INDOZONE.ID - Seorang model, pemeran sekaligus penyanyi Indonesia keturunan Jerman, Tatjana Saphira membagikan keseruan dan moment dirinya naik Gunung Rinjani di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Hal keseruan dan moment tersebut dibagikan Tatjana Saphira melalui unggahan Instagramnya.
“Pertama kali mendaki Gunung dan langsung ke Gunung Rinjani selama 4 hari dan 3 malam menjadi pengalaman yang sangat amat berharga," tulis Tatjana disadur Z Creators, Jumat (6/10/2023).
Baca Juga: Profil Dilraba Dilmurat, Aktris China yang Tengah Terjerat Kasus Video Intim di Bar
Selain itu, kata Tatjana, mendaki gunung adalah hal melawan rasa cemas dan takut yang berlebihan.
"Ada banyak pelajaran yang didapat di dalam setiap langkah," katanya
Bukan rahasia lagi, Gunung Rinjani merupakan gunung yang indah dipandang mata, dan Tatjana Saphira pun sangat kagum akan keindahan Gunung Rinjani.
Baca Juga: Zul Zivilia Kontak-kontakan dengan Fredy Pratama Melalui BBM saat Jadi Kurir Narkoba
Namun sayang sekali, keindahan tersebut lupus akibat banyaknya sampah yang dibuang oleh manusia yang telah mendaki di Gunung Rinjani.
Menurutnya mendaki bukanlah cuma soal perilaku, tetapi bagaimana menjaga alam dan lingkungan agar tetap lestari.
"Gimana kita menjaga alam dan lingkungan supaya tetap lestari untuk generasi yang mendatang melalui #ZeroWasteJourney #SebumiMendakiRinjani," paparnya.
Baca Juga: Bareskrim Tangkap Pelaku Penyebar Video Panas Mirip Rebecca Klopper
Tatjana pun menyampaikan poin-poin atau pesan penting yang didapatkannya seusai mendaki Gunung Rinjani.
Pertama, Persiapan yang matang. Bawa perlengkapan yang sesuai, secukupnya, dan yang bisa mengurangi dampak negatif ke lingkungan tapi tetap memastikan keselamatan kita.
Kedua, Leave no trace but your footsteps. Pilah dan bawa pulang semua sampah, baik sampah anorganik maupun organik. Dimulai dari diri sendiri, dengan harapan dapat memberi contoh dan pengaruh positif ke orang lain.
Baca Juga: Brisia Jodie Bikin Geger Lagi Unggah Foto USG Usai Diisukan Hamil, Pose Pegang Perut Buncit Disorot
Ketiga, Disconnect to connect. Berada jauh dari peradaban adalah kesempatan untuk kembali mengenal diri kita, merendahkan hati, sadar tentang keterbatasan diri, tapi berani untuk bertahan seberat apapun rintangan yang dihadapi. Dan yang paling penting, have empathy and respect for your group. Terutama kepada pahlawan lokal seperti pemandu dan porter yang sangat berjasa dalam petualangan ini. I wouldn’t have made it without them.
Keempat, Mengapresiasi keindahan alam ciptaan Tuhan, dengan merawat apa yang ada di bumi ini. Dan nggak menyia-nyiakan kenikmatan dan kemudahan yang kita punya ketika kembali pulang.
Kelima, Gak ada yang sempurna, termasuk dalam menerapkan gaya hidup sustainable (di gunung atau di manapun). Yang penting ada kesadaran untuk mulai perlahan dari hal-hal yang sederhana dan dilakuin dengan konsisten
Writer: Ananda Fachreza Lubis
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Z Creators