Selasa, 24 OKTOBER 2023 • 13:23 WIB

Duo Dancer Asal Medan Rowi Mantap Meniti Karir sebagai Penari, Berawal Sering Dipasangin

Author

Dio dancer asal Medan, Roni dan Tiwi atau Rowi. (Handout)

INDOZONE.ID - Roni dan Tiwi, duo dancer asal Medan, Sumatera Utara, Rowi sukses sebagai juara kedua dalam ajang pencarian bakat KFC Mencari Bucket.

Roni dan Tiwi menceritakan tentang awal mula terbentuknya duo Rowi. Keduanya memulai karier dari komunitas penari di Medan, Sumatera Utara.

"Rowi tuh sejak kita ngajar dan kelas di Medan kita setelah showcase sering dipanggil nama Rowi. Itu jadi awal mula terbentuknya Rowi. Kita bisa terjun kesini tuh setelah kita disatu komunitas di Medan," ungkap Roni saat ditemui beberapa waktu lalu.

"Kita sering dipasangin karena menurut teman di Medan kita tuh lumayan yang cukup setiap ada konten dan job selalu dipasangin," sambungnya.

Baca Juga: Jadi Juara Dua Ajang Pencarian Bakat, Duo Dancer Rowi Harap Penari Asal Daerah Lainnya Juga Bisa Sukses

Roni pun menceritakan bahwa dirinya menyukai dunia tari sejak Sekolah Dasar. Awalnya, ia mempelajari tarian tradisional secara otodidak namun setelah lulus sekolah, Roni pun bergabung dengan komunitas.

"Roni tuh awalnya dancer dari kelas 5 SD awalnya belum ke masuk ke temporary masih yang streetdance breaking poping pernah belajar tradisional. Setelah tamat sekolah dan tahu ada komunitas akhirnya masuk baru mengenal temporary. Dan ternyata genre tari banyak banget dari situ mengenal semuanya," ucap Roni.

Bila Roni belajar dunia tari secara otodidak, lain halnya dengan Tiwi. Darah seni tari mengalir dari sang ibu yang memiliki profesi sebagai penari tradisional.

Lantaran sering melihat penampilan ibunya, Tiwi pun mempelajari seni tari tradisional dari Jepang.

Baca Juga: Rahasia Penari Piring Minang Lompat-Lompat di atas Beling, Disebut-sebut Pakai Minyak Kaki

"Kalau aku dari awal belajar tradisional karena mama juga mantan penari tradisional," ujar Tiwi.

"Mulai SMA belajar tradisional jepang jadi negara lain. Kemudian diakhir SMA aku belajar modern setelah belajar aku masuk satu komunitas," lanjutnya.

Banyak pandangan negatif dari masyarakat terkait sosok laki-laki berprofesi sebagai penari. Namun hal itu dianggap angin lalu oleh Roni.

Saat ini, dirinya dapat membuktikan jika stigma negatif tersebut ditunjukkan oleh Roni dengan torehan prestasi.

"Iya itu sering banget. Aku lebih ke masa bodo sih. Setidaknya aku ada bukti berprestasi dan aku juara gitu," pungkasnya.

 

 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber:

Author
TERPOPULER
TAG POPULER
BERITA TERKAIT
BERITA TERBARU
Tentang Kami Redaksi Info Iklan Kontak Pedoman Media Siber Pedoman AI dari Dewan Pers Kode Etik Jurnalistik Karir