INDOZONE.ID - Film fiksi ilmiah (sci-fi) selalu menarik untuk ditonton. Bagaimana tidak, fil sci-fi kerap menawarkan cerita imajinatif seputar teknologi dan masa depan.
Namun, tak semua film sci-fi menuai pujian di pasaran. Beberapa di antara yang gagal, awalnya dianggap akan berhasil karena punya cerita menarik.
Sayangnya, hasil akhir yang disajikan justru di bawah harapan penonton. Tak ayal, kritik pun tak dapat terhindarkan. Lantas, film sci-fi apa saja yang gagal dapat pujian meski punya potensi besar?
INDOZONE akan menjelaskan kepada kamu, 10 film sci-fi dengan potensi besar yang berujung kritik.
Daftar Film Sci-Fi Ini Punya Potensi Besar tapi Gagal Memanfaatkan Ceritanya
1. Cowboys & Aliens (2011)
Jon Favreau dikenal sebagai sosok penting di balik kesuksesan Marvel Cinematic Universe (MCU) dan kebangkitan serial Star Wars di era Disney+.
Namun, tidak semua proyek Favreau berjalan mulus. Cowboys & Aliens justru tak mampu memberikan kesuksesan padahal film ini dibintangi oleh jajaran aktor ternama, seperti Daniel Craig, Olivia Wilde, dan Harrison Ford.
Meski punya konsep unik menggabungkan koboi, prajurit Apache, penjahat, dan invasi alien, film ini dinilai gagal menyeimbangkan ide segar dengan gaya penceritaan.
Alih-alih menghadirkan aksi-komedi ringan yang cocok dengan premisnya, Cowboys & Aliens justru tampil terlalu serius, membuat film kehilangan daya tarik utamanya.
2. Tomorrowland (2015)
Brad Bird, sutradara di balik film animasi sukses Pixar, seperti The Incredibles dan Ratatouille, mencoba peruntungannya di dunia live-action dengan hasil yang beragam.
Salah satu proyek live-action Bird adalah Tomorrowland, film ambisius yang diadaptasi dari wahana ikonik milik taman hiburan Disney.
Sayangnya, film ini tak mampu menandingi kesuksesan waralaba Pirates of the Caribbean yang juga diangkat dari wahana serupa.
Alih-alih mengeksplorasi dunia yang dijanjikan, Tomorrowland terlalu lama berfokus pada perjalanan menuju ke sana.
Akibatnya, Tomorrowland gagal memaksimalkan potensi dunianya dan tak mampu memenuhi ekspektasi dari segi pendapatan, meskipun memiliki anggaran produksi yang besar.
3. Underwater (2020)
Film The Descent kerap disebut sebagai salah satu film horor bertahan hidup terbaik sepanjang masa.
Underwater mencoba menghadirkan sensasi serupa lewat kisah sekelompok peneliti kelautan yang harus bertahan hidup setelah markas mereka di dasar laut hancur.
Namun, Underwater tak mampu menyamai ketegangan yang ditawarkan The Descent meski didukung aktor utama, seperti Kristen Stewart dan Vincent Cassel.
Underwater tidak cukup menyeramkan, dan kejutan-kejutan horor yang disajikan terasa mudah ditebak.
Alih-alih menciptakan ketegangan, film ini justru berjalan tanpa arah yang jelas dan gagal memaksimalkan potensi ceritanya.
4. Jurassic World Dominion (2022)
Trilogi lanjutan yang diberi nama Jurassic World dan dibintangi Chris Pratt, memilih menonjolkan aksi spektakuler dibandingkan pendekatan emosional dan tema moral yang digarap mendalam dalam film pertama.
Film ketiganya sebenarnya mengusung gagasan menarik, bagaimana jika manusia dan dinosaurus dipaksa hidup berdampingan di dunia nyata, tanpa kandang maupun batas pengaman?
Sayangnya, potensi ide tersebut kurang tergali akibat penulisan naskah yang bertele-tele dan terlalu fokus pada adegan aksi.
Alhasil, dinamika soal rantai makanan dan insting predator yang seharusnya menjadi inti konflik justru tersisihkan.
5. Downsizing (2017)
Downsizing seharusnya menjadi salah satu film yang mencuri perhatian berkat premisnya yang unik dan menyegarkan. Tapi, film ini justru dinilai kurang berhasil dalam mengeksekusi potensinya.
Film ini mengisahkan seorang terapis yang memutuskan untuk mengecilkan tubuhnya demi bergabung dengan komunitas manusia mini, sebagai solusi terhadap masalah kelebihan populasi global.
Meski memiliki konsep menarik dan potensi drama emosional yang kuat, Downsizing dinilai gagal membangun karakter yang bisa membuat penonton terlibat secara emosional. Hal ini membuat film terasa datar dan kehilangan daya tariknya.
6. Passengers (2016)
Passengers merupakan salah satu film yang menuai kritik tajam karena dianggap menyia-nyiakan potensi cerita yang sebenarnya menarik.
Film ini menampilkan Chris Pratt sebagai penumpang pesawat luar angkasa yang terbangun lebih awal dari masa hibernasinya karena kerusakan sistem.
Terisolasi dan kesepian, ia akhirnya memutuskan untuk membangunkan seorang perempuan yang juga dalam hibernasi, diperankan oleh Jennifer Lawrence, agar memiliki teman.
Alih-alih menjadi film fiksi ilmiah yang reflektif, Passengers berubah menjadi drama romantis sehingga luput menyampaikan pesan kritis.
7. In Time (2011)
Film In Time menawarkan salah satu ide fiksi ilmiah paling menarik, sebuah dunia di mana waktu menjadi mata uang utama.
Dalam realitas ini, setiap transaksi, mulai dari membeli kopi hingga membayar sewa, dibayar dengan waktu hidup seseorang. Ketika waktu habis, nyawa pun ikut melayang.
Meski punya premis yang kuat dan penuh potensi kritik sosial, In Time justru terlalu menekankan aksi dan visual, sehingga pesan yang ingin disampaikan terasa kurang menggigit.
Film ini memang menyuguhkan adegan aksi yang terkoordinasi dengan baik, tetapi kurang mampu menggali lebih dalam tema besar yang ditawarkannya.
8. Valerian And The City Of A Thousand Planets (2017)
Valerian and the City of a Thousand Planets, film adaptasi dari serial novel grafis populer, awalnya terlihat menjanjikan sebagai proyek fiksi ilmiah berskala besar.
Dengan visual menawan dan desain dunia yang penuh imajinasi, film ini sempat mencuri perhatian.
Namun, kekuatan visual tersebut tidak didukung oleh elemen lainnya. Penampilan Dane DeHaan dan Cara Delevingne sebagai pemeran utama dinilai kurang meyakinkan, tanpa chemistry kuat, sehingga karakter mereka terasa datar dan mudah dilupakan.
Alur ceritanya pun dianggap hambar, dengan narasi yang terlalu fokus pada tampilan visual ketimbang pengembangan karakter.
Padahal, film ini memiliki potensi untuk menjadi awal dari waralaba baru berkat dunia fiksi ilmiah yang unik dan karakter-karakter menarik di dalamnya.
Nah, itulah 10 film sci-fi dengan potensi besar tetapi gagal memaksimalkan ceritanya. Kamu sudah menonton yang mana saja?
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Screen Rant