Banner film Till We Meet again. (Istimewa).
Sejak bioskop Indonesia diizinkan untuk kembali beroperasi, rasanya ada begitu banyak film yang menanti untuk ditonton. Salah satunya adalah film asal Taiwan berjudul Till We Meet Again.
Film garapan sutradara Giddens Ko ini termasuk cukup lama bertahan di bioskop loh. Sejak awal tayang di 12 Januari 2022, hingga saat ini kamu masih bisa menonton fimnya di CGV dan Cinepolis seluruh Indonesia.
Memang sebagus apa sih filmnya? Berikut ulasannya.
Sebelum masuk ke cerita Till We Meet Again, kamu harus tahu bahwa penulis dan sutradara ini sama dengan film You Are The Apple of My Eye. Yup, film yang sukses besar di tahun 2011. Saat itu, You Are The Apple of My Eye mendulang kesuksesan yang luar biasa lewat cerita dan juga penggarapan film yang ciamik.
Sama dengan film sebelumnya, Giddens Ko enggak hanya terlibat sebagai sutradara tapi juga penulis skenario. Bahkan aktor utamanya sama loh, Guys! Lewat Till We Meet Again ini, Giddens Ko pun berhasil mengulang kesuksesannya. Terbukti saat Till We Meet Again masuk 11 nominasi di ajang penghargaan Golden Horse Awards.
Film bergenre fantasi-komedi romantis ini mengangkat kisah tentang perjalanan reinkarnasi. Seperti film-film dengan konsep yang sama, tentu saja film ini mengangkat kehidupan setelah kematian yang sangat dipengaruhi oleh kebaikan yang telah dilakukan di dunia.
Cerita dimulai saat Alan (Kai Ko) meninggal tersambar petir. Saat di alam baka, Alan enggak ingat kehidupannya di dunia. Seusai kebaikan dan keburukannya di dunia ditimbang, Alan diberikan dua pilihan. Alan harus memilih di antara bereinkarnasi seadanya atau menambah kebaikan dulu agar bisa bereinkarnasi sebagai manusia.
Baca Juga: Jason Momoa Berpotensi Jadi Villain Utama di 'Fast and Furious 10'
Singkat cerita Alan berusaha menambah kebaikannya dengan menjadi dewa cinta. Ia pun berpasangan dengan Pingky (Gingle Wang) untuk mempertemukan jodoh setiap manusia. Konflik mulai terjadi saat Alan bertemu Xiao Mi (Vivian Sung). Xiao Mi adalah perempuan yang ternyata kekasih Alan semasa masih hidup.
Kesungguhan Alan untuk bereinkarnasi pun diuji di sini. Di saat ingatannya kembali, Alan dihadapkan pada tugas untuk mencarikan jodoh Xiao Mi. Kebayang kan bagaimana bergejolaknya hati Alan ketika harus mencarikan jodoh untuk kekasih yang masih dicintainya? Belum lagi di sisi lain, ternyata Pingky mulai menaruh perasaan pada Alan.
Meskipun sinopsisnya lebih menekankan pada kisah romantis, kamu akan dibuat terkesan saat langsung menonton filmnya. Konsep romantis yang dihadirkan pun sangat unik, berbeda dengan kisah percintaan pada umumnya. Ceritanya enggak berfokus hanya pada kisah perebutan cinta tiga tokoh tersebut. Ada nuansa dan pesan lain dihadirkan sepanjang film.
Jika kamu pernah menonton film Along With The Gods, kamu pasti akan familiar dengan beberapa tokoh dan nuansa yang dihadirkan. Yup, konsep reinkarnasi yang dihadirkan mirip. Meskipun inti dan alur ceritanya berbeda.
Till We Meet Again bisa dibilang sebagai film yang mampu menghadirkan emosi secara lengkap. Penonton dibawa tertawa dengan adegan-adegan lucu, lalu kemudian dibuat menangis tersedu-sedu. Selain itu di beberapa adegan ada nuansa menegangkan dengan sentuhan horor dan thriller.
Benar-benar emosi penonton dimainkan dengan baik sepanjang 180 menit film ini berputar. Naik turunnya emosi ini diberikan dengan porsi yang pas, sehingga membuat penonton puas. Belum lagi visual yang memanjakan mata, menambah nilai plus untuk sisi fantasinya.
Kebanyakan film yang mengangkat soal reinkarnasi berakhir dengan ending yang enggak jelas, sebagian besar diserahkan kepada penonton untuk berimajinasi sendiri. Tapi Till We Meet Again menyajikannya jelas hingga akhir.
Sebelum nonton sebaiknya kamu menyediakan tisu atau sapu tangan. Setidaknya untuk menyeka mata yang berkaca-kaca.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: