INDOZONE.ID - Band Sukatani lagi ramai diperbincangkan di berbagai platform media sosial setelah melakukan klarifikasi mengenai lagu yang berjudul “Bayar Bayar Bayar” yang terpaksa harus dihapus karena permintaan kepolisian.
Klarifikasi Band Sukatani di sosial media sebagai respon atas lagunya yang dihapus tanpa disadari menimbulkan reaksi viral dimana-mana.
Dari awalnya lagu “Bayar Bayar Bayar” hanya didengar oleh kalangan terbatas, sekarang kini menjadi konsumsi dimana-mana dan dijadikan lagu perlawanan saat aksi demonstrasi di depan Polisi.
Baca Juga: Mengapa Band Sukatani Ramai Jadi Perbincangan? Polri Diingatkan Pesan Presiden Prabowo
Fenomena ini disebut dengan Streisand Effect, dimana upaya pembungkaman terhadap penyebaran informasi yang menghasilkan perhatian lebih besar yang tidak terprediksi sebelumnya.
Istilah Streisand Effect berawal dari Penyanyi Barbra Streisand menggugat Kenneth Adelman seorang fotografer sebesar 50 Juta Dollar karena mengambil ribuan foto di database untuk proyek catatan pesisir California yang menunjukkan foto Resort yang dia miliki sebagai penyebab erosi pantai kepada ilmuwan dan peneliti.
Barbra Streisand yang memilih menggugat karena foto rumahnya di daerah yang menyebabkan erosi pantai sebelumnya hanya dicetak oleh 6 orang.
Baca Juga: Dear Band Sukatani, Polisi Persilakan jika Mau Bawakan Lagu Bayar Bayar Bayar
Setelah melayangkan gugatan, foto tersebut malah dilihat lebih dari satu juta kali dan mendapatkan permintaan cetak yang berlipat ganda.
Setelah melalui proses pengadilan, Streisand dinyatakan mengalami kekalahan dalam perkara. Kekhawatiran Barbra Streisand yang mengalami kekhawatiran secara berlebihan karena punya pengalaman buruk sebelumnya.
Akan tetapi, seharusnya Streisand dalam kejadian ini tidak bereaksi dengan panik dan membiarkan segalanya berjalan dengan seharusnya.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Verrywellmind