Kategori Berita
Media Network
Selasa, 05 NOVEMBER 2024 • 11:09 WIB

'12 Angry Men' : Film Klasik yang Mengajarkan Nilai Kemanusiaan dan Keadilan

Film 12 Angry Men

INDOZONE.ID - Film '12 Angry Men' yang disutradarai oleh Sidney Lumet, pertama kali dirilis pada tahun 1957, menjadi salah satu karya sinematik paling berpengaruh dalam sejarah perfilman.

Cerita ini mengangkat perdebatan intens di ruang ruang sidang, yang melibatkan sekelompok juri yang harus memutuskan nasib seorang remaja yang dituduh membunuh ayahnya.

Sebagian besar juri awalnya yakin bahwa terdakwa bersalah.

Namun, hanya satu juri, yang diperankan oleh Henry Fonda, yang meragukan kebenaran tuduhan tersebut.

Melalui diskusi yang mendalam, film ini menampilkan bagaimana prasangka, dinamika kelompok, dan proses berpikir individu mempengaruhi sebuah keputusan hukum yang melibatkan nyawa seseorang.

Proses Debat yang Membangun Ketegangan

Alur cerita film ini dimulai di ruang juri yang sempit dan panas, di mana sebelas juri lainnya segera sepakat bahwa terdakwa bersalah.

Namun, juri ke-8 (Fonda) mulai mempertanyakan bukti-bukti yang diajukan dalam persidangan dan meminta rekan-rekannya untuk melihat kasus tersebut dari perspektif yang berbeda.

Diskusi yang berkembang bukan hanya menyentuh bukti, tetapi juga membuka lapisan-lapisan karakter, prasangka, dan latar belakang pribadi para juri yang turut mempengaruhi pandangan mereka.

Baca Juga: Pelajaran Cinta dari Film Klasik 'Pride and Prejudice', Mengapa Masih Relevan untuk Zaman Sekarang?

Ketegangan semakin meningkat seiring dengan berlanjutnya perdebatan, mengungkap karakter masing-masing juri dan ketidaksepakatan mereka tentang apakah sistem hukum telah memperlakukan terdakwa dengan adil.

Dalam proses ini, film ini menunjukkan betapa rumitnya perjalanan menuju sebuah keputusan yang menentukan, di mana setiap detail, sekecil apapun, bisa mengubah arah nasib seorang manusia.

Menggali Isu Sosial dan Moralitas

Lebih dari sekadar drama hukum, '12 Angry Men' juga membahas berbagai isu sosial seperti prasangka, ras, dan moralitas.

Dengan latar tempat yang terbatas, film ini berhasil menciptakan atmosfer yang penuh ketegangan dan rasa tertekan, membuat penonton terus terikat dengan jalannya cerita.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Letterboxd.com

BERITA TERKAIT
BERITA TERBARU

'12 Angry Men' : Film Klasik yang Mengajarkan Nilai Kemanusiaan dan Keadilan

Link berhasil disalin!