Kategori Berita
Media Network
Jumat, 31 MEI 2024 • 07:00 WIB

6 Film Terbaik Anya Taylor-Joy Menurut Kritikus, Wajib Nonton!

The Queen's Gambit (2020).

INDOZONE.ID - Anya-Josephine Marie Taylor-Joy adalah seorang aktris Inggris-Amerika yang lahir pada 16 April 1996. Ia dikenal sebagai salah satu aktris muda dengan kemampuannya memainkan karakter yang kompleks, emosional, dan beragam.

Kariernya sebagai aktris mendapat perhatian internasional berkat penampilannya sebagai Thomasin dalam film horror ‘The Witch’ (2015) yang berhasil mendapat ulasan positif dari beberapa kritikus film di Festival Sundance di mana para kritikus mengungkapkan potensinya sebagai seorang aktris muda akan sangat gemilang.

Selain kesuksesan film The Witch (2015) yang banjir dengan pujian baik, namanya semakin dikenal melalui film Split (2016) di mana dalam film tersebut ia beradu akting dengan aktor senior, James McAvoy.

Baca Juga: Congrats! Anya Taylor-Joy dan Malcolm McRae Resmi Menikah di Italia

Selanjutnya di tahun 2020 lewat miniseries Netflix, ‘The Queen’s Gambit’ Anya kembali dibanjiri pujian berkat penampilannya sebagai Beth Harmon.

Bahkan melalui performanya dalam series ini ia juga memenangkan penghargaan bergengsi seperti Golden Globes dan Critics Choice Awards untuk kategori Best Actress.

Baru-baru ini namanya kembali bersinar lewat project film besar George Miller yaitu ‘Furiosa: A Mad Max Saga’ (2024).

Lewat film ini lagi-lagi performa Anya kembali dipuji karena berhasil menampilkan karakternya dengan sangat baik.

Bahkan lawan mainnya, Chris Hemsworth, juga memuji penampilannya yang mengatakan penampilan Anya berhasil dalam menghidupkan karakter Furiosa.

Berdasarkan perjalanan panjang sang aktris, Anya Taylor-Joy telah membintangi beberapa film dan series yang berhasil mendapat pujian baik.

Berikut beberapa karya terbaiknya menurut para kritikus film yang juga mendapatkan rating tinggi di IMDb:

1. The Witch (2015)

The Witch adalah film dengan genre misteri-horror yang diangkat dari dongeng masyarakat Inggris abad ke-17 tentang lahirnya penyihir.

Film ini disutradarai dan naskahnya ditulis oleh Robert Eggers. Film ini pertama kali tayang pada 27 Januari 2015 dalam Sundance Film Festival dan baru dirilis secara global pada 19 Februari 2016.

Kisahnya berangkat dari keluarga William dan Katherine yang terusir dari pemukiman Puritan karena masalah sengketa agama, membuat keluarga tersebut akhirnya mulai hidup di pinggiran hutan besar yang terpencil.

Kehidupan mereka seketika mencekam ketika salah satu anak mereka yang baru lahir, Samuel, menghilang secara misterius saat dijaga oleh sang kakak, Thomasin (Anya Taylor-Joy).

Belum lama setelah kejadian itu, keluarga tersebut kembali kehilangan anak laki-lakinya bernama Caleb (Harvey Scrimshaw) saat Thomasin dan Caleb berusaha mencari Samuel.

Kejadian ini akhirnya memicu ketegangan serius di antara anggota keluarga. Hal ini semakin meningkat lantaran saudara kembar Thomasin, Mercy dan Jonas menuduh sang kakak sebagai penyihir.

Dalam suasana ketakutan dan kecurigaan yang semakin memuncak, keluarga William kembali mengalami kejadian yang tak terduga lainnya dalam keadaan yang gelap dan terisolasi di hutan.

Kisah film ini banyak mengeksplorasi tema-tema tentang keimanan, ketakutan, dan paranoia dengan nuansa filmnya yang gelap dan mencekam di mana manusia hidup di tengah-tengah hutan.

Visualnya yang dinilai artistik, dengan paduan performa dan narasi yang apik, film The Witch jadi salah satu film horror yang mendapatkan pujian dari para kritikus.

Dalam laporan box office, The Witch berhasil meraih 40 juta dolar AS untuk penayangan secara global.

Selain itu, film ini juga sukses meraih 43 kemenangan dalam ajang penghargaan, di antaranya Sundance Film Festival untuk kategori Directing (Robert Eggers), Toronto Film Critics, Film Independent Spirit Awards, Las Vegas Film Critics, hingga Gotham Awards untuk kategori Breakthrough Actor untuk Anya Taylor-Joy.

2. Split (2016)



Split merupakan film thriller psikologis yang disutradarai dan naskahnya ditulis oleh M. Night Shyamalan.

Kisahnya mengikuti karakter bernama Kevin Wendell Crumb yang memiliki gangguan identitas disosiatif (DID) yang membuatnya memiliki 23 kepribadian yang hidup di dalam dirinya.

Ceritanya bermula ketika Kevin menculik tiga remaja, Casey (Anya Taylor-Joy), Claire (Haley Lu Richardson), dan Marcia (Jessica Sula) yang kemudian ketiganya disandera di dalam sebuah ruangan bawah tanah yang gelap.

Di saat ketiganya berusaha untuk mencari cara keluar dari situasi menegangkan di mana mereka juga harus berhadapan dengan kepribadian yang selalu berbeda-beda dari sosok Kevin, Casey justru berusaha memahami keadaan Kevin yang kompleks tersebut.

Disisi lain, penonton juga akan diperkenalkan pada karakter Dr. Karen Fletcher (Betty Buckley) yang merupakan seorang psikiater yang membantu masalah kesehatan mental Kevin.

Plot ini kemudian berkembang sampai pada puncaknya di mana sosok menyeramkan dari diri Kevin muncul yang membuat Casey beserta kedua temannya harus melarikan diri dari ancaman yang jauh lebih berbahaya.

Film ini berhasil menarik perhatian banyak penonton lantaran penonton akan disajikan drama menegangkan dengan duet performa yang apik dari James McAvoy dalam memerankan karakter Kevin dengan kepribadian ganda yang kompleks serta Anya Taylor-Joy sebagai seorang remaja yang sedang berusaha menyelamatkan dirinya dengan cara yang cerdik.

Kemampuan mereka dalam memerankan karakternya juga berhasil mendapati banyak pujian baik dari para kritikus, mengingat bermain peran dengan memperdalam sifat karakter yang berbeda dalam satu babak bukanlah hal yang mudah untuk dilakukan.

3. Emma (2020)


Film Emma adalah film drama komedi romantis yang diadaptasi dari kisah novel klasik karya Jane Austen. Film ini disutradarai oleh Autumn de Wilde dan dibintangi oleh Anya Taylor-Joy sebagai tokoh utamanya, Emma Woodhouse.

Film ini mengikuti kisah Emma pada abad ke-19. Emma sendiri merupakan seorang wanita muda cantik, cerdas, dan kaya yang tinggal bersama ayahnya di Inggris.

Dalam ceritanya, Emma mencoba menghibur dirinya dengan cara ikut campur dalam perjodohan dan permasalahan romansa orang-orang disekitarnya, padahal ia sendiri pun tidak memiliki keinginan untuk menikah.

Film mulai memanas ketika Emma menyadari bahwa usahanya untuk mengatur kehidupan cinta orang lain dapat menimbulkan banyak kesalahpahaman dan berakhir menjadi rasa sakit.

Dengan konflik yang timbul ditengah-tengah masalah tersebut, film ini menampilkan bagaimana sosok Emma yang berusaha mencoba menyelesaikan masalahnya secara dewasa, berhadapan dengan perselisihan dalam persahabatan, juga mengenal tentang rasa cinta.

Film ini berhasil mendapatkan pujian baik dari para kritikus lantaran suguhan filmnya menampilkan estetika visual yang indah, kostum yang menawan, serta penampilan dari para pemerannya yang dinilai berhasil memikat penonton.

Film ini juga berhasil masuk pada nominasi penghargaan OSCAR ke-93 untuk kategori Best Costume Design dan Best Makeup and Hairstyling.

Penampilan Anya Taylor-Joy pun juga diakui dengan namanya yang berhasil dinominasikan dalam Golden Globes untuk kategori Best Performance Actress.

4. The Queen’s Gambit (2020)

The Queen’s Gambit merupakan seri terbatas yang dirilis di Netflix pada 2020. Kisahnya merupakan adaptasi dari novel karya Walter Tevis.

Series ini disutradarai oleh Scott Frank dan Allan Scott, dibintangi oleh Anya Taylor-Joy sebagai tokoh utama yang memerankan karakter Beth Harmon.

Kisah series ini mengikuti perjalanan hidup Beth Harmon yang dikisahkan sebagai anak yatim piatu yang tinggal di panti asuhan.

Di sana ia mengenal permainan catur dari penjaga gedung bernama Mr. Shaibel (Bill Camp). Menemukan tantangan saat bermain catur, membuat Beth semakin giat berlatih untuk bisa menguasai permainan tersebut.

Tiap malam ketika sudah waktunya istirahat, justru kepala Beth penuh dengan imajinasi layaknya ia sedang bermain catur berkat daya ingatnya yang sangat kuat.

Saat tumbuh dewasa, Beth kemudian diadopsi oleh keluarga Wheatley. Dengan bantuan ibu angkatnya, Alma Wheatley (Marielle Heller), mereka kemudian berkeliling Amerika Serikat untuk mengikuti kompetisi dan Beth sendiri juga berhasil memenangkan berbagai turnamen catur.

Nama Beth kemudian kian dikenal sampai pada akhirnya ia dihadapkan pada sebuah turnamen melawan grandmaster dari berbagai negara, terutama pecatur dari Uni Soviet yang pada saat itu dikenal sebagai pecatur terkuat di dunia.

Dalam rencana merebut posisinya sebagai pemain catur terhebat, terlebih ia juga menjadi salah satu peserta wanita yang berhasil masuk melawan Grandmaster.

Beth juga harus menghadapi berbagai tantangan emosional dan psikologis, termasuk trauma masa kecilnya, rasa kesepian, dan kecanduan terhadap obat-obatan dan alkohol yang dapat mengancam kegagalan karir dan kehidupannya.

Sepanjang ceritanya berjalan, penonton juga akan diperlihatkan bagaimana Beth mempunyai hubungan yang kompleks dengan sejumlah karakter lain seperti teman lamanya dari panti asuhan, Jolene (Moses Ingram), hubungannya dengan sesama pemain catur, Benny Watts (Thomas Brodie-Sangster) dan Harry Beltik (Harry Melling), serta hubungannya dengan ibu angkatnya.

Series ini pada masanya mendapat pujian luas karena penampilan dari Anya Taylor-Joy beserta jajaran aktor dan aktris lainnya berhasil menghidupkan suasana yang seru, menegangkan, serta haru.

Series ini juga dikategorikan sebagai miniseries yang unik karena ceritanya yang mendalami dunia tentang catur serta perjuangan pribadi karakter Beth Harmon untuk berada di titik mimpinya.

Selain dibanjiri kritikan baik, series ini juga berhasil memenangkan penghargaan bergengsi seperti Grammy Awards untuk soundtracknya, Critics Choice Awards, Golden Globes untuk kategori Best TV Limited Series dan Best Performance Actress untuk Anya Taylor-Joy, hingga Emmy Awards untuk kategori Outstanding Limited Series, Outstanding Directing untuk Scott Frank, dan Outstanding Lead Actress in a Limited Series untuk Anya Taylor-Joy.

5. Last Night in Soho (2021)



Last Night in Soho adalah film dengan genre thriller psikologis yang disutradarai oleh Edgar Wright dan naskah filmnya ditulis oleh Edgar Wright dan Krysty Wilson-Cairn.

Film ini dibintangi oleh Thomasin McKenzie, Anya Taylor-Joy, Matt Smith, Diana Rigg, dan Terence Stamp.

Kisah film ini berfokus pada karakter bernama Eloise (Thomasin McKenzie), seorang gadis remaja yang punya cita-cita sebagai perancang busana. Ia tinggal di Cornwall bersama neneknya.

Untuk mengejar mimpinya, ia kemudian pindah ke London untuk bersekolah mode bergengsi di sana, namun di satu sisi ia juga merasa kesulitan beradaptasi di kehidupan kota yang besar.

Ia juga merasa tidak nyaman tinggal bersama Jocasta (Synnøve Karlsen) yang merupakan teman satu kamarnya di asrama.

Hal itu yang akhirnya membuat Ellie (begitu sapaannya) memutuskan untuk pindah dan menyewa sebuah kamar diluar gedung asramanya.

Ia kemudian mendapatkan kamar sewaan dari tempat perempuan tua bernama Collins (Diana Rigg).

Di sinilah kemudian kejadian aneh terjadi pada Ellie, terutama saat ia tidur ia akan mengalami mimpi yang sangat nyata.

Pada saat ia pindah ke kamar tersebut, malamnya ia bermimpi tentang kehidupan seorang penyanyi muda bernama Sandie (Anya Taylor-Joy) dengan suasana yang menggambarkan era 60-an.

Sandie sendiri merupakan seorang wanita yang penuh percaya diri dan punya mimpi besar untuk menjadi seorang bintang di dunia hiburan.

Dalam mimpinya tersebut, Ellie juga ikut merasakan kehidupan Sandie dan ia bisa melihat juga gambaran dunia glamor serta kelamnya kehidupan malam di Soho.

Mimpi-mimpi Ellie seketika berubah menjadi sebuah mimpi buruk lantaran ia menyaksikan sisi gelap dari kehidupan Sandie yang terjebak dalam situasi berbahaya dengan pria-pria manipulatif yang menjanjikan ketenaran Sandie.

Ellie kemudian menyadari bahwa mimpi yang ia lihat ternyata bukan hanya sekedar mimpi, namun kenyataan masa lalu yang tragis.

Akibat mimpi-mimpi yang dialaminya terus berkelanjutan sampai hal tersebut terkesan meneror kehidupan nyata Ellie, membuatnya secara langsung juga terjebak dalam dunia mimpi tersebut.

Ia berusaha mencari kebenaran tentang apa yang terjadi pada Sandie, ini juga yang membawanya menemukan rahasia kelam dan kejahatan yang terjadi pada era tersebut.

Dengan alur yang mencekam, film ini berhasil memadukan elemen horror dan thriller dengan latar kota London pada era 60-an.

Film ini juga mendapat pujian dari banyak kritikus karena gaya visualnya unik dengan tema yang menggambarkan suasana dalam filmnya, yakni nostalgia, trauma, dan realitas psikologis.

Thomasin McKenzie dan Anya Taylor-Joy juga dibanjiri komentar baik karena performa duetnya berhasil membuat suasana malam yang terjadi dalam film ini semakin mencekam.

6. The Menu (2022)



Film ini merupakan film dengan genre thriller horror yang disutradarai oleh Mark Mylod dan naskahnya ditulis oleh Seth Reiss dan Will Tracy.

Film ini kemudian menjadi perbincangan publik karena jajaran pemainnya yang dikatakan bertabur bintang, diantaranya ada Anya Taylor-Joy, Nicholas Hoult, Ralph Fiennes, John Leguizamo, Janet McTeer, Hong Chau, Paul Adelstein, Reed Birney, Judith Light, dan lainnya.

Kisah film ini bermula pada saat pasangan muda, Margot (Anya Taylor-Joy) dan Tyler (Nicholas Hoult) melakukan perjalanan ke sebuah pulau terpencil untuk menikmati pengalaman fancy dinner di restoran eksklusif bernama Hawthorn.

Diketahui bahwa restoran ini dikelola oleh Chef Julian Slowik (Ralph Fiennes) yang merupakan koki selebriti yang terkenal dengan pendekatan kuliner avant-garde serta sajian hidangannya yang mewah nan kompleks.

Sedangkan karakter Tyler diceritakan merupakan seorang penggemar kuliner yang obsesif, ia sangat antusias dengan kesempatan ini, berbeda dengan kekasihnya, Margot, yang tampak kurang tertarik.

Mereka kemudian tergabung dengan sekelompok tamu kaya lainnya yang juga datang untuk menikmati pengalaman bersantap di restoran mewah milik Slowik.

Setiap hidangan yang disajikan Chef Slowik memiliki tema dan cerita tersendiri, bahkan tak segan hidangannya disajikan dengan mengungkapkan rahasia dan dosa para tamu-tamu yang datang, membuat mereka kemudian menyadari ada hal yang aneh.

Suasana kemudian menjadi berubah tegang ketika Chef Slowik mulai menyajikan hidangan-hidangan yang tidak biasa dan memperkenalkan elemen-elemen yang berhasil membuat para tamu bergedik ngeri.

Ketegangan meningkat ketika para tamu mulai mencoba mencari cara untuk bisa bertahan hidup di tengah situasi yang semakin tidak kondusif.

Baca Juga: Anya Taylor-Joy Terlihat di Teaser Last Night in Soho

Film ini mendapat pujian baik dari para kritikus karena akting dari para pemainnya, terutama Ralph Fiennes dan Anya Taylor-Joy yang berhasil menciptakan suasana ketegangan yang semakin gila. Ditambah dengan alur ceritanya yang penuh akan kejutan dan satir terhadap dunia kuliner kelas atas.


Konten ini adalah kiriman dari Z Creators Indozone.Yuk bikin cerita dan konten serumu serta dapatkan berbagai reward menarik! Let's join Z Creators dengan klik di sini.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Imdb

BERITA TERKAIT
BERITA TERBARU

6 Film Terbaik Anya Taylor-Joy Menurut Kritikus, Wajib Nonton!

Link berhasil disalin!