Selena Gomez Menangis saat Kritik Kebijakan Deportasi Paksa Donald Trump

Selena Gomez menangis di Instagram usai mengkritik kebijakan mengenai imigran oleh Presiden Donald Trump. (Instagram / selenagomez)

INDOZONE.ID - Penyanyi dan aktris ternama Selena Gomez (31), mengungkapkan emosinya terhadap kebijakan deportasi paksa yang diterapkan oleh Presiden AS Donald Trump.

Dalam video yang diunggah di Instagram pribadinya, Selena Gomez menunjukkan dukungannya kepada komunitas imigran Meksiko yang menjadi korban kebijakan tersebut.

Pada Senin (27/1/2025) waktu setempat, seperti yang dilaporkan ABC News, Selena Gomez memposting video di Instagram sambil menangis, menyampaikan empatinya kepada imigran Meksiko, termasuk anak-anak, yang menjadi sasaran deportasi.

Baca Juga: Selena Gomez Umumkan Pertunangan, Cincin Berlian Miliaran Rupiah Jadi Sorotan

"Saya benar-benar minta maaf. Saya ingin membantu, tetapi saya tidak tahu harus melakukan apa," ungkap Selena Gomez di postingannya, seperti dikutip Selasa (28/1/2025).

Di postingan itu, Selena Gomez juga menyertakan bendera Meksiko dan tulisan "I’m sorry (Maafkan saya).”

Namun, setelah menerima berbagai kritik dari warganet, Selena Gomez memutuskan untuk menghapus unggahan tersebut.

"Sepertinya menunjukkan rasa empati pun tidak bisa diterima," ungkap Selena Gomez sebelum menghapus postingannya, mengungkapkan rasa frustrasinya terhadap respons negatif publik.

Sebagai keturunan Meksiko-Amerika yang lahir di Texas, Selena Gomez sering menekankan rasa bangganya terhadap akar budaya Meksiko yang dimilikinya.

Baca Juga: Selena Gomez Ungkap Lebih Bahagia Bersama Benny Blanco: Aku Sangat Beruntung

Pada tahun 2021, saat merilis EP berbahasa Spanyol pertamanya yang bertajuk Revelación, Selena menyatakan bahwa identitasnya sebagai perempuan Meksiko adalah bagian penting dari jati dirinya.

Bahkan, dalam film musikal Emilia Perez yang baru-baru ini memenangkan penghargaan di Festival Film Cannes, Selena kembali mengangkat tema yang berkaitan dengan Meksiko, termasuk isu kartel narkoba, sebagai bentuk kecintaannya terhadap tanah leluhurnya.

Donald Trump sejak masa kampanyenya sudah terkenal dengan kebijakan keras terhadap imigran ilegal.