Baek Jong Won Pamit dari Siaran TV, Gimana Nasib Culinary Class Wars Season 2?

Baek Jong Won pamit dari siaran TV dan ungkap permintaan maaf di YouTube (Kbizoom)

INDOZONE.ID - Buat yang nonton Culinary Class Wars pasti nggak asing lagi dengan Baek Jong Won. Dikenal sebagai selebriti chef dan pengusaha terkenal, ia juga jadi ikon dari acara survival di Netflix tersebut.

Sayangnya, belum lama ini Baek Jong Won kena skandal besar tentang bisnisnya. Ia mengunggah permintaan maaf secara terbuka dan mengumumkan bakal berhenti dari siaran televisi.

Kontroversi Bisnis Baek Jong Won

Kontroversi Baek Jong Won (Kbizoom)

Baek Jong Won merupakan CEO dari The Born Korea, perusahaan makanan dan restoran yang juga punya merek dagang seperti toko roti, waralaba, dan lainnya. Namun, beberapa waktu lalu, perusahaan ini terlibat kontroversi yang bikin publik geger.

The Born Korea dituduh melakukan penipuan label produk, yang diklaim terbuat dari bahan domestik, tapi ternyata mengandung bahan impor.

Selain itu, Baek Jong Won juga dituduh melanggar Undang-Undang Lahan Pertanian. Ia menggunakan bahan baku impor di zona promosi pertanian yang tidak memperbolehkan penggunaan bahan tersebut.

Baca Juga: Review Culinary Class Wars, Acara Survival Masak Korea di Netflix yang Lagi Viral

Perusahaan ini juga menggunakan silinder LPG ditemukan terpasang di dalam ruangan. Hal ini melanggar peraturan keselamatan dan berpotensi mengakibatkan denda hingga 40 juta won.

Terakhir, kontroversi soal kualitas produk Baek Jong Wn juga dikritik karena kandungan bahan yang tidak sesuai dengan klaim.

Baca Juga: 3 Alasan Harus Nonton Culinary Class Wars, Acara Survival Masak Korea di Netflix yang Lagi Viral

Bagaimana Nasib Culinary Class Wars Season 2?

Culinary Class Wars, acara survival masak Korea di Netflix yang lagi viral (Korea Herald)

Pada 6 Mei 2025, Baek Jong Won mengeluarkan video berjudul “Memulai Lagi dari Awal” di kanal YouTube-nya.

Di video itu, ia bilang, “Saya sudah meluangkan waktu untuk melihat lagi masalah perusahaan yang ada. Kami lagi mencari akar masalahnya, seperti kualitas produk, keamanan makanan, dan kebersihan di acara festival, dan lagi berusaha memperbaikinya satu per satu.”