Selasa, 29 AGUSTUS 2023 • 23:20 WIB

Review Film 'Stand by Me' (1986): Petualangan Cari Mayat Menjadi Kisah Persahabatan Tak Terlupakan

Author

Review Stand by Me (1986)

INDOZONE.ID - Film "Stand by Me" adalah film drama yang rilis tahun 1986. Film ini disutradarai oleh Rob Reiner, yang juga menyutradari A Few Good Men, When Harry Met Sally, Misery, Flipped.

Film adaptasi cerita karya Stephen King berjudul The Body ini, masuk nominasi Oscar untuk best adapted screenplay, serta dua nominasi Golden Globe Awards.

Sinopsis Stand by Me

Film ini mengisahkan empat orang sahabat berumur dua belas tahun bernama Gordie Lachance (Will Wheaton), Chris Chambers (River Phoenix), Teddy Duchamp (Corey Feldman), dan Vern Tessio (Jerry O’Connell) tengah berbincang di markas mereka pada hari libur sekolah.

Vern menceritakan kepada tiga temannya, bahwa dia tidak sengaja mendengar percakapan kakak lelakinya yang menemukan mayat seorang anak di hutan. Ini merujuk pada hilangnya seorang anak bernama Ray Brower.

Review Stand by Me (1986)

Vern dan rekannya kemudian memutuskan untuk menghabiskan hari libur dengan mencari mayat itu. Keempatnya memilih berjalan kaki dengan rute melewati hutan, untuk mempersingkat perjalanan.

Baca Juga: Sinopsis dan Review Film Once (2007): Perjuangan Musisi Jalanan untuk Meraih Mimpi dan Cinta

Sepanjang perjalanan, penonton akan mulai mengerti tentang keempat sahabat ini, yang berasal dari cerita berbeda-beda namun menyedihkan.

Ketegangan film mulai muncul saat mereka harus berlomba dengan segerombolan remaja nakal yang lebih tua dari mereka. Salah satu dari gerombolan itu ternyata ada kakak lelaki Vern, yang juga berencana mencari mayat tersebut.

Review Stand by Me

Review Stand by Me (1986)

Film ini memiliki plot yang bisa dibilang sederhana namun eksekusinya sempurna. Meski pada dasarnya kita menonton petualangan empat orang anak menuju ke suatu tempat, film ini justru menjadi tontonan yang sangat menarik.

Latar belakang cerita setiap tokohnya pun berhasil membuat penonton berempati. Kebersamaan mereka juga mengingatkan para penonton yang pernah merasakan persahabatan seperti itu.

Dialog yang disajikan sangat sederhana, dengan pembawaan polos ala anak-anak. Konflik kecil yang muncul di sepanjang perjalanan memberikan dinamika yang realistis sebagaimana persahabatan masa kecil.

Sebuah hal yang menarik dari film ini, penonton diajak lebih berfokus pada persahabatan keempatnya. Sementara yang menjadi sebab dan titik puncak di film ini adalah pencarian mayat yang notabene lumayan "dark" dan mengerikan.

Baca Juga: Fakta Menarik 'Talk To Me': Disebut Film Horor Terbaik Tahun Ini, Dapat Review Positif karena Dibuat Beda

Hal ini juga yang menjadi daya tarik ketika pertama kali membaca premisnya. Meski film ini tergolong santai pembawaannya, namun kita juga akan diberi konflik yang berani.

Seperti kenakalan remaja yang digambarkan di film ini bukan hanya kenakalan yang remeh, tapi sudah mendekati fatal. Konflik keluarga yang ditampilkan juga sangat deep dan membuat kita ikut menyayangkan perlakuan orang-orang di sekitar keempat tokoh ini.

Ditambah lagi ending yang merujuk pada adegan pembuka dijamin membuat penonton semakin nyesek!

Review Stand by Me (1986)

Lagu-lagu jadul yang ada di film ini juga membawa nuansa yang nostalgik, sekaligus membuat kita ikut terhibur melihat cara para keempat tokoh ini menikmati lagu-lagu tahun 50-60 an itu.

Film ini mengingatkan kita pada ironi tentang persahabatan masa kecil, yang seringkali terlupakan, dan tidak mungkin terulang. Stand by Me juga memperlihatkan pemikiran umum, namun miris yang dimiliki kebanyakan anak berumur 12 tahun: bagaimana cara keluar dari tempat ini.

Lebih dari perjalanan menemukan mayat, film ini serasa menyuguhkan perjalanan menemukan jati diri. Stand by Me adalah drama yang menyentuh, dan memberi dampak pada
penonton.

Ini juga salah satu film drama terbaik, dengan nuansa jadul film 80-an. Pesan dan pengalaman yang disampaikan sangat mudah mengambil hati para penonton. Stand by Me bisa dinikmati melalui platform Netflix. Jangan lewatkan perjalanan keempat sahabat ini ya!

 

Penulis: Milenia Rossa

Writer: Putri Surya Ningsih


Konten ini adalah kiriman dari Z Creators Indozone. Yuk bikin cerita dan konten serumu serta dapatkan berbagai reward menarik! Let's join Z Creators dengan klik di sini.

Z Creators

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Z Creators