Cuplikan film 'Mimpi Ananda Raih Semesta' (indonesianfilmcenter.com)
Dunia pendidikan termasuk satu dari sekian banyak topik yang menarik untuk diadaptasi menjadi film layar lebar. Terbukti, ada banyak film Indonesia tentang pendidikan yang sangat menginspirasi.
Film inspiratif Indonesia tentang pendidikan tidak hanya menggambarkan realitas, tetapi juga terselip kritikan sosial yang keras di dalamnya.
Karena dikemas dengan jalan cerita menarik, banyak sekali film-film pendidikan Indonesia yang berhasil menyabet penghargaan nasional dan internasional.
Tak kalah dengan luar negeri, Indonesia memiliki deretan film bertema pendidikan yang membangkitkan semangat belajar dan mengajarkan betapa pentingnya sekolah untuk mengubah kehidupan di masa depan.
Dirangkum Indozone dari berbagai sumber, inilah rekomendasi film Indonesia yang mengangkat tema pendidikan dan wajib ditonton untuk bangkitkan motivasi belajar:
Yang pertama dalah film Kartini, besutan sutradara Hanung Bramatyo. Film ini menceritakan tentang kisah pahlawan nasional Indonesia, Raden Ajeng Kartini yang dibalut dalam skema alur maju mundur.
Dalam film biopik (biografi) tokoh perjuangan Indonesia ini dijelaskan perjuangan Kartini sejak kecil yang sudah dikenal sebagai pemberontak.
Sang kakak Raden Mas Panji Sosrokartono (diperankan Reza Rahardian) membagi nasihat kepada Kartini (Dian Sastrowardoyo) tentang kehidupan yang tidak ada artinya jika tidak berbagi dan hanya untuk diri sendiri.
Film biografi Kartini garapan sutradara Hanung Bramantyo ini sangat menginspirasi wanita untuk memperjuangkan hak-haknya. Dalam film ini mampu membangkitkan motivasi kamu untuk memperoleh pendidikan setinggi-tingginya.
Rudy Habibie adalah sebuah film biografi Indonesia tentang kisah masa muda sang visioner Rudy Habibie sebelum dia dikenal sebagai teknokrat dan presiden Republik Indonesia ke-3, B.J Habibie.
Film ini merupakan sekuel dari film 'Habibie & Ainun' tahun 2013. Jika film sebelumnya bercerita tentang romantisme kisah cinta B.J Habibie dan sang istri tercinta, Ainun Besari, maka berbeda dengan film satu ini.
Kehidupan masa muda B.J Habibie saat masih menjadi mahasiswa di Jerman menjadi fokus cerita dalam film 'Rudy Habibie'. Ambisi hingga konflik yang dihadapi Rudy ketika ingin berkontribusi pada negara begitu kental digambarkan.
Film Indonesia tema pendidikan berikutnya berjudul 'Mengejar Embun ke Eropa'. Bergenre drama, film ini bercerita tentang kisah seorang pejuang pendidikan bernama Puro, pemuda asal Pulau Muna, Sulawesi Tenggara.
Sejak kecil, setiap hari Puro menjalani kehidupan serba sederhana. Setelah dewasa, ia menikah. Tapi siapa sangka, nasib baik membawa Puro berangkat melanjutkan sekolah ke Benua Eropa.
Sepulangnya dari Eropa ke Indonesia, Puro menjadi dosen di salah satu kampus di Kota Kendari. Sebagai tenaga pendidik, Puro betul-betul dikenal gigih dan berdedikasi tinggi demi mengubah kampus tersebut menjadi lebih baik.
Bertepatan di Hari Pendidikan Nasional tahun 2016, film Mars dirilis perdana. Secara keseluruhan, film ini mewakili misi pendidikan Indonesia. Bercerita tentang seorang gadis dari keluarga miskin yang berhasil kuliah di kampus Eropa.
Namun perjuangan gadis itu (diperankan oleh Acha Septriasa) penuh lika-liku. Ibunya, Tupon, seorang wanita buta huruf, jatuh bangun membesarkan sang anak agar bisa melanjutkan pendidikan tinggi.
Kisah hidup mantan Menteri BUMN Indonesia, Dahlan Iskan, diangkat ke layar lebar. Diceritakan Dahlan Iskan kecil mengidamkan sepatu baru dan sepeda. Namun, dua hal sederhana itu pun terasa berat terwujud saking miskinnya ia ketika itu.
Tidak peduli seberapa lelah dan jauhnya jarak, Dahlan tetap semangat menempuh puluhan kilometer dengan bertelanjang kaki untuk pergi ke sekolah setiap hari.
Inilah film inspiratif Indonesia tentang pendidikan yang akan membangkitkan motivasi belajar, agar kamu terinspirasi untuk mengenyam pendidikan setinggi-tingginya.
Film ini bercerita tentang Alif seorang remaja sederhana yang baru lulus SMP di Maninjau bersama sahabatnya Randai. Mereka ingin melanjutkan SMA di kota Bandung dan masuk kampus idaman mereka di ITB.
Namun mimpinya tak sampai ketika Amaknya ingin Alif masuk ke Pondok Madani, sebuah pondok pesantren di Ponorogo.
Alif akhirnya memenuhi permintaan orang tuanya meski menjalaninya setengah hati. Pondok pesantren itu begitu kampungan di matanya. Alif mencoba menguatkan hati menjalani setidaknya tahun pertamanya di pondok Madani.
Seiring berjalannya waktu, Alif mulai bersahabat dengan teman-temannya, mereka selalu berkumpul si menara mesjid dan menamakan diri mereka sebagai Sahibul Menara atau pemilik menara.
Mereka berlima memiliki cita-cita yang besar dan ambisi untuk menaklukkan dunia.
Film 'Alangkah Lucunya Negeri Ini' menyadarkan kamu tentang pentingnya sifat pantang menyerah untuk masa depan dan makna pendidikan lebih dari sekadar untuk mengubah nasib.
Diceritakan, pria bernama Muluk (Reza Rahardian) adalah seorang bendahara yang mengolah uang-uang dari hasil copet.
Pekerjaan Muluk termasuk tindakan kriminal. Tapi rupanya, dia diam-diam menyisihkan uang tersebut untuk menjadi dana.
Dana itu nantinya akan ia gunakan untuk mendidik para pencopet supaya mereka memiliki nasib lebih baik di masa depan.
Inilah perjuangan Muluk untuk mengubah pola pikir anak-anak pencopet tersebut yang selama hidupnya lebih memilih mencari uang ketimbang mengejar pendidikan.
Bicara soal film pendidikan, Laskar Pelangi tentu tak boleh kamu lewatkan. Bercerita tentang 10 anak dari desa terpencil di daerah Belitung.
Mereka bersekolah dan belajar pada kelas yang sama dari kelas 1 SD sampai kelas 3 SMP, dan menyebut diri mereka sebagai Laskar Pelangi.
Cerita dimulai ketika SD Muhammadiyah terancam akan dibubarkan oleh Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (Depdikbud) Sumatera Selatan, jikalau tidak mencapai siswa baru sejumlah 10 orang.
Meski serba kekurangan dan keterbatasan, semangat mereka tidak berhenti untuk terus bersekolah dan menggapai mimpi setinggi-tingginya.
Nah, itulah rekomendasi film inspiratif Indonesia bertema pendidikan yang akan membangkitkan semangat belajar yang wajib ditonton. Selamat menonton ya, guys!
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: