Pelaksanaan sembahyang dipimpin oleh pemangku sanggah, sulinggih, atau ida pedanda.
Makna dari prosesi ini adalah memberitahukan kepada leluhur tentang kedatangan anggota baru dalam keluarga.
Proses ini juga menjadi tanda sahnya pernikahan pasangan pengantin di hadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa, masyarakat, dan aturan adat.
Prosesi ini melibatkan kedua pengantin yang melakukan sembahyang di merajan atau sanggah yang dimiliki oleh keluarga calon pengantin wanita.
Sembahyang ini merupakan tanda berpamitan dari pengantin wanita kepada leluhurnya karena telah menikah dan bergabung dengan keluarga pria.
Beberapa jenis banten yang digunakan antara lain:
Dengan demikian, informasi mengenai upacara mepamit, termasuk maknanya, prosesinya, dan perlengkapan yang digunakan, serta rangkaian lainnya dalam pernikahan adat Hindu Bali telah disampaikan.
Semoga informasi ini bermanfaat untuk memperluas pemahaman kamu tentang budaya Bali.
Konten ini adalah kiriman dari Z Creators Indozone.Yuk bikin cerita dan konten serumu serta dapatkan berbagai reward menarik! Let's join Z Creators dengan klik di sini.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Jurnal 'Upacara Pawiwahan Dalam Agama Hindu'