INDOZONE.ID - Lewat acara San Diego Comic Con (SDCC) 2024, Marvel Studios mengumumkan beberapa film baru yang rencananya akan dirilis beberapa tahun ke depan, salah satunya adalah Avengers Doomsday, yang akan dirilis pada 2026.
Dalam sesi pengumuman filmnya, para hadirin dikejutkan dengan kedatangan sekelompok orang berkostum jubah bertudung, dengan topeng yang sama.
Kemudian, seseorang dengan kostum serupa dengan warna hijau yang lebih cerah, datang dan maju ke depan barisan.
Saat orang itu membuka topengnya, para hadirin pun terkejut dengan kehadiran aktor Robert Downey Jr, yang sebelumnya dikenal dengan perannya sebagai Tony Stark alias Iron Man.
Dengan kehadiran Robert di panggung SDCC, Marvel Studios pun resmi mengumumkan bahwa Robert akan berperan sebagai Doctor Doom, sang tokoh antagonis utama dalam film Avengers Doomsday.
Baca Juga: Sukses Queen of Tears Bikin Staf Produksi Dapat Bonus sampai Toko Merchandise Laku Keras
Buat beberapa pecinta komik Marvel, nama Doctor Doom sudah tidak asing lagi di telinga. Karakter tersebut merupakan musuh bebuyutan dari tim superhero Fantastic Four, yang kabarnya film terbarunya sudah mulai memasuki tahap produksi oleh Marvel Studios.
Tapi, ada beberapa di antara kalian yang mungkin belum tahu mengenai sosok Doctor Doom, baik dalam film maupun komik.
Buat yang kepo sama pembahasan soal Doctor Doom, simak pembahasannya di bawah ini.
Kemunculan Perdana Doctor Doom
Dr. Victor Von Doom atau yang dikenal sebagai Doctor Doom, adalah seorang karakter antagonis dalam komik superhero Marvel Comics buatan Stan Lee dan Jack Kirby. Ia muncul pertama kali dalam komik The Fantastic Four edisi kelima, yang dirilis di bulan Juli 1962.
Baca Juga: Robert Downey Jr Kembali ke Marvel Perankan Doctor Doom di Film Avengers Doomsday
Doom digambarkan sebagai sosok antagonis yang tergolong klise di beberapa kisah komik pada umumnya, dengan ambisi besar untuk menguasai dunia.
Ia adalah musuh bebuyutan sekaligus mantan teman dari Reed Richards alias Mr. Fantastic, si manusia karet dari kelompok superhero Fantastic Four.
Selain Reed, Doom juga diceritakan pernah berseteru dengan superhero Marvel lainnya, mulai dari Spider-Man, Iron Man, Doctor Strange, Black Panther, X-Men, sampai Avengers.
Di beberapa cerita, Doom pernah membantu para pahlawan Marvel dalam mencapai tujuannya. Tapi, Doom tetap memiliki pendirian utamanya sebagai seorang tokoh antagonis.
Selama tujuan para superhero itu mendatangkan keuntungan baginya, maka Doom pun akan membantu.
Dengan kesuksesan komik The Fantastic Four, Stan Lee dan Jack Kirby kini dituntut untuk menampilkan sosok musuh utama dalam serial komik tersebut. Dan dari situlah Doctor Doom muncul.
Pada waktu itu Stan Lee dan Jack Kirby tengah dikejar deadline, mereka tidak sempat membuat asal-usul cerita dari Doctor Doom. Mereka baru bisa membuat ceritanya selang 2 tahun setelah Doom debut lewat komik Fantastic Four Annual edisi kedua.
Soal penggambaran Doctor Doom, Jack Kirby mengungkapkannya dalam sebuah wawancara yang Ia lakukan di tahun 1987.
“Doom adalah personifikasi dari kematian”, kata Kirby, “Aku mendapat inspirasi dari sejarah Manusia Bertopeng Besi, yang mana hal itu menggambarkan sosok dari kematian itu sendiri. Itu juga menjadi penghubung dari pembuatan baju besi dan tudung yang menjadi ciri khasnya. Dibalik tudungnya, tersimpan sosok manusia besi yang siap membawa kematian bagi siapapun yang berada di dekatnya.”
Baca Juga: Final Trailer Borderlands: Tengok Aksi Cate Blanchett dan Kevin Hart!
Kirby juga menambahkan kalau Doom adalah personifikasi dari sifat paranoid. Alasannya menggambarkan Doom menggunakan topeng besi adalah untuk menyembunyikan wajahnya yang rusak.
Bukan cuma itu, Doom juga menyimpan dendam kepada manusia agar mereka bisa merasakan hal yang sama seperti dirinya.
“Doom adalah sosok yang jahat. Dia adalah sosok yang dihormati dan perfeksionis”, ungkap Kirby.
Satu waktu di era 1970-an, Kirby pernah me-reveal bagaimana tampilan Doom tanpa menggunakan topengnya. Dan ternyata, Doom hanya memiliki luka gores kecil di pipinya.
Namun karena dirinya adalah seorang yang perfeksionis, Doom pun memilih untuk menutup lukanya menggunakan topeng. Hal inilah yang menjadi motivasi Doom dalam menguasai dunia, menurut penuturannya Kirby.
Sifat Doom yang perfeksionis ini merupakan hasil penggambaran Stan Lee. Tidak hanya digambarkan sebagai sosok yang menuntut harus sempurna dalam segala aspek, Stan Lee juga menggambarkan sifat Doom sebagai orang yang sombong namun berotak jenius.
Hal tersebut dibuktikan dengan banyaknya teknologi canggih yang Doom buat sebagai alat bantunya untuk menguasai dunia.
Selain menjadi musuh bebuyutan Reed Richards, Doom pun menjadi sosok musuh bebuyutan bagi para anggota Fantastic Four yang lainnya, mulai dari Sue dan Johnny Storm (alias Invisible Woman dan Human Torch) sampai Ben Grimm (alias The Thing).
Memasuki era 1970-an, barulah Doom diceritakan menjadi musuh bagi karakter superhero Marvel lainnya.
Asal-usul Doctor Doom
Pengamat komik AS bernama Peter Coogan mendeskripsikan Doom sebagai sosok ilmuwan jahat yang menggunakan otaknya untuk memperkuat dirinya sebagai seorang karakter antagonis.
Ia bahkan menyandingkan Doom dengan berbagai karakter antagonis dalam budaya pop lainnya, sebut saja Professor Moriarty, Dracula, Auric Goldfinger, Hannibal Lecter, Joker, Lex Luthor sampai Darth Vader.
Baca Juga: 5 Drakor Komedi Terbaik, Dijamin Bisa Temani Weekendmu dengan Penuh Tawa
Secara alur cerita, Victor Werner von Doom lahir di Latveria, sebuah negara fiktif di Eropa yang dihuni oleh koloni orang Roma. Saat Victor lahir, Latveria dikuasai oleh seorang pemimpin bernama Baron.
Ibu Victor, Cynthia von Doom adalah seorang penyihir yang menyembah sosok iblis Agung dalam komik Marvel bernama Mephisto, sementara Ayahnya, Werner von Doom, adalah salah satu kepala suku yang ada di Latveria.
Werner berusaha sekuat tenaga untuk menyembunyikan identitas asli sang Istri. Namun sayang, Cynthia pun berhasil diketahui sebagai seorang penyihir dan mati setelahnya.
Keberadaan Cynthia di Latveria membantu Istri Baron agar terbebas dari segala macam penyakit. Namun setelah Cynthia meninggal, Istri Baron mulai jatuh sakit.
Werner pun dipanggil oleh Baron untuk mengobati Istrinya, akan tetapi Werner tidak bisa melakukannya. Alhasil, Istri Baron pun meninggal.
Tak terima dengan kepergian sang Istri, Baron malah menangkap Werner dan mengeksekusinya atas dugaan pembunuhan.
Sebelum dieksekusi, Werner berhasil menyuruh Victor untuk melarikan diri dari Latveria, tanpa mengetahui kalau itu adalah saat terakhir Victor melihat sang Ayah.
Victor pun lari ke daerah pegunungan yang kebetulan sedang dihujani salju. Victor pun berteduh di salah satu Gua dengan kondisi kedinginan. Saat itu pula Victor berpikir kalau dirinya akan mati.
Beruntung, Victor diselamatkan oleh seseorang anak laki-laki yang memberikannya selimut dan membuatkan api unggun. Ia pun beristirahat di dalam sana hingga situasi di Latveria sudah aman.
Setelah itu, Ia kembali ke rumah dan berhasil menemukan peralatan sihir milik Ibunya. Dari situ, Victor pun mulai berencana untuk membalaskan kematian orang tuanya.
Baca Juga: 5 Drakor Cinta Segitiga Terbaik, Dijamin Bikin Susah Move On
Selama bertahun-tahun, Victor mulai mempelajari ilmu sihir milik sang Ibu. Tidak hanya itu, Dia juga mempelajari ilmu sains dan menciptakan sebuah teknologi mutakhir yang memadukan ilmu sihir dan sains di dalamnya.
Di saat yang tepat, Victor pun mulai melakukan aksi balas dendamnya dengan menghabisi Baron dan para suruhannya. Setelah Baron tewas, Ia pun berjanji kepada masyarakat Latveria kalau Dia akan menjaga Latveria dari marabahaya.
Ternyata, ada salah satu dekan Universitas Empire State yang melihat kecanggihan teknologi milik Victor. Oleh karena itu, Ia pun tertarik untuk menawarkan Victor pendidikan di AS. Tentunya Victor menerima tawaran itu dan pergi meninggalkan Latveria.
Saat kuliah, Victor bertemu dengan sahabatnya Reed Richards. Mereka sering bekerja sama dalam membuat berbagai macam penemuan selama berada di kampus.
Satu waktu, Victor berambisi untuk membuat sebuah mesin yang bisa digunakan untuk berkomunikasi dengan orang yang sudah meninggal. Dalam kasus Victor, Ia ingin bisa berbicara lagi dengan Ibunya.
Reed menentang pembuatan mesin Victor karena menurut kalkulasinya, ada beberapa kecacatan dalam mesin tersebut.
Victor pun tidak peduli dengan masukan Reed dan Ia pun tetap nekat untuk menyelesaikan mesin tersebut.
Sampai akhirnya, mesin tersebut sudah selesai dibuat dan siap untuk dicoba. Akan tetapi, dalam percobaannya, mesin tersebut mengalami kerusakan dan membuatnya meledak. Akibat dari ledakan tersebut membuat wajah Victor terkena goresan.
Di satu sisi, Victor merasa sedih karena mesinnya gagal. Tapi di sisi lain, Victor ternyata mengetahui kalau kerusakan mesinnya disebabkan oleh ulah Ben Grimm, salah satu sahabatnya bersama dengan Reed.
Victor kecewa dengan upaya sabotase yang dilakukan Ben, kemudian Ia pun memilih untuk pergi meninggalkan AS.
Victor memutuskan untuk pergi ke Tibet, namun di tengah perjalanan, Victor kelelahan dan jatuh pingsan di sebuah pegunungan di sana.
Victor pun diselamatkan oleh para biksu Tibet yang menemukannya dalam kondisi tak sadarkan diri. Dari situ, Victor pun mulai ikut bersama para biksu dan mempelajari kebiasaan mereka.
Selama di Tibet, Victor diam-diam menciptakan sebuah baju besi dan topeng besi. Saat topengnya masih panas, Victor langsung memakainya, membuat topeng tersebut tertempel secara paten di wajahnya.
Ia juga menambahkan sejumlah teknologi mutakhir pada baju besinya untuk melawan siapapun yang hendak menghentikan dirinya.
Lalu, Victor memakai tudung untuk menutupi tubuh dan wajahnya. Kini, Victor pun mengukuhkan dirinya sebagai Doctor Doom.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Wikipedia, Hollywood Reporter, Screen Rant, Marvel.fandom.com