Hadiri Nobar Film 'Rumah Untuk Alie', Menteri PPPA Tegaskan Komitmen Lawan Kekerasan Anak dalam Keluarga
INDOZONE.ID - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Republik Indonesia, Dra. Hj. Arifatul Choiri Fauzi, M.Si, bersama jajaran Kementerian PPPA, menghadiri acara nonton bareng film 'Rumah Untuk Alie' di bioskop XXI Plaza Senayan, Jakarta Pusat, Senin (16/4/2025) malam.
Turut hadir pula para pemain film seperti Anantya Kirana, Dito Darmawan, Faris Fadjar, Andryan Didi, Rafly Altama, dan Alexandra Vallerie.
Film 'Rumah Untuk Alie' yang digarap oleh Falcon Pictures ini menyajikan kisah menyentuh tentang luka batin yang dialami seorang anak akibat bullying dan kekerasan emosional dalam lingkungan keluarga. Isu yang diangkat sejalan dengan fokus utama Kementerian PPPA dalam upaya perlindungan terhadap anak dan pemberdayaan perempuan.
Menteri Arifatul Choiri menyampaikan apresiasi atas keberanian film ini mengangkat tema yang begitu relevan namun seringkali dianggap tabu.
Baca Juga: Anantya Kirana Hidupkan Sosok Alie, Suarakan Luka dan Harapan Anak Lewat Film “Rumah Untuk Alie
“Saya berharap tidak ada lagi Alie-Alie lain di seluruh Indonesia. Film ini menjadi refleksi penting untuk kita semua, apakah rumah kita sudah menjadi tempat yang nyaman dan aman bagi anak-anak,” jelasnya.
Ia juga menegaskan bahwa bentuk kekerasan yang terjadi di dalam rumah, termasuk bullying, bisa meninggalkan luka mendalam yang bertahan lama. Menurutnya, rumah seharusnya menjadi ruang paling aman, bukan sebaliknya.
“Apa yang dialami Alie dalam film ini sangat mungkin terjadi pada banyak anak di luar sana. Ini harus menjadi peringatan bagi kita semua,” kata Arifah.
Film ini mendapat sambutan positif dari Menteri PPPA karena dinilai memiliki pesan kuat tentang pentingnya pola asuh yang sehat dan penuh kasih sayang di dalam keluarga. Ia juga memuji penampilan akting Anantya Kirana yang memerankan karakter Alie secara emosional dan menyentuh.
“Akting Anantya sangat luar biasa. Saya sampai ingin memeluk dan melindungi Alie. Rasa sakit dan kesedihannya begitu terasa,” ujar Menteri Arifah dengan penuh empati.
Baca Juga: Film 'Rumah Untuk Alie' Angkat Kisah Penuh Haru tentang Perjuangan dan Harapan
Dalam kesempatan yang sama, Anantya Kirana menyampaikan rasa terima kasih atas kehadiran Menteri Arifatul Choiri dan seluruh jajaran kementerian. Ia berharap film ini dapat menjadi alat penyadaran agar kasus bullying pada anak tidak terus terjadi.
“Saya cuma ingin satu hal: hentikan bullying di Indonesia,” pesan Anantya.
Acara nobar ini juga diakhiri dengan sesi diskusi hangat antara Menteri PPPA, para pemain film, serta tamu undangan. Banyak dari mereka yang mengaku tersentuh dan tersadar akan pentingnya peran keluarga sebagai tempat perlindungan utama bagi anak.
'Rumah Untuk Alie' bukan hanya sekadar film, melainkan sebuah bentuk suara dari anak-anak yang selama ini memilih diam. Ini adalah seruan agar tak ada lagi anak yang merasa sendiri dalam menghadapi penderitaan di rumahnya sendiri.
Film ini akan mulai tayang serentak di seluruh bioskop Indonesia mulai tanggal 17 April 2025.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Liputan