INDOZONE.ID - Bagi para penggemar Marvel Cinematic Universe atau MCU, pasti tidak akan pernah lupa akan kisah legendaris Tony Stark ketika disandera di Afganistan.
Meskipun merupakan sebuah tragedi, namun justru cerita ikonik inilah yang menjadi cikal bakal lahirnya seorang Iron Man.
Kala itu, Tony Stark dan Stark Industries, merupakan pemain kelas kakap di dunia teknologi, terutama sebagai pembuat dan pemasok senjata mematikan.
Melalui kejadian di Afganistan, Tony Stark merasakan sendiri bagaimana keganasan hasil ciptaannya berperan besar dalam peperangan dan membawa malapetaka di berbagai belahan dunia.
Selama kurang lebih tiga bulan, Tony Stark bersama Yinsen dipaksa untuk membuat replika rudal Jericho hasil ciptaannya sendiri dengan menggunakan bahan-bahan yang diambil dari rudal-rudal lainnya.
Film pertama Iron Man tidak hanya berfokus pada bagaimana seorang Tony Stark bertahan hidup dengan baterai mobil yang terhubung di dadanya di bawah paksaan para penculik, namun juga menunjukkan betapa jeniusnya dia sehingga dapat merancang kostum Iron Man Mark 1 dengan bahan dan peralatan yang seadanya.
Baca Juga: ‘Iron Man’ Bukan Jadi Film Terpenting dalam Karier Robert Downey Jr Sebagai Aktor, Lalu Apa?
Tahukah kamu bahwa kecerdasan Tony Stark berasal dari mesin cuci?
Bagaimana? Dimana? Emang ada adegan seperti itu? Iya, benar ada.
Namun, sayangnya adegan ini tidak jadi dimasukkan ke film akhir dan dibuang ketika proses editing.
Pada adegan tersebut, diceritakan bahwa Tony yang ditahan dan diperbudak di Afganistan ternyata dipaksa pula untuk mencuci baju milik para penculiknya.
Tapi, si jenius kita yang satu ini justru dengan lihainya merusak mesin cuci dan mengambil bagian-bagian elektronik di dalamnya secara diam-diam.
Hal ini tentunya untuk lebih memperlancar misinya dalam merancang kostum Iron Man yang direncanakannya.
Hal tersebut dibeberkan oleh produser film, Jeremy Latcham dalam satu wawancara.
Latcham yang ketika itu sedang mempromosikan film terbarunya Dungeons & Dragons: Honor Among Thieves bercerita bahwa adegan dalam Iron Man tersebut kemungkinan besar tidak akan pernah dirilis ke publik.
Hal ini karena Kevin Feige, presiden MCU, merasa adegan tersebut terlalu memalukan untuk ditonton.
Lanjut Latcham, ada sekitar tiga atau empat adegan yang dihapus dari film akhir karena dianggap terlalu jelek untuk dimasukkan.
Adegan tambahan ini tidak pula disertakan dalam bonus klip pada perilisan film edisi selanjutnya, dan mungkin akan tetap menjadi rahasia memalukan MCU yang tidak akan pernah diketahui oleh publik.
Baca Juga: Ternyata Awalnya Robert Downey Jr Dipilih Mainkan Karakter Lain Sebelum Iron Man
Apakah adegan ini dapat mempengaruhi timeline Iron Man dan MCU secara keseluruhan?
Secara sederhana, adegan mencuci baju mungkin dikhawatirkan dapat mempengaruhi citra Tony Stark sebagai tokoh miliarder ternama dan bakal menjadi superhero.
Oleh karena itu, wajar saja jika para produser kemudian merasa tidak perlu memasukkannya di versi akhir film resminya.
Para penggemar MCU pun tidak dapat memberikan banyak komentar mengenai seberapa pengaruh adegan ini karena belum melihat sendiri adegan yang dimaksud.
Namun, melalui cerita Latcham yang dibawakan dengan santai dan kasual ketika interview, beberapa pakar film beranggapan bahwa adegan tersebut tidak akan terlalu berpengaruh.
Sebaliknya, Tony Stark berhasil merancang kostum Iron Man pertamanya dengan memanfaatkan perintilan mesin cuci ketika berada di sarang teroris, justru hanya membuktikan bahwa dirinya pantas menyandang title jenius yang sering disombongkannya itu.
Kita harus mengingat kembali bahwa Tony Stark itu tidak seperti superhero lainnya yang punya kekuatan atau terlatih sejak kecil.
Dia tidak memiliki tenaga super yang hebat, tidak pula bisa bergerak super cepat, Tony Stark hanyalah manusia biasa yang begitu cerdas dan memilik sumber daya melimpah yang membuatnya mampu menciptakan berbagai teknologi canggih.
Selain kostum Iron Man, Tony Stark juga merancang kostum untuk beberapa Avengers, menciptakan kecerdasan buatan (AI) super pintar Jarvis yang menjadi cikal bakal Friday, Ultron dan Vision, dan menjadi donator utama bagi sebagian besar teknologi operasional Avengers.
Pengalaman pahitnya ketika di Afganistan membuatnya pulang membawa jati diri baru, seorang superhero yang ingin membantu dan mengubah dunia menjadi lebih baik.
Konten ini adalah kiriman dari Z Creators Indozone.Yuk bikin cerita dan konten serumu serta dapatkan berbagai reward menarik! Let's join Z Creators dengan klik di sini.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Z Creators