Nothing Compares 2 U" kemudian dinobatkan sebagai top singles tahun 1990 di Billboards Music Awards.
Sinead juga dikenal vocal pada isu-isu seperti hak asasi manusia, pelecehan anak, rasisme, dan hak-hak perempuan. Pada tahun 1992, ia memicu kontroversi setelah ia merobak foto Paus Yohanes Paulus II selama pertunjukkan Saturday Night Live, dengan tujuan memprotes pelecehan di Gereja Katolik.
Pada tahun 2018, Sinead memutuskan untuk masuk Islam, dan mengubah namanya menjadi Shuhada Sadaqat, sembari terus melanjutkan karier bermusiknya dengan tetap menggunakan nama kelahirannya.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: The Guardian