Founder SM Entertaiment Lee Soo-man
INDOZONE.ID - Pendiri SM Entertainment, Lee So Man, kembali ke industri hiburan dengan mendirikan agensi baru, A2O Entertainment. Agensi ini akan didominasi oleh trainee non-Korea, akibat batasan kontrak yang dihadapi Lee dengan HYBE.
Karier Lee di dunia K-Pop dimulai pada 1995 ketika ia mendirikan SM Entertainment, yang kemudian berkembang menjadi salah satu perusahaan hiburan paling berpengaruh di Korea Selatan.
Di bawah kepemimpinannya, SM mengadopsi model pelatihan sistematis yang melahirkan grup-grup populer seperti H.O.T, EXO, Super Junior, Girls Generation, NCT, dan AESPA.
Namun, hubungan Lee dengan SM Entertainment berakhir secara tragis pada awal 2023. Pada Oktober 2022, SM Entertainment mengumumkan penghentian kontrak produksi dengan perusahaan Lee Planning.
Pada Februari 2023, SM meluncurkan strategi baru bernama 'SM 3.0: Strategi IP – Sistem Pusat Produksi/Multi Label', tanpa melibatkan perusahaan Lee.
Perseteruan kekuasaan terjadi saat Kakao Entertainment memperoleh saham besar SM dan mengajukan kemitraan baru. Lee menentang langkah ini dengan mengajukan gugatan untuk memblokir penerbitan saham baru dan obligasi konversi.
Pada akhirnya, Lee menjual perusahaannya kepada HYBE, yang berusaha mengakuisisi SM, meskipun Kakao dan eksekutif SM tetap mempertahankan posisinya.
Pada bulan Juni, Lee menyatakan niatnya untuk mendirikan agensi baru. Menurut laporan The Korea Herald, perusahaan Lee, Blooming Grace, telah mengambil langkah untuk mengamankan merek dagang A2O Entertainment. Agensi ini diusulkan untuk bergerak di berbagai bidang hiburan, termasuk video game dan periklanan.
Pada 25 Oktober lalu, A2O Entertainment mengumumkan trainee baru melalui video yang dirilis di YouTube dan Weibo. Para trainee dikelompokkan menjadi tiga kategori: Rookie HTG (High Teen Girls, 16 tahun ke atas), Rookie LTG (Low Teen Girls, 15 tahun ke bawah), dan Rookie LTB (Low Teen Boys, 15 tahun ke bawah).
Baca Juga: Agensi Kpop Ambil Sikap Tegas terhadap Video Deepfake yang Rusak Reputasi Artis
A2O Entertainment juga memperkenalkan genre musik baru yang disebut "Zalpha-Pop," yang ditujukan untuk generasi Zalpha (Gen Z dan Alpha, lahir antara pertengahan 1990-an hingga 2010-an). Halaman YouTube agensi ini telah mengumpulkan 5.000 pelanggan dan 95.000 penayangan.
Selama masa pelatihan, para rookie akan menampilkan pertunjukan di A2O channel sebagai solois maupun grup, dan agensi meminta dukungan penggemar untuk perjalanan mereka.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Music Business World Wide