Senin, 06 MEI 2024 • 08:00 WIB

Ranking Serial Live Action Star Wars di Disney+ Sejauh Ini

Author

Rosario Dawson is Ahsoka Tano in Lucasfilm's AHSOKA, exclusively on Fakta Menarik tokoh Star Wars bernama Ahsoka Tono. (Lucas Film)

INDOZONE.ID - Sebelum hadirnya The Mandalorian, Andor, dan Ahsoka, konsep serial bukan hal yang asing bagi Star Wars. Pada era 1980-an, Star Wars pernah menayangkan serial animasi yang berjudul Droids & Ewoks.

Mulai dari situ, muncul serial animasi populer Clone Wars (2008) yang digarap oleh Dave Filoni. Serial tersebut hadir untuk memperluas lore dari trilogi prekuel yang sering kali dikritik.

Waralaba ini menggunakan serial sebagai cara untuk mengembangkan storytelling, world building, dan character development yang lebih detail lagi.
 
Performa buruk dari trilogi sekuel turut mendorong fokus Star Wars yang beralih ke format serial untuk sementara waktu.
 
Baca Juga: Dibintangi Aktor Lee Jung Jae, Disney+ Rilis Trailer Resmi Serial Star Wars 'The Acolyte'

Sejak Dave Filoni dan Jon Favreau didapuk sebagai showrunner, serial Star Wars di Disney Plus secara konsisten memiliki kualitas yang lebih baik dari trilogi sekuel garapan  J.J. Abrams. Setiap alur cerita dan karakter antar serial terhubung satu sama lain layaknya MCU.

Dalam rangka merayakan hari Star Wars dunia atau yang lebih dikenal dengan May the 4th, berikut adalah ranking serial live-action Star Wars di Disney+ sejauh ini, dari yang terburuk sampai terbaik.

The Book of Boba Fett (2021)

Serial ini mengembalikan Temuera Morrison sebagai Boba Fett. Sebelum mendalami backstory-nya, karakter Boba Fett sudah muncul di The Empire Strikes Back (1980) hingga akhirnya tampil di musim pertama The Mandalorian.

Serial ini memperlihatkan Boba yang selamat dari peristiwa di Return of the Jedi (1983). Bersama Fennec Shand, Boba mengambil alih wilayah lama Jabba the Hutt di Tatooine untuk membangun kerajaan kriminalnya sendiri.

Kekurangan The Book of Boba Fett ada pada konflik cerita yang kurang integral, sinematografi yang buruk, dan kehadiran geng motor yang tampilannya terlalu komedik. Mungkin satu hal yang menarik hanya eksplorasi kisah antara Boba Fett dengan Tusken Raider.

Obi-Wan Kenobi (2022)

Ewan McGregor dan Hayden Christensen melakukan comeback lewat Obi-Wan Kenobi. Berlatar 10 tahun pasca Revenge of the Sith (2005), Obi-Wan kini mengasingkan diri di Tatooine untuk mengawasi Luke Skywalker kecil.

Serial ini mengeksplorasi konflik yang lebih dalam antara Obi-Wan dan Darth Vader. Di saat Obi-Wan dibayangi masa lalu yang kelam, dia juga harus menyelamatkan Leia kecil dari ancaman.
 
Secara sinematografi belum spesial, namun perjalanan karakter Kenobi dari awal hingga akhir cerita terbayar dengan sangat memuaskan. Ending serial ini adalah salah satu yang paling emosional setelah ending musim kedua The Mandalorian.

Ahsoka (2023)

Ahsoka Tano sudah lama menjadi karakter yang populer di Star Wars. Akhirnya dia mendapatkan kisah solonya sendiri dan tampil perdana lewat musim kedua The Mandalorian.

Diperankan oleh Rosario Dawson, kisah dalam serial ini merupakan kelanjutan dari apa yang terjadi di serial animasi Clone Wars dan Rebels (2014). Bagi yang tidak menonton dua serial itu, mungkin akan sedikit kesulitan memahami apa yang terjadi.

Namun, petualangan Ahsoka dan Sabine Wren di serial ini tetap menegangkan lewat konflik dan plot points-nya. Karakter pendukung seperti Baylan Skoll, Shin Hati, Morgan Elsbeth, dan Admiral Thrawn juga memberikan dimensi yang berbeda.

The Mandalorian (2019)

The Mandalorian merupakan awal mula serial original Star Wars Disney Plus berjaya. Berlatar 10 tahun setelah Return of the Jedi, serial ini dibintangi oleh Pedro Pascal sebagai pemburu bayaran.

Petualangan Mando menjelajahi sisi lain galaksi langsung memikat di musim pertama. Pertemuannya dengan Grogu juga semakin menempatkan Mando di tengah-tengah konflik maupun pertempuran.

Sementara untuk musim keduanya semakin terasa megah dan mulai terkoneksi dengan kontinuitas dunia Star Wars. Meskipun musim ketiga tidak memberikan konklusi yang spesial, serial ini tetap memukau dan membuka potensi crossover event yang lebih besar lagi.

Andor (2022)

Diego Luna kembali memerankan Cassian Andor dalam serial sekaligus prekuel Rogue One: A Star Wars Story (2016). Andor mendalami perjalanan awal sang karakter hingga nantinya menjadi bagian dari aliansi pemberontak.

Serial ini mendapatkan pujian tinggi karena memberikan nuansa berbeda dalam dunia Star Wars. Tanpa unsur "Jedi" dan "The Force", Andor tampil memikat lewat penceritaan yang matang dan intrik politik yang intens.

Setiap karakter memiliki kepribadian dan motivasi yang berbeda-beda. Seluruh monolog dan dialog penuh akan makna.
 
Baca Juga: Setelah Sukses di Loki Season 2, Ke Huy Quan Pengin Main di Star Wars
 
Narasi filosofis dan politisnya juga membuat dunia tersebut semakin nyata. Tidak berlebihan jika menilai Andor sebagai serial Star Wars terbaik sejauh ini.

Konten ini adalah kiriman dari Z Creators Indozone.Yuk bikin cerita dan konten serumu serta dapatkan berbagai reward menarik! Let's join Z Creators dengan klik di sini.

 
 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Screen Rant