Rabu, 01 MEI 2024 • 11:25 WIB

Review Film 'Monkey Man', Menceritakan Kritik Politik Hindutva yang Tumpul

Author

Review Monkey Man

INDOZONE.ID - Siapa yang tidak kenal Dev Patel, aktor berbakat yang memikat hati penonton lewat film-film seperti Slumdog Millionaire dan Lion? Kali ini, Patel tak hanya menunjukkan kemampuan aktingnya, tetapi juga mengambil langkah berani di balik layar sebagai sutradara dalam film terbarunya Monkey Man.

Menariknya, Patel juga merangkap sebagai penulis naskah dan pemeran utama, menunjukkan dedikasinya yang luar biasa terhadap proyek ini.

Monkey Man membawa penonton ke dalam dunia aksi penuh dendam yang terinspirasi dari film-film populer seperti John Wick. Namun, film ini menawarkan keunikan tersendiri dengan memadukan unsur mitologi Hindu dan latar belakang India yang kental.

Kisah berpusat pada sosok misterius yang dijuluki Monkey Man, seorang pria yang berjuang untuk membalas dendam kepada elit korup yang telah menghancurkan hidupnya. Dengan perpaduan aksi brutal dan elemen spiritual, Monkey Man menawarkan pengalaman sinematik yang berbeda dan menggugah rasa ingin tahu.

Apakah Patel berhasil menghadirkan debut sutradara yang memukau? Bagaimana perpaduan aksi dan mitologi Hindu terjalin dalam film ini? Simak ulasan lengkap Monkey Man untuk mengetahui jawabannya.

Baca Juga: Review ‘Dua Hati Biru’, Perjalanan Emosional Pasangan Muda yang Bikin Baper

Kritik Terhadap Aspek Politik dan Budaya

Review Monkey Man

Monkey Man berupaya untuk memberikan kritik terhadap pemerintahan Hindutva sayap kanan di India melalui karakter antagonisnya, Baba Shakti. Shakti merupakan seorang tokoh agama dan politikus yang korup, memanfaatkan agama sebagai kedok untuk meraih kekuasaan dan keuntungan pribadi. Ia digambarkan sebagai sosok munafik yang mencerminkan para pemimpin Hindutva yang menggunakan sentimen agama untuk agenda politik mereka.

Namun, kritik yang ingin disampaikan film ini terasa tumpul dan malah terjerumus dalam kebingungan simbolisme. Sang Monkey Man, protagonis utama, menjadikan mitologi Hindu, khususnya Hanuman, sebagai sumber kekuatan dan motivasinya untuk melakukan aksi balas dendam.

Ia mengenang kisah-kisah Hanuman dari masa kecilnya dan menggunakannya sebagai panduan dalam perjuangannya melawan ketidakadilan. Ironisnya, simbolisme Hanuman juga digunakan oleh kelompok-kelompok Hindutva untuk mempromosikan nasionalisme Hindu dan superioritas agama.

Penggunaan simbolisme yang sama oleh protagonis dan antagonis menciptakan kontradiksi yang membingungkan. Di satu sisi, film ini ingin mengkritik penggunaan agama sebagai alat politik, namun di sisi lain, sang protagonis justru menggunakan simbolisme agama yang sama untuk membenarkan tindakannya.

Hal ini membuat pesan kritik terhadap Hindutva menjadi tidak jelas dan berpotensi disalahartikan. Alih-alih memberikan gambaran yang bernuansa tentang politik India, "Monkey Man" justru terjebak dalam representasi yang dangkal dan kontradiktif.

Koreografi Memukau Tapi Eksekusi Kurang

Review Monkey Man

Monkey Man patut diacungi jempol dalam hal koreografi aksi. Terinspirasi dari film-film laga Indonesia dan Hong Kong, adegan-adegan pertarungan terasa intens dan brutal. Gerakan-gerakan yang cepat dan dinamis, dipadukan dengan penggunaan senjata-senjata unik, memberikan sensasi mendebarkan bagi penonton. Jelas terlihat pengaruh film-film seperti "The Raid" dan karya-karya laga Hong Kong klasik dalam koreografi Monkey Man.

Sayangnya, eksekusi adegan aksi terasa kurang halus dan terkadang sulit diikuti. Pengambilan gambar yang goyah dan editing yang cepat membuat beberapa adegan terasa membingungkan. Akibatnya, penonton kesulitan untuk menangkap detail-detail penting dari pertarungan dan kehilangan momen-momen yang seharusnya menegangkan.

Jika dibandingkan dengan film-film seperti The Raid dan John Wick, Monkey Man masih perlu banyak belajar dalam hal eksekusi adegan aksi. Film-film tersebut berhasil menyajikan pertarungan yang intens dan brutal dengan pengambilan gambar yang lebih stabil dan editing yang lebih terkontrol. Hal ini membuat penonton dapat mengikuti alur pertarungan dengan jelas dan merasakan setiap pukulan dan tendangan yang dilayangkan.

Baca Juga: Review 'Kung Fu Panda 4', Ketika Po Hadapi Tantangan Baru Tanpa Furious Five

Potensi Terpendam Sang Sutradara

Review Monkey Man

Terlepas dari kekurangannya, Monkey Man menunjukkan potensi Dev Patel sebagai sutradara. Ia berhasil menciptakan atmosfer dan suasana hati yang kuat sepanjang film, terutama dalam adegan-adegan yang menggambarkan kehidupan keras di daerah kumuh Mumbai. Penggunaan warna-warna gelap dan pencahayaan yang dramatis membangun nuansa suram dan penuh ketegangan.

Patel juga menunjukkan kemampuan aktingnya yang memukau. Ia mampu memerankan karakter Monkey Man dengan humor dan kerendahan hati, sehingga penonton dapat bersimpati dengan perjuangannya. Di balik topeng monyet dan aksi brutalnya, tersimpan sisi humanis yang membuat karakter ini terasa nyata.

Beberapa momen dalam film ini menunjukkan bakat Patel sebagai sutradara. Misalnya, adegan-adegan flashback yang menggambarkan masa kecil Monkey Man dipenuhi dengan emosi dan nostalgia. Patel juga mampu menghadirkan visual-visual yang menarik, seperti adegan pertarungan di tengah hujan deras yang terasa sinematik dan keren.

Secara keseluruhan, Monkey Man merupakan sebuah film yang ambisius namun belum sepenuhnya matang. Niat baik Dev Patel untuk mengkritik isu-isu sosial dan politik di India patut diapresiasi, namun eksekusinya masih terasa kurang sempurna. Politik yang campur aduk dan simbolisme yang membingungkan membuat pesan yang ingin disampaikan menjadi tidak jelas. Adegan-adegan aksi yang intens juga terkadang terganggu oleh pengambilan gambar yang goyah dan editing yang kurang halus.

Meskipun demikian, Monkey Man menunjukkan potensi Dev Patel sebagai sutradara. Ia mampu menciptakan atmosfer yang kuat dan menghadirkan karakter-karakter yang menarik. Dengan pengalaman dan pembelajaran dari debutnya ini, diharapkan Patel dapat menghasilkan karya-karya yang lebih matang dan memukau di masa depan.

Apakah Patel akan terus mengeksplorasi genre aksi atau mencoba hal baru? Kita tunggu saja gebrakan selanjutnya dari aktor multitalenta ini.

 


Konten ini adalah kiriman dari Z Creators Indozone. Yuk bikin cerita dan konten serumu serta dapatkan berbagai reward menarik! Let's join Z Creators dengan klik di sini.

Z Creators

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Amatan